Header Ads

Direktur Otoriter, Dokter Rumah Sakit Djasamen Saragih "Sepakat"Abaikan Pasien

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Luar biasanya para dokter di Rumah Sakit Djasamen Saragih, karena tidak lagi percaya kepemimpinan Dr. Ria Telambanua Direktur rumah sakit, dan nampaknya kompak tidak hadir untuk melayani para pasien yang sudah ber jam-jam menunggu.

Pada pukul 11 :00 Wib Kamis (25/8/2016) para dokter spesialis banyak belum hadir diantaranya, Dr. Susanti, dr. Sumanta, dan parahnya dr. Namso 3 hari tidak hadir.


Informasi yang diterima www.lintaspublik.com , para dokter ini tidak lagi percaya kepemimpinan dr. Ria Telambanua, yang Otoriter dan jarang masuk kantor, sehingga para dokter membuat Mosi tidak percaya terhadap direktur RS. Djasamen Saragih.

Humas RSUD Djasamen Saragih dr Andi Rangkuti  terkait mosi tak percaya yang dilayangkan beberapa dokter mengatakan, semua itu adalah hak para dokter.

"Itu kan hak mereka,gak bisa kita paksakan semua suka sama seseorang.Tapi yang jelas,jangan sampai mengganggu pelayanan pasien,"kata Andi, Kamis (25/8/2016).

Dari informasi yang diterima wartawan, mosi tak percaya oleh dokter ditengarai  bahwa,Pertama, dr Ria tidak mampu memanajemen seluruh pegawai RSUD Djasamen Saragih untuk pencapaian tujuan rumah sakit yaitu peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Kedua, tidak pernah melakukan pendekatan kepada para dokter spesialis dan dokter umum sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan RSUD Djasamen Saragih kurang lebih 6 tahun.

Dr Ria juga sebut lebih banyak melakukan tugas luar daripada melakukan tugas di rumah sakit yang seharusnya tugas tersebut bisa diwakilkan kepada wakil direktur (Wadir) atau Kepala bagian (Kabag) maupun Kepala bidang ĺ(Kabid). Disamping itu Dr Ria juga disebut jarang berada di kantornya dan hanya 2 hari dalam seminggu berada di kantor.

“Otoriter, saran dan masukan dari pegawai sering tidak diterima. Ia merasa seperti bos dan bukan pimpinan. Kemudian pejabat struktural tidak boleh tahu berapa anggaran rumah sakit (DPA). Ia juga sering menggunakan kewenangan dengan pendekatan kekuasaan,”kata para dokter yang namanya tidak mau dipublikasikan, bahwa para dokter telah membuat Mosi tidak percaya .

Pantauan www.lintaspublik.com akibat mosi tidak percaya ini, pelayanan kepada masyarakat yang sakitpun jadi tergangu, banyak dokter yang tidak datang.

"Belum datang dr.Susanti bang,mungkin sebentar lagi.Saat diperjelas soal jam dokter yang dipampangkan di depan poliklinik, perawat ini tidak menanggapinya,"kata salah seorang perawat.

Beranjak ke klinik jantung dan pembuluh darah, hal yang sama juga terjadi. Para pasien menunggu lama,sampai-sampai keluarga pasien sudah bosan menunggu.

" dr Depri Sumantha belum datang. Saya sudah bolak-balikke pasar horas,tetap juga suami saya belum diperiksa,"ujarnya seraya berlal

Sementara klinik Interna 1 dan 2, dokter Namso sudah dua hari nggak hadir. Sehingga, perobatan pasien dialihkan ke klinik Interna 3.

"Sudah 2 hari nggak datang,jadi dialihkan ke klinik Interna 3 sama dokter Sahat,"ujar salah seorang mahasiswa kedokteran yang magang di klinik tersebut.


Penulis    : franki
Editor      : tagor


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.