Lihat Cara Orang Batak Perantau Menghormati Leluhur di Samosir
LINTAS PUBLIK, Inilah cara orang batak menghormati lelulur di Bonapasogit ( kampung halaman di tanah Batak Samosir). Acara ini dilaksanakan keluarga almarhum Gantang Simanjorang oppung Saor Doli dan alm. Juliana boru Manihuruk atau disebut Opung Saor Boru yang memiliki 4 putra dan 3 putri. Op Saor ini telah lama meninggal, sekitar 30 puluhan tahun.
Keluarga ini jiarah atau adat menghormati leluhur di sebuah makam ( Tambak = bahasa batak), keluarga ini datang jiarah ke Samosir dari berbagai daerah, yaitu Jakarta, Tangerang, Bandung, Medan, Pematangsiantar, serta kabupaten Simalungun dan Tanah Karo.
Keluarga yang jiarah ini keturunan ke 12 dan 13, dari silsilah marga Simanjorang, atau dari Oppung Guru Tinonahon Simanjorang atau Guru Bisa, yang dulunya dikenal "dukun sakti", atau "orang pintar" yang dapat mengobati atau menyembuhkan penyakit di tengah-tengah masyarakat Samosir Sekitarnya , atau pengobatan secara tradisional batak pada jaman dulunya. Pengobatan itu berupa rempah-rempah yang ada di tanah Batak (Samosir).
LIHAT VIDEONYA DISINI
"Jadi nama Guru Tinonahon disebut dulu orang "pintar" atau tabib yang selalu ditunggu masyarakat, Tononahon = Ditunggu,"kata Kasmin Simanjorang, Sabtu ( 20/8/2016) di kediaman Ama Revi Simanjorang didesa Parsinombah Lumban Suhi-Suhi Dolok Kecamatan Pangagarururan Kabupaten Samosir, dimana dilaksanakan acara ucapan syukuran keturunan Opung Saor Simanjorang yang datang dari perantauan untuk jiarah ke makam leluhurnya.
"Sudah ada puluhan saring-saring = tulang belulang di makam ini, yang tertua yaitu Opung Tinonahon,"ucap Ama Revi Simanjorang di halaman makam dimana tempat dilaksanakan jiarah.
Laporan : tagor
Foto: Lintaspublik.com |
Keluarga ini jiarah atau adat menghormati leluhur di sebuah makam ( Tambak = bahasa batak), keluarga ini datang jiarah ke Samosir dari berbagai daerah, yaitu Jakarta, Tangerang, Bandung, Medan, Pematangsiantar, serta kabupaten Simalungun dan Tanah Karo.
Keluarga yang jiarah ini keturunan ke 12 dan 13, dari silsilah marga Simanjorang, atau dari Oppung Guru Tinonahon Simanjorang atau Guru Bisa, yang dulunya dikenal "dukun sakti", atau "orang pintar" yang dapat mengobati atau menyembuhkan penyakit di tengah-tengah masyarakat Samosir Sekitarnya , atau pengobatan secara tradisional batak pada jaman dulunya. Pengobatan itu berupa rempah-rempah yang ada di tanah Batak (Samosir).
LIHAT VIDEONYA DISINI
"Jadi nama Guru Tinonahon disebut dulu orang "pintar" atau tabib yang selalu ditunggu masyarakat, Tononahon = Ditunggu,"kata Kasmin Simanjorang, Sabtu ( 20/8/2016) di kediaman Ama Revi Simanjorang didesa Parsinombah Lumban Suhi-Suhi Dolok Kecamatan Pangagarururan Kabupaten Samosir, dimana dilaksanakan acara ucapan syukuran keturunan Opung Saor Simanjorang yang datang dari perantauan untuk jiarah ke makam leluhurnya.
"Sudah ada puluhan saring-saring = tulang belulang di makam ini, yang tertua yaitu Opung Tinonahon,"ucap Ama Revi Simanjorang di halaman makam dimana tempat dilaksanakan jiarah.
Laporan : tagor
Tidak ada komentar