Header Ads

Harus ada yang Bertanggung Jawab Bendera Gagal Naik HUT RI, Ini Bukan Masalah Sepele

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Peristiwa gagalnya pengibaran bendera pada saat hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 di lapangan H. Adam Malik, Rabu (17/8/2016) terus menuai protes. Keberadaan bendera yang terus dibawah dan sudah stanby digunakan (dikaitkan ke tali), selanjutnya paskibra pengerek bendera mengatakan “bendera siap”, secara otomatis komandan upacara memberi aba-aba “Kepada sang Merah Putih Hormat Senjata grak”.

Henri PK. Manurung ketua PPM kota Pematangsiantar.
Dengan hormatnya peserta upacara secara otomatis pula bendera harus digerakan naik keatas, namun sampai, lagu Indonesia Raya selesai di nyanyikan bendera tidak sedikit pun bergerak.  Setelah duakali lagu Indoensia berkumandang barulah bendera bergerak naik.

“Seharusnya kesalahan atau kekurang hikmatan pelaksanaan pengibaran bendera pada hari bersejarah Kemerdekaan RI harus benar-benar dipersiapakan secara matang, dan ada yang bertanggung jawab disana, inikan bukan masalah sepele, sehingga kejadian ini bisa dipertanggung jawaban kepad a masyarakat Indonesia, kenapa bendera tidak dinaikan, kalau masalahnya ada pengait yang rusak atau patah, apakah ngak ada gladi,”kata Hendri PK. Manurung, SE ketua Pemuda Panca Marga (PPM) kota Pematangsiantar melalui telepon pribadinya, Jumat (19/2016).

Hendrik Manurung menjelaskan, ada disana panitia yang mengurus paskibraka, ada disana persiapa yang cukup matang. Informasi yang kita terima bahwa perlengkapan pengibaran bendara HUT RI ke 71 di kota Siantar banyak kemajuan, seperti memakai tiang bendera yang baru bersandart Nasional, beserta peerlengakapan lainnya.

Photo tiang bendera yang baru saat digunakan pada pengibaran bendera HUT RI ke 71
di kota Pematangsiantar, Rabu ( 17/8/2016) , photo pengait bendera (insert).
“Heran juga kita kalau perlengakapan pengibaran bendera standart nasional, baik tiang, tali dan pengait kok bisanya mudah rusak, apakah pengait dibuat sendiri, bukan dibeli yang standar atau murahan?,”jelas Hendri meragukan bahwa kegagalan pengibaran bendera yang dilakukan pada Hari Kemerdekaan kemarin bukan karena pengait tapi ada faktor lainnya.

Sebelumnnya kejadian gagalnya bendera Merah Putih dikibarkan membuat kesal tokoh pendidikan Nasional asal Siantar. Ki. R. Suharto mengatakan bangsa ini terlalu sepele tentang persoalan bendera kebangsaan, sehingga rasa nasionalisme menjadi kendor kepada generasi muda.

BACA JUGA  Ini Jawaban Ketua Purna Paskibraka, Gagalnya Bendera di Naikkan

“Ini bukan masalah sepele, harus ada yang bertanggung jawab, anak-anak paskibraka sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, kasihan anak-anak karena faktor kekurang pedulian para pejabat di Siantar, kita jangan jadi bangsa yang masa bodoh dalam persoalan ini,”ujar Ki. Suharto ketua majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Pusat Yogyakarta.

LIHAT JUGA  HEBOH! Detik-detik Gagalnya Paskibra Siantar Naikan Bendera di HUT RI ke 71 ( Video )

Lihat Videonya disini : HEBOH! Detik-detik Gagalnya Paskibra Siantar Naikan Bendera di HUT RI ke 71 ( Video )




Semuanya Serba Baru

Sejauh ini tidak satupun ada panitia yang dapat mempertanggung jawabkan mengapa hal itu bisa terjadi (pengait putus ). Panitia juga belum dapat menjelaskan kronologi keberadaan bendera sebenarnya, baik serah terima bendera dari siapa dan kepada siapa. Dan bagaimana penyimpanan bendera setelah gladi,  siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab memeriksa bendera itu, apakah bendera siap dipakai atau tidak saat hari Kemerdekaan.

Informasi yang diterima www.lintaspublik.com  perangkat pengibaran bendera di kota Pematangsiantar semuanya serba baru dari bersandart Nasional,  termasuk tiang 17 meter baru dari besi Stainles Steel, tali baru, pengait baru, kalau pengait baru apakah pengaitnya standart Nasional juga, tapi kenapa  mudah patah?.

Ketika hal perlengkapan pengibaran bendera HUT RI ke 71ditanya kepada ketua Purna Paskibaraka Indonesia kota Pematangsiantar David Tampubolon, SH, mereka  (Paskibraka) tidak dapat menjelaskan.

"Kami hanya pengibar bendera saja, tugas kami bagaimana mengibarkan bendera, kalau mengenai perlengkapan itu bukan tangung jawab kami, termasuk dari mana dibeli pengait bendera itu, kenapa mudah patah?. yang pastinya kami telah mengibarkan bendera, walaupun untuk lagu Indonesia Raya yang kedua kalinya,"turur David Tampubolon tidak mau menyalahkan siapa-siapa, karena kejadian itu demi menyelamatkan bendera kebangsaan.


Penulis  : franki
Editor    : tagor 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.