Pj. Walikota Siantar Tertawa Jumpai Jokowi Pakai Ulos Toba, JR. Saragih Menangis Perjuangkan Simalungun
LINTAS PUBLIK, Penjabat Walikota Pematangsiantar Jumsadi Damanik tertawa lepas ketika menjumpai presiden Joko Widodo (Jokowi) di Balige kabupaten Tobasa Samosir. Terlihat Jumsadi Damanik mengenakan tutup kepala ada batak Toba dan mengenakan ulos yang juga ulos batak Toba.
Seperti diketahui Jumsadi Damanik adalah keturunan marga Damanik asal kabupaten Simalungun, belum diketahui mengapa Jumsadi tidak memakai ulos berciri khas batak Simalungun?.
Sampai sejauh ini belum ada pernyataan resmi Penjabat walikota Pematangsiantar itu, mengapa dirinya tidak menunjukan ciri khas budaya Simalungun. Photo ini dibagikan pemilik akun
"Bersabar pasti akan indah pada waktu nya. Menunggu mungkin jawaban yang baik
Menyambut dan Menyambangi langsung itu langkah terbaik yang dilakukan Walikota Pematangsiantar Jumsadi Damanik saat kedatangan Presiden ke kawasan Danau Toba.
Semoga Kota Pematangsiantar akan di kunjungi Presiden di waktu akan datang."harap Ocy Damanik di akun Group Anak Siantar itu.
Lain halnya dengan JR. Saragih, JR Saragih terus memperjuangkan Simalungun, bahkan budaya Simalungun agar ditampilkan dalam pertunjukan Pesona Danau Toba.
Dalam keterangan persnya, Bupati Simalungun JR Saragih menangis di acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Hotel Inna Parapat,Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (20/08/2016).
"Saya minta maaf kepada masyarakat Simalungun. Ini kesalahan saya," kata JR Saragih seperti dilansir dari tribunnews.com.
Tangis Saragih pecah di hadapan ratusan wartawan dari berbagai media di Indonesia. Saragih duduk tak jauh dari Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kesedihan Saragih itu dikarenakan pada perhelatan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba dilaksanakan dengan memakai unsur budaya suku Toba.
"Sementara di Simalungun masih ada banyak suku-suku lain, ada Mandaling, Karo, dan lainnya. Sedangkan Pak Menteri (Arief Yahya) justru memakai pakaian adat Toba, di sisi lain masyarakatSimalungun justru tidak tampil pada even ini," kata JR Saragih.
Saragih menangis terisak lalu terdiam beberapa waktu. Beberapa wartawan pun berteriak memberi semangat.
"Jangan menangis Pak, semangat," celetuk seorang wartawan.
Saragih mengaku juga banyak menerima komplain dari masyarakat terkait baliho-baliho yang terpasang terkait even ini.
Dia menjelaskan pada baliho-baliho itu tertulis Samosir termasuk wilayah Parapat.
"Padahal mestinya masuk wilayah Simalungun. Masyarakat bertanya sejak kapan Samosir dijual ke Parapat," ungkapnya.
BACA JUGA Gagal, 62 Paskibra Mendapat sambutan Hangat dari Masyarakat Siantar
Simalungun Melecehkan Adat Simalungun
Dimedia sosial hal menangisnya JR. Saragih ini terus diperbincangkan, seperti di group ETAH HAM MAMBANGUN SIMALUNGUN [ EHAMSI ] . di Group ini Saragih Sahala Tuah berbagi berita menangis JR. Saragih, dan sampai pukul 22:00 Wib, Selasa (23/8/2016) telah mendapat ratusan komentar, sebanyak 13 berita dibagikan dan 70 lebih like (tanda suka) yang diposkan pada 20 Agustus 2016.
salah satunya seperti pemilik akun John Franky Purba mengatakan, bahwa bupati ini juga jarang berbusana Simalungun.
" Dia juga jaraaaaaangg pake busana Simalungun koq..,"ujar John Franky Purba menangapi berita JR. Saragih menangis saat jumpa Pers bersama Menteri Pariwisata.
Demikian juga pemilik akun Duan Purba mengatakan, bila penting karyawan dan rumah sakit JR. Saragih dibuat seragam Simalungun.
"BILA PENTING... KARYAWAN YG KERJA DI RUMAH SAKIT BAPAK SERAGAM DAN ETNIS BANGUNANNYA BUAT BERBAU SIMALUNGUN .... HAHA," kata Duan Purba
Menangapi berita ini, pemilik akun Jamal Damanik malah memprotes kantor -kantor pemerintahan yang berada di Simalungun di cat biru, menurutnya Simalungun tidak pernah mengenal warna biru.
"Kok baru sadar....nampak kali tidak peduli dengan acara ini sehingga wajar kalau dikucilkan..Lagi pula orang simalungun sudah melecehkan adat simalungun..coba perhatikan hampir semua kantor pemerintah di cat warna biru..adat simalungun tidak mengenal warna biru kecuali hitam putih dan merah.,"pesan Jamal Damanik mengkritik banyaknya kantor-kantor di Simalungun di cat warna biru.
Oliv Damanik menyampaikan, agar Simalungun terus membenahi Pariwisata di Simalungun, dan memberi semangat kepada masyarakat di Wilayah Simalungun.
"Simalungun perlu membenahi sektor pariwisatanya. Semangat Simalungun,"ujar Oliv Damanik .
Seperti diketahui, mereka berdua Jumsadi Damanik dan JR. Saragih adalah sama-sama putra Simalungun yang lahir di tanah Simalungun, tapi mungkin saja dalam hal ini mereka belum satu ide bagaimana membangun Simalungun.
"Eta Ham Mambangun Simalungun, EHAMSI", demikian akun group face book yang terus semangat berbagi untuk Simalungun.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Seperti diketahui Jumsadi Damanik adalah keturunan marga Damanik asal kabupaten Simalungun, belum diketahui mengapa Jumsadi tidak memakai ulos berciri khas batak Simalungun?.
Sampai sejauh ini belum ada pernyataan resmi Penjabat walikota Pematangsiantar itu, mengapa dirinya tidak menunjukan ciri khas budaya Simalungun. Photo ini dibagikan pemilik akun
Ocy Damanik di group Anak Siantar (GAS) media sosial face book yang terus berbagi informasi tentang kota Pematangsiantar. Oci mengharapkan presiden Jokowi waktu yang akan datang dapat mengunjungi kota Pematangsiantar, seperti presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Menyambut dan Menyambangi langsung itu langkah terbaik yang dilakukan Walikota Pematangsiantar Jumsadi Damanik saat kedatangan Presiden ke kawasan Danau Toba.
Semoga Kota Pematangsiantar akan di kunjungi Presiden di waktu akan datang."harap Ocy Damanik di akun Group Anak Siantar itu.
Lain halnya dengan JR. Saragih, JR Saragih terus memperjuangkan Simalungun, bahkan budaya Simalungun agar ditampilkan dalam pertunjukan Pesona Danau Toba.
JR. Saragih menangis (kiri), dan Jumsadi Damanik bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) |
Dalam keterangan persnya, Bupati Simalungun JR Saragih menangis di acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Hotel Inna Parapat,Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (20/08/2016).
"Saya minta maaf kepada masyarakat Simalungun. Ini kesalahan saya," kata JR Saragih seperti dilansir dari tribunnews.com.
Tangis Saragih pecah di hadapan ratusan wartawan dari berbagai media di Indonesia. Saragih duduk tak jauh dari Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kesedihan Saragih itu dikarenakan pada perhelatan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba dilaksanakan dengan memakai unsur budaya suku Toba.
"Sementara di Simalungun masih ada banyak suku-suku lain, ada Mandaling, Karo, dan lainnya. Sedangkan Pak Menteri (Arief Yahya) justru memakai pakaian adat Toba, di sisi lain masyarakatSimalungun justru tidak tampil pada even ini," kata JR Saragih.
Saragih menangis terisak lalu terdiam beberapa waktu. Beberapa wartawan pun berteriak memberi semangat.
"Jangan menangis Pak, semangat," celetuk seorang wartawan.
Saragih mengaku juga banyak menerima komplain dari masyarakat terkait baliho-baliho yang terpasang terkait even ini.
Dia menjelaskan pada baliho-baliho itu tertulis Samosir termasuk wilayah Parapat.
"Padahal mestinya masuk wilayah Simalungun. Masyarakat bertanya sejak kapan Samosir dijual ke Parapat," ungkapnya.
BACA JUGA Gagal, 62 Paskibra Mendapat sambutan Hangat dari Masyarakat Siantar
Simalungun Melecehkan Adat Simalungun
Dimedia sosial hal menangisnya JR. Saragih ini terus diperbincangkan, seperti di group ETAH HAM MAMBANGUN SIMALUNGUN [ EHAMSI ] . di Group ini Saragih Sahala Tuah berbagi berita menangis JR. Saragih, dan sampai pukul 22:00 Wib, Selasa (23/8/2016) telah mendapat ratusan komentar, sebanyak 13 berita dibagikan dan 70 lebih like (tanda suka) yang diposkan pada 20 Agustus 2016.
salah satunya seperti pemilik akun John Franky Purba mengatakan, bahwa bupati ini juga jarang berbusana Simalungun.
" Dia juga jaraaaaaangg pake busana Simalungun koq..,"ujar John Franky Purba menangapi berita JR. Saragih menangis saat jumpa Pers bersama Menteri Pariwisata.
Demikian juga pemilik akun Duan Purba mengatakan, bila penting karyawan dan rumah sakit JR. Saragih dibuat seragam Simalungun.
"BILA PENTING... KARYAWAN YG KERJA DI RUMAH SAKIT BAPAK SERAGAM DAN ETNIS BANGUNANNYA BUAT BERBAU SIMALUNGUN .... HAHA," kata Duan Purba
Menangapi berita ini, pemilik akun Jamal Damanik malah memprotes kantor -kantor pemerintahan yang berada di Simalungun di cat biru, menurutnya Simalungun tidak pernah mengenal warna biru.
"Kok baru sadar....nampak kali tidak peduli dengan acara ini sehingga wajar kalau dikucilkan..Lagi pula orang simalungun sudah melecehkan adat simalungun..coba perhatikan hampir semua kantor pemerintah di cat warna biru..adat simalungun tidak mengenal warna biru kecuali hitam putih dan merah.,"pesan Jamal Damanik mengkritik banyaknya kantor-kantor di Simalungun di cat warna biru.
Oliv Damanik menyampaikan, agar Simalungun terus membenahi Pariwisata di Simalungun, dan memberi semangat kepada masyarakat di Wilayah Simalungun.
"Simalungun perlu membenahi sektor pariwisatanya. Semangat Simalungun,"ujar Oliv Damanik .
Seperti diketahui, mereka berdua Jumsadi Damanik dan JR. Saragih adalah sama-sama putra Simalungun yang lahir di tanah Simalungun, tapi mungkin saja dalam hal ini mereka belum satu ide bagaimana membangun Simalungun.
"Eta Ham Mambangun Simalungun, EHAMSI", demikian akun group face book yang terus semangat berbagi untuk Simalungun.
Penulis : tagor
Editor : tagor
Tidak ada komentar