Bulog Stop Raskin, Dua Kelurahan di Siantar tidak Bayar Tunggakan, Simalungun Terbanyak
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Menunggak pembayaran raskin, Bulog Pematangsiantar menyetop sementara pendistribusian beras miskin (Raskin) ke sejumlah desa/kelurahan baik itu kabupaten Simalungun maupun Kota Pematangsiantar.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog, Suganda Riady kepada wartawan, Senin (22/8/2016).
Dia menjelaskan di dua kabupaten/kota masing-masing Siantar dan Simalungun ditemukan keluarahan/desa yang masih menunggak Raskin.
“Malah ada beberapa desa di Simalungun mencatat tunggakan Tahun 2015. Akibatnya, kita tidak salurkan Raskin semenjak 2016 ini” katanya.
Ditambahkan Suganda, Kabupaten Simalungun masih tercatat sebagai daerah penunggak raskin terbanyak.
"Beberapa contoh nagori penunggak di Simalungun yang terpaksa distop penyaluran raskinnya pada Tahun 2016 yakni Nagori Parbutaran, Kecamatan Jorlang Hataran dan Nagori Ambarisan. Total tunggakan dari Kabupaten Simalungun mencapai Rp 76 juta,"rincinya.
Sementara itu, lanjut Suganda, dua kelurahan di Kota Siantar per Agustus 2016 ini masih menunggak Raskin. Akibatnya, penyaluran Raskin di kedua kelurahan itu juga dihentikan. Kedua kelurahan itu masing-masing Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Siantar Martoba dan Kelurahan Simarito Kecamatan Siantar Barat.
"Tunggakan raskin di kedua kelurahan masing-masing untuk tebusan raskin Mei 2016. Kebutuhan raskin di Kelurahan Sumber Jaya sebanyak 5.880 Kg untuk 392 Rumah Tangga Sejahtera (RTS). Kelurahan ini menunggak raskin Rp 9,4 juta. Sementara di kelurahan Simarito dibutuhkan 3.210 Kg raskin untuk 214 RTS dengan tunggakan Rp 5,1 juta,"jelasnya.
Menurut Suganda, dimungkinkan lurah di kedua kelurahan merupakan biang penunggak yang tidak menyetor biaya raskin yang sudah disetor warga. “Akibatnya, warga dikorbankan tak kebagian Raskin,”ujarnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Demikian disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog, Suganda Riady kepada wartawan, Senin (22/8/2016).
![]() |
ilustrasi |
“Malah ada beberapa desa di Simalungun mencatat tunggakan Tahun 2015. Akibatnya, kita tidak salurkan Raskin semenjak 2016 ini” katanya.
Ditambahkan Suganda, Kabupaten Simalungun masih tercatat sebagai daerah penunggak raskin terbanyak.
"Beberapa contoh nagori penunggak di Simalungun yang terpaksa distop penyaluran raskinnya pada Tahun 2016 yakni Nagori Parbutaran, Kecamatan Jorlang Hataran dan Nagori Ambarisan. Total tunggakan dari Kabupaten Simalungun mencapai Rp 76 juta,"rincinya.
Sementara itu, lanjut Suganda, dua kelurahan di Kota Siantar per Agustus 2016 ini masih menunggak Raskin. Akibatnya, penyaluran Raskin di kedua kelurahan itu juga dihentikan. Kedua kelurahan itu masing-masing Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Siantar Martoba dan Kelurahan Simarito Kecamatan Siantar Barat.
"Tunggakan raskin di kedua kelurahan masing-masing untuk tebusan raskin Mei 2016. Kebutuhan raskin di Kelurahan Sumber Jaya sebanyak 5.880 Kg untuk 392 Rumah Tangga Sejahtera (RTS). Kelurahan ini menunggak raskin Rp 9,4 juta. Sementara di kelurahan Simarito dibutuhkan 3.210 Kg raskin untuk 214 RTS dengan tunggakan Rp 5,1 juta,"jelasnya.
Menurut Suganda, dimungkinkan lurah di kedua kelurahan merupakan biang penunggak yang tidak menyetor biaya raskin yang sudah disetor warga. “Akibatnya, warga dikorbankan tak kebagian Raskin,”ujarnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar