Ki R. Suharto : Kibarkan Bendera Saja Kok Bisa Gagal, Kita Sepele Kepada Bangsa Sendiri
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Melihat peristiwa gagalnya pengibaran bendera pada saat hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 tokoh pendidikan dari Taman Siswa merasa prihatin. Seharusnya peristiwa memalukan ini tidak seharusnya terjadi.
“Prihatin memang, 71 tahun Indonesia Merdeka mengibarkan bendera saja, kok bisa gagal. Anggap enteng mungkin.Atau lalai....???, Kan ada gladi resik, disitulah kita cek and recek. Apakah tali sudah siap di gerek, apakah bendera sudah tak salah lipat,”kata Ki. R. Suharto seorang guru yang mulai mengajar pada tahun 19 Pebruari 1968, ketika dihubungi , Kamis ( 18 / 8 / 2016).
Menurut Ki Suharto yang telah 48 tahun mengajar ini menilai, masyarakat saat ini sepele terhadap nilai – nilai kebangsaan, khususnya sepel pada nilai bendera kebangsaan yaitu bendera Merah Putih.
LIHAT VIDEO : HEBOH! Detik-detik Gagalnya Paskibra Siantar Naikan Bendera di HUT RI ke 71 ( Video )
LIHAT VIDEONYA :
“Kasihan tho....anak-anak sudah kerja keras berlatih, tau tau pengibarannya gagal. Kecewa, terharu, kesal. Kita selalu sepele dengan bendera nasional kita. Contohnya, Keseragaman tiang bendera di kota,saja tdk bisa. Ukuran benderanya pun, tidak seragam, kan ada standart bendera untuk di rumah kantor dan sebagainya. Bagaimana nasionalisme mau tumbuh dan berkembang?,”tutur Ki. R. Suharto kembali mempertanyakan ke Nasionalismean masyarakat Indonesia pada khususnya kota Siantar.
Ki. R. Suharto yang baru saja berulang tahun ke 70 pada saat yang sama HUT RI, 17 Agustus tahun 1946 menambahkan, para pejabat juga banyak yang tidak peduli, karena banyak masyarakat yang pasang bendera yang suka-suka, seharusnya menurutnya mulai dari RT, RW sampai Lurah seharus ada kepeduliannya.
BACA JUGA Inilah Jeritan Tangis Paskibraka Siantar Hari Kemerdekaan Indonesia
“Sudah itu, pejabat-pejabat kurang keperduliannya. Supir-supir angkot suka-suka pasang bendera di ankotnya. Ada yang di depan, ada yang di belakang, ada yang 1 ada yang 2, ada yang setengah tiang lah. Mbok ditegur, disadarkan. Ada yang pasang bendera, ada yang tidak pasang. Pokoknya suka-sukalah. Hendaknya, Lurah, RT, TW, punya keperdulian. Padahal pengorbanan para pahlawan, memperjuangkan MERAH PUTIH, dengan darah, air mata, jiwa, raga, dan harta. Mengapa setelah merdeka, banyak diantara kita, menjadi bangsa yang masa bodho....???,”jelas Ki. R Suharto Ketua Majelis cabang Perguruan Taman Siswa Kota pematangsiantar.
Masalah gagalnya PASKIBRA, mari kita jadikan pelajaran untuk masa yang akan datang. Mungkin ini peringatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Siantar seperti di kuasai oleh orang- orang Angkuh, Ambusius, Iri, Dengki, Sombong & Serakah. pilkada saja kok gagal. Memalukan !!!.
BACA JUGA DPRD Sumut, Ketua DPRD, Ketua DHC 45 Apresiasi Kinerja Paskibra Siantar
“Ya,....Allah selamatkan Kota Pematangsiantar. Amin. Salam hormat ku untuk warga Kota Pematangsiantar, tercinta. MERDEKA....MERDEKA....MERDEKA,”doa Ki. R. Suharto yang juga Ketua Harian Majelis LuhurPersatuan Tamansiswa Pusat di Jogjakarta agar kota Siantar mendapat berkah dari tuhan Yang Maha Esa.
Penulis : tagor
Editor : tagor
![]() |
Ki. R Suharto Ketua Majelis cabang Perguruan Taman Siswa Kota pematangsiantar. |
Menurut Ki Suharto yang telah 48 tahun mengajar ini menilai, masyarakat saat ini sepele terhadap nilai – nilai kebangsaan, khususnya sepel pada nilai bendera kebangsaan yaitu bendera Merah Putih.
LIHAT VIDEO : HEBOH! Detik-detik Gagalnya Paskibra Siantar Naikan Bendera di HUT RI ke 71 ( Video )
LIHAT VIDEONYA :
“Kasihan tho....anak-anak sudah kerja keras berlatih, tau tau pengibarannya gagal. Kecewa, terharu, kesal. Kita selalu sepele dengan bendera nasional kita. Contohnya, Keseragaman tiang bendera di kota,saja tdk bisa. Ukuran benderanya pun, tidak seragam, kan ada standart bendera untuk di rumah kantor dan sebagainya. Bagaimana nasionalisme mau tumbuh dan berkembang?,”tutur Ki. R. Suharto kembali mempertanyakan ke Nasionalismean masyarakat Indonesia pada khususnya kota Siantar.
Ki. R. Suharto yang baru saja berulang tahun ke 70 pada saat yang sama HUT RI, 17 Agustus tahun 1946 menambahkan, para pejabat juga banyak yang tidak peduli, karena banyak masyarakat yang pasang bendera yang suka-suka, seharusnya menurutnya mulai dari RT, RW sampai Lurah seharus ada kepeduliannya.
BACA JUGA Inilah Jeritan Tangis Paskibraka Siantar Hari Kemerdekaan Indonesia
“Sudah itu, pejabat-pejabat kurang keperduliannya. Supir-supir angkot suka-suka pasang bendera di ankotnya. Ada yang di depan, ada yang di belakang, ada yang 1 ada yang 2, ada yang setengah tiang lah. Mbok ditegur, disadarkan. Ada yang pasang bendera, ada yang tidak pasang. Pokoknya suka-sukalah. Hendaknya, Lurah, RT, TW, punya keperdulian. Padahal pengorbanan para pahlawan, memperjuangkan MERAH PUTIH, dengan darah, air mata, jiwa, raga, dan harta. Mengapa setelah merdeka, banyak diantara kita, menjadi bangsa yang masa bodho....???,”jelas Ki. R Suharto Ketua Majelis cabang Perguruan Taman Siswa Kota pematangsiantar.
Masalah gagalnya PASKIBRA, mari kita jadikan pelajaran untuk masa yang akan datang. Mungkin ini peringatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Siantar seperti di kuasai oleh orang- orang Angkuh, Ambusius, Iri, Dengki, Sombong & Serakah. pilkada saja kok gagal. Memalukan !!!.
BACA JUGA DPRD Sumut, Ketua DPRD, Ketua DHC 45 Apresiasi Kinerja Paskibra Siantar
“Ya,....Allah selamatkan Kota Pematangsiantar. Amin. Salam hormat ku untuk warga Kota Pematangsiantar, tercinta. MERDEKA....MERDEKA....MERDEKA,”doa Ki. R. Suharto yang juga Ketua Harian Majelis LuhurPersatuan Tamansiswa Pusat di Jogjakarta agar kota Siantar mendapat berkah dari tuhan Yang Maha Esa.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar