Matador Profesional Tewas Tertancap Tanduk Banteng
LINTAS PUBLIK - TERUEL, Seorang matador tewas akibat diseruduk banteng dalam arena adu banteng di Spanyol.
Victor Barrio, yang berusia 29 tahun dan dikenal sebagai matador profesional, tewas akibat serudukan banteng yang menghantam dadanya.
Adu banteng yang digelar di Kota Teruel, Spanyol, Sabtu (9/7/2016) ini disiarkan secara langsung oleh televisi setempat.
Tayangan televisi memperlihatkan sang banteng melemparkan Barrio ke udara sebelum menusuk dada kanan sang matador dengan tanduknya.
Perdana menteri Spanyol, Mariano Rajoy melalui akun Twitternya menyatakan berduka atas apa yang dialami sang matador.
Rasa duka juga ditunjukkan pengelola arena adu banteng di ibu kota Spanyol Madrid, Las Ventas, tempat Barrio memulai profesinya sebagai matador.
Dalam situs resminya, mereka mengaku merasa kehilangan atas kematian Barrio.
Juga terjadi pada Sabtu, seorang pria 28 tahun, tewas diseruduk seekor banteng dalam festival banteng di Desa Pedreguer di dekat Kota Valencia, Spanyol.
Matador terakhir yang tewas dalam adu banteng di Spanyol adalah Jose Cubero, atau Yiyo, pada 1985.
Surat kabar El Pais melansir, ada abad lalu ada 134 orang terbunuh, termasuk di antaranya 33 matador, akibat praktik adu banteng di Spanyol.
Pada tahun lalu, matador terkemuka Spanyol, Francisco Rivera Ordonez terluka parah saat adu banteng di Kota Huesca.
Sekitar 2.000 festival adu banteng masih digelar setiap tahun di Spanyol, namun jumlahnya sudah jauh menurun.
Pada 2010, Provinsi Catalonia telah resmi melarang tradisi adu banteng ini.
Catalonia merupakan negara bagian kedua di Spanyol yang melarang acara itu, setelah sebelumnya Pemerintah di Kepulauan Canary.
Editor : tagor
Sumber : bbc Indonesia
Victor Barrio, yang berusia 29 tahun dan dikenal sebagai matador profesional, tewas akibat serudukan banteng yang menghantam dadanya.
Adu banteng yang digelar di Kota Teruel, Spanyol, Sabtu (9/7/2016) ini disiarkan secara langsung oleh televisi setempat.
Victor Barrio, yang berusia 29 tahun dan dikenal sebagai matador profesional, tewas akibat serudukan banteng yang mengenai dadanya. |
Perdana menteri Spanyol, Mariano Rajoy melalui akun Twitternya menyatakan berduka atas apa yang dialami sang matador.
Rasa duka juga ditunjukkan pengelola arena adu banteng di ibu kota Spanyol Madrid, Las Ventas, tempat Barrio memulai profesinya sebagai matador.
Dalam situs resminya, mereka mengaku merasa kehilangan atas kematian Barrio.
Juga terjadi pada Sabtu, seorang pria 28 tahun, tewas diseruduk seekor banteng dalam festival banteng di Desa Pedreguer di dekat Kota Valencia, Spanyol.
Matador terakhir yang tewas dalam adu banteng di Spanyol adalah Jose Cubero, atau Yiyo, pada 1985.
Surat kabar El Pais melansir, ada abad lalu ada 134 orang terbunuh, termasuk di antaranya 33 matador, akibat praktik adu banteng di Spanyol.
Pada tahun lalu, matador terkemuka Spanyol, Francisco Rivera Ordonez terluka parah saat adu banteng di Kota Huesca.
Sekitar 2.000 festival adu banteng masih digelar setiap tahun di Spanyol, namun jumlahnya sudah jauh menurun.
Pada 2010, Provinsi Catalonia telah resmi melarang tradisi adu banteng ini.
Catalonia merupakan negara bagian kedua di Spanyol yang melarang acara itu, setelah sebelumnya Pemerintah di Kepulauan Canary.
Editor : tagor
Sumber : bbc Indonesia
Tidak ada komentar