Segera Laksanakan Pilkada, Siantar Butuh Walikota Defenitif
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Surfenov Sirait - Parlin Sinaga (Surfenov-Parlin), pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Siantar, mengadakan acara halal bihalal dengan keluarga besar dan relawan Siantar Madani di Balai Bolon Lapangan Haji Adam Malik, Kecamatan Siantar Barat, Minggu siang (17/07/2016).
Sebelum acara resmi dibuka, acara halal bihalal ini mendendangkan beberapa hiburan dari peserta maupun pemenang festival Madani II yang diadakan pasangan Calon Walikota Siantar dengan jargon Salam Lima Jari beberapa waktu lalu.
Kegiatan halal bihalal ini diikuti sangat antusias oleh pendukung, relawan keluarga besar masyarakat Madani. Antusias ini menandakan masyarakat mengharapkan pasangan yang dikenal dengan slogan Salam Lima Jari, Untuk Siantar Madani memimpin Kota Pematangsiantar kedepannya.
Turut hadir Pj Walikota Siantar, Jumsadi Damanik, pengurus-pengurus partai pendukung Surfenov-Parlin, tokoh masyarakat maupun tokoh agama dan tokoh organisasi. Acara halal bihalal ini mengambil tema "Mari Tingkatkan Rasa Keinginan Saling Membesarkan untuk Jiwa yang Lebih Sejuk dan Menentramkan".
Masyarakat yang hadir jelas menginginkan adanya pemimpin defenitif di Kota Siantar.
“Dari Pilkada serentak tahap pertama,ada 3 Kabupaten/Kota salah satunya Kota Siantar yang belum melaksanakan Pilkada. Siantar sudah jauh tertinggal. Hal ini disebabkan pemimpin kita belum defenitif. Pemimpin yang defenitif itu yang dipilih rakyat,” ujar Muhammad Ali Nasution.
Dia menjelaskan, kalau Pj Walikota Siantar masih bisa dikatakan belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya karena terbentur, ia bukan pemimpin defenitif.
“Karena walikota kita belum defenitif, bawahannya kurang loyal kepadanya. Bawahannya kurang melaksanakan arahan dari Pj Walikota. Makanya kita ingin yang defenitif,” tambah Ali.
Menurutnya, Pilkada Kota Siantar harus dilaksanakan di tahun 2016 ini juga. “Pilkada harus dilaksanakan tahun ini juga. Kalau bisa di bulan September. Karena dari segi hukum tidak ada masalah. Secepatnya lah Pilkada. Dua bulan kedepan saya yakin bisa dilaksanakan Pilkada,” terangnya.
Masyarakat lainnya, Aman Fariska Siregar (30), menanggapi kalau pemerintah harus cepat dan tanggap melaksanakan pilkada Siantar. Situasi Siantar saat ini, dibidang perekonomian dan pembangunan jadi stagnan atau tidak berjalan karena pemimpin yang tidak defenitif.
“Segera KPUD laksanakan Pilkada. Jangan hanya memikirkan kepetingan lembaga. Masyarakat Siantar ini pelu pemimpin yang defenitif. Harusnya Pemerintah pusat merespon dan mengambil sikap secepatnya. Kalau bisa jangan sampai bulan 10. KPU seharusnya tidak perlu kasasi demii kepentingan masyarakat Siantar. Legowo lah KPU,” jelasnya.
Sementara itu, Nurmalam Siregar, salah seorang relawan Surfenov-Parlin tetap setia walaupun Pilkada Siantar belum tahu kapan akan dilaksanakan. “Kami menginginkan Pilkada Siantar yang secepatnya. Surfenov-Parlin harus ikut serta sebagai calon. Bila tidak diikut sertakan, kami siap kemana pun membela Surfenov-Parlin sampai titik darah penghabisan,” sebutnya.
Menurutnya, KPU itu harus netral untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan salah satu kelompok. “Kalau KPU peduli sama masyarakat, mereka tidak perlu kasasi. Saya tidak tahu apa keberatan KPU kalau Surfenov-Parlin ikut Pilkada, karena sudah ada putusan hukum. Tahun 2016 ini harus segera dilaksanakan Pilkada dan di tahun 2017 kita sudah memiliki walikota yang defenitif,” terang Nurmalam.
Masyarakat lainnya, Aman Fariska Siregar (30), menanggapi kalau pemerintah harus cepat dan tanggap melaksanakan pilkada Siantar. Situasi Siantar saat ini, dibidang perekonomian dan pembangunan jadi stagnan atau tidak berjalan karena pemimpin yang tidak
defenitif.
“Segera KPUD laksanakan Pilkada. Jangan hanya memikirkan kepetingan lembaga. Masyarakat Siantar ini pelu pemimpin yang defenitif. Harusnya Pemerintah pusat merespon dan mengambil sikap secepatnya. Kalau bisa jangan sampai bulan 10. KPU seharusnya tidak perlu kasasi demii kepentingan masyarakat Siantar. Legowo lah KPU,” jelasnya.
Sementara itu, Nurmalam Siregar, salah seorang relawan Surfenov-Parlin tetap setia walaupun Pilkada Siantar belum tahu kapan akan dilaksanakan. “Kami menginginkan Pilkada Siantar yang secepatnya. Surfenov-Parlin harus ikut serta sebagai calon. Bila tidak diikut sertakan, kami siap kemana pun membela Surfenov-Parlin sampai titik darah penghabisan,” sebutnya.
Menurutnya, KPU itu harus netral untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan salah satu kelompok. “Kalau KPU peduli sama masyarakat, mereka tidak perlu kasasi. Saya tidak tahu apa keberatan KPU kalau Surfenov-Parlin ikut Pilkada, karena sudah ada putusan hukum. Tahun 2016 ini harus segera dilaksanakan Pilkada dan di tahun 2017 kita sudah memiliki walikota yang defenitif,” terang Nurmalam.
Penulis : franki
Editor : tagor
Sebelum acara resmi dibuka, acara halal bihalal ini mendendangkan beberapa hiburan dari peserta maupun pemenang festival Madani II yang diadakan pasangan Calon Walikota Siantar dengan jargon Salam Lima Jari beberapa waktu lalu.
Kegiatan halal bihalal ini diikuti sangat antusias oleh pendukung, relawan keluarga besar masyarakat Madani. Antusias ini menandakan masyarakat mengharapkan pasangan yang dikenal dengan slogan Salam Lima Jari, Untuk Siantar Madani memimpin Kota Pematangsiantar kedepannya.
Turut hadir Pj Walikota Siantar, Jumsadi Damanik, pengurus-pengurus partai pendukung Surfenov-Parlin, tokoh masyarakat maupun tokoh agama dan tokoh organisasi. Acara halal bihalal ini mengambil tema "Mari Tingkatkan Rasa Keinginan Saling Membesarkan untuk Jiwa yang Lebih Sejuk dan Menentramkan".
Masyarakat yang hadir jelas menginginkan adanya pemimpin defenitif di Kota Siantar.
“Dari Pilkada serentak tahap pertama,ada 3 Kabupaten/Kota salah satunya Kota Siantar yang belum melaksanakan Pilkada. Siantar sudah jauh tertinggal. Hal ini disebabkan pemimpin kita belum defenitif. Pemimpin yang defenitif itu yang dipilih rakyat,” ujar Muhammad Ali Nasution.
Dia menjelaskan, kalau Pj Walikota Siantar masih bisa dikatakan belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya karena terbentur, ia bukan pemimpin defenitif.
“Karena walikota kita belum defenitif, bawahannya kurang loyal kepadanya. Bawahannya kurang melaksanakan arahan dari Pj Walikota. Makanya kita ingin yang defenitif,” tambah Ali.
Menurutnya, Pilkada Kota Siantar harus dilaksanakan di tahun 2016 ini juga. “Pilkada harus dilaksanakan tahun ini juga. Kalau bisa di bulan September. Karena dari segi hukum tidak ada masalah. Secepatnya lah Pilkada. Dua bulan kedepan saya yakin bisa dilaksanakan Pilkada,” terangnya.
Masyarakat lainnya, Aman Fariska Siregar (30), menanggapi kalau pemerintah harus cepat dan tanggap melaksanakan pilkada Siantar. Situasi Siantar saat ini, dibidang perekonomian dan pembangunan jadi stagnan atau tidak berjalan karena pemimpin yang tidak defenitif.
“Segera KPUD laksanakan Pilkada. Jangan hanya memikirkan kepetingan lembaga. Masyarakat Siantar ini pelu pemimpin yang defenitif. Harusnya Pemerintah pusat merespon dan mengambil sikap secepatnya. Kalau bisa jangan sampai bulan 10. KPU seharusnya tidak perlu kasasi demii kepentingan masyarakat Siantar. Legowo lah KPU,” jelasnya.
Sementara itu, Nurmalam Siregar, salah seorang relawan Surfenov-Parlin tetap setia walaupun Pilkada Siantar belum tahu kapan akan dilaksanakan. “Kami menginginkan Pilkada Siantar yang secepatnya. Surfenov-Parlin harus ikut serta sebagai calon. Bila tidak diikut sertakan, kami siap kemana pun membela Surfenov-Parlin sampai titik darah penghabisan,” sebutnya.
Menurutnya, KPU itu harus netral untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan salah satu kelompok. “Kalau KPU peduli sama masyarakat, mereka tidak perlu kasasi. Saya tidak tahu apa keberatan KPU kalau Surfenov-Parlin ikut Pilkada, karena sudah ada putusan hukum. Tahun 2016 ini harus segera dilaksanakan Pilkada dan di tahun 2017 kita sudah memiliki walikota yang defenitif,” terang Nurmalam.
Masyarakat lainnya, Aman Fariska Siregar (30), menanggapi kalau pemerintah harus cepat dan tanggap melaksanakan pilkada Siantar. Situasi Siantar saat ini, dibidang perekonomian dan pembangunan jadi stagnan atau tidak berjalan karena pemimpin yang tidak
defenitif.
“Segera KPUD laksanakan Pilkada. Jangan hanya memikirkan kepetingan lembaga. Masyarakat Siantar ini pelu pemimpin yang defenitif. Harusnya Pemerintah pusat merespon dan mengambil sikap secepatnya. Kalau bisa jangan sampai bulan 10. KPU seharusnya tidak perlu kasasi demii kepentingan masyarakat Siantar. Legowo lah KPU,” jelasnya.
Sementara itu, Nurmalam Siregar, salah seorang relawan Surfenov-Parlin tetap setia walaupun Pilkada Siantar belum tahu kapan akan dilaksanakan. “Kami menginginkan Pilkada Siantar yang secepatnya. Surfenov-Parlin harus ikut serta sebagai calon. Bila tidak diikut sertakan, kami siap kemana pun membela Surfenov-Parlin sampai titik darah penghabisan,” sebutnya.
Menurutnya, KPU itu harus netral untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan salah satu kelompok. “Kalau KPU peduli sama masyarakat, mereka tidak perlu kasasi. Saya tidak tahu apa keberatan KPU kalau Surfenov-Parlin ikut Pilkada, karena sudah ada putusan hukum. Tahun 2016 ini harus segera dilaksanakan Pilkada dan di tahun 2017 kita sudah memiliki walikota yang defenitif,” terang Nurmalam.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar