Polisi akan Panggil Indomaret, Sari Roti dan Papa Roti terkait Keracunan Makanan
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Kapolsek Delitua, AKP Wira Priyatna akan segera memanggil pihak terkait yang terlihat dalam peristiwa yang menyebakan Cerita Tionia Sihotang (29) keracunan. Nia keracunan makanan setelah mengonsumsi roti tawar Sari Roti dan selai Srikaya Papa Roti setelah membeli kedua produk itu di Indomaret Grand Sumatera Jalan Jamin Ginting.
"Kami akan panggil segera pihak yang terlibat, karena sudah merugikan korban (Tionia)," katanya di Indomaret, Jumat (22/7/2016).
Wira mengaku akan melakukan koordinasi dengan labfor Polda Sumut, Balai POM dan dari pihak rumah sakit untuk memastikan penyebab keracunan yang menimpa enam orang sekaligus itu.
Saat berada di dalam Indomaret, Wira dan anggotanya sempat memperhatikan rak Sari Roti untuk mencari produk yang sama namun pihaknya tidak lagi menemukan produk tersebut. Namun untuk selai srikaya Papa Roti petugas menemukan produk tersebut di rak di bawah kasir.
Selai produksi Papa Roti
Wira juga sempat menayakan kepada petugas kasir mengenai prosedur pengambilan roti yang sudah kadaluarsa. Petugas kepolisian pun akhirjuanmembawa dua buah selai Papa Roti serta bekas sisa makanan berupa roti dan selai yang menyebabkan Nia keracunan.
Suami Nia, Leo mengatakan, awalnya dia membeli Sari Roti dan Selai Papa Roti pada Rabu (20/72016) pukul 15.57 WIB setelah itu mereka pulang ke rumahnya di Durin Jangak. Keesokan harinya, pada Kamis (21/7/2016) mereka makan kedua produk tersebut pukul 08.00 WIB.
Beberapa jam menikmati produk tersebut, Leo dan keluarganya akhirnya lemas dan diare. Takut terjadi apa-apa mereka memilih berobat.
"Kami takut kenapa-kenapa dan kamis siang kami langsung berobat," katanya.
Mendapati keluarganya mendadak lemas dan diare, Leo pun membawa keluarganya ke Rumah Sakit Mitra Sejati dan dokter akhirnya memeriksa feses putranya Frans Gabriel dengan hasil Lendir positif dan bakteri positif. Uji laboratorium ditanggungjawapi Dr Mian Dameria P,Sp.PK menyatakan hasil feses positif bakteri dan lendir.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
"Kami akan panggil segera pihak yang terlibat, karena sudah merugikan korban (Tionia)," katanya di Indomaret, Jumat (22/7/2016).
Nia Sihotang (29) terbaring lemah di rimahnya, Jalaan Pertanin, Desa Durian Jangak no 27, Kecamatan Pancurbatu. Nia keracunan makanan setelah mengonsumsi roti tawar dan selai, Kamis (21/7/2016). |
Wira mengaku akan melakukan koordinasi dengan labfor Polda Sumut, Balai POM dan dari pihak rumah sakit untuk memastikan penyebab keracunan yang menimpa enam orang sekaligus itu.
Saat berada di dalam Indomaret, Wira dan anggotanya sempat memperhatikan rak Sari Roti untuk mencari produk yang sama namun pihaknya tidak lagi menemukan produk tersebut. Namun untuk selai srikaya Papa Roti petugas menemukan produk tersebut di rak di bawah kasir.
Selai produksi Papa Roti
Wira juga sempat menayakan kepada petugas kasir mengenai prosedur pengambilan roti yang sudah kadaluarsa. Petugas kepolisian pun akhirjuanmembawa dua buah selai Papa Roti serta bekas sisa makanan berupa roti dan selai yang menyebabkan Nia keracunan.
Suami Nia, Leo mengatakan, awalnya dia membeli Sari Roti dan Selai Papa Roti pada Rabu (20/72016) pukul 15.57 WIB setelah itu mereka pulang ke rumahnya di Durin Jangak. Keesokan harinya, pada Kamis (21/7/2016) mereka makan kedua produk tersebut pukul 08.00 WIB.
Beberapa jam menikmati produk tersebut, Leo dan keluarganya akhirnya lemas dan diare. Takut terjadi apa-apa mereka memilih berobat.
"Kami takut kenapa-kenapa dan kamis siang kami langsung berobat," katanya.
Mendapati keluarganya mendadak lemas dan diare, Leo pun membawa keluarganya ke Rumah Sakit Mitra Sejati dan dokter akhirnya memeriksa feses putranya Frans Gabriel dengan hasil Lendir positif dan bakteri positif. Uji laboratorium ditanggungjawapi Dr Mian Dameria P,Sp.PK menyatakan hasil feses positif bakteri dan lendir.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Tidak ada komentar