NoS Pulang Kampung, Bersama Herman Delago dan Tasha Band
LINTAS PUBLIK - BELANDA, Salah satu grup musik berkelas yang dihuni para pria Batak, NoS akan ikut satu panggung dengan musisi Austria, Tasha Band dan Hermann Delago pada 27 Agustus 2016 di Tuktuk Siadong, Samosir.
Henry Manik, manager konser yang bertajuk Austrian Batak Rock ini menyampaikan hal itu, Kamis (28/7/2016).
Menurut Henry, aksi panggung Austrian Batak Rock, Tasha Band dan Hermann Delago serta Tongam Sirait, juga akan menampilkan musisi yang selama ini berkarya di Yogyakarta.
"Kita berencana akan menampilkan NoS, salah satu grup musik yang memiliki musikalitas tinggi, unik dan kreative, dalam memadukan alat musik etnik-modern atau world music etnic fusion," katanya.
Di samping talenta yang sudah dimiliki masing-masing personel, NoS diketahui juga mendalami musik di bangku perkuliahan.
BACA JUGA 22-27 Agustus World Music Toba Caldera Keliling di Danau Toba di 7 Kabupaten
"Mereka adalah para perantau Batak yang menimba ilmu di kota seni Yogya," ujarnya.
Keinginan muncul untuk menampilkan NoS di bonapasogit, lanjut Henry, setelah bertemu salah seorang personelnya, Ucok Hutabarat di Amsterdan pada 2015, saat dia ikut gabung di konser Sawung Jabo.
"Salut dengan skill musikalitas mereka yang berkelas dan pantas untuk go internasional, NoS akan pulang kampung utk menunjukkan karya musik mereka, 27 Agustus nanti," urai Henry.
Tentang NoS
NoS berasal dari bahasa Portugis yang artinya “kita”. Group ini didirikan tahun 2012 oleh Ucok Hutabarat dengan mengusung konsep instrumental.
NoS memiliki tujuh personil yang eksis hingga saat ini, yaitu: Ucok Hutabarat (Violin), Markus Sirait (Saxophone, instrument tradisional), Erwin Sianturi (Bass), Jacky Sembiring (Gitar, Sape & Kulcapi), Andre Tarigan (Gitar Elektrik), Echo Sirait (Piano & Synth), Yosef Tarigan (Drum & Percussion).
Kata “Kita” (komunal) lebih baik daripada “Aku” (individual), “Kita” bisa melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu jika dibandingkan dengan “Aku” yang hanya dapat melakukan satu pekerjaan.
Makna filosofi pada kata “Kita” sebagai sebuah kebersamaan tetap dipertahankan hingga saat ini oleh para personelnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Henry Manik, manager konser yang bertajuk Austrian Batak Rock ini menyampaikan hal itu, Kamis (28/7/2016).
"Kita berencana akan menampilkan NoS, salah satu grup musik yang memiliki musikalitas tinggi, unik dan kreative, dalam memadukan alat musik etnik-modern atau world music etnic fusion," katanya.
Di samping talenta yang sudah dimiliki masing-masing personel, NoS diketahui juga mendalami musik di bangku perkuliahan.
BACA JUGA 22-27 Agustus World Music Toba Caldera Keliling di Danau Toba di 7 Kabupaten
"Mereka adalah para perantau Batak yang menimba ilmu di kota seni Yogya," ujarnya.
Keinginan muncul untuk menampilkan NoS di bonapasogit, lanjut Henry, setelah bertemu salah seorang personelnya, Ucok Hutabarat di Amsterdan pada 2015, saat dia ikut gabung di konser Sawung Jabo.
"Salut dengan skill musikalitas mereka yang berkelas dan pantas untuk go internasional, NoS akan pulang kampung utk menunjukkan karya musik mereka, 27 Agustus nanti," urai Henry.
Tentang NoS
NoS berasal dari bahasa Portugis yang artinya “kita”. Group ini didirikan tahun 2012 oleh Ucok Hutabarat dengan mengusung konsep instrumental.
NoS memiliki tujuh personil yang eksis hingga saat ini, yaitu: Ucok Hutabarat (Violin), Markus Sirait (Saxophone, instrument tradisional), Erwin Sianturi (Bass), Jacky Sembiring (Gitar, Sape & Kulcapi), Andre Tarigan (Gitar Elektrik), Echo Sirait (Piano & Synth), Yosef Tarigan (Drum & Percussion).
Kata “Kita” (komunal) lebih baik daripada “Aku” (individual), “Kita” bisa melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu jika dibandingkan dengan “Aku” yang hanya dapat melakukan satu pekerjaan.
Makna filosofi pada kata “Kita” sebagai sebuah kebersamaan tetap dipertahankan hingga saat ini oleh para personelnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar