Header Ads

Sarasehan HUT RI 71 di SMA Negeri 6, Korupsi dan Peredaran Narkoba Jadi Sorotan Siswa

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Memaknai Kemerdekaan yang telah berusia 71 tahun, semua generasi muda harus semakin punya jati diri, inovatif dan kreativitas yang mampu bersaing dalam kondisi apapun. Untuk itu, sebagai generasi muda, para pelajar harus bisa menempatkan diri sebagai peserta didik yang mau belajar dan bekerja keras guna mengisi kemerdekaan sejak dini.

“Anda sebagai generasi muda yang harus melanjutkan pembangunan di negara ini, tentunya harus punya kompetisi yang baik, terpercaya. Gunakanlah kemajuan teknologi informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan dan karekter, bukan untuk hal-hal yang negatif,”ujar Penjabat Walikota Pematangsiantar, saat membuka Diskusi Panel dan Sarasehan Dalam Rangka Peringatan .


Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 71, Selasa siang (16/8) di SMA Negeri 6 Jalan Viyata Yuda.
Kegiatan yang digagas Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sumatera Utara ini menghadirkan Nara Sumber, Dra.Corry Purba M.Si (Dosen FKIP Universitas Simalungun) dan Mariaman Naibaho SH (Ketua Eksponen 66/mantan Ketua DPRD Pematangsiantar). Kegiatan yang mengambil tema: “Ayo Kerja dan Kerja Nyata” ini dipandu oleh Moderator Jalatua Hasugian (Plt.Kabag Humas Pemko Pematangsiantar).

Di hadapan puluhan siswa SMA Negeri 6 dan sejumlah guru, termasuk Kepala Sekolah, Drs.M.Akhyar,M.Pd kedua narasumber memaparkan, pentingnya komitmen generasi muda dalam mempersiapkan diri menyongsong masa depan yang lebih cerah. Sebagai mantan politisi yang pernah 23 tahun menjadi anggota DPRD Pematangsiantar, Mariaman Naibaho mengajak para siswa untuk tidak alergi terhadap politik. “Politik merupakan wadah untuk mempersiapkan pemimpin di negara ini. Untuk itu, anak-anak SMA juga perlu mempelajari politik agar paham model pengkaderan calon-calon pemimpin,”katanya.

Sementara itu, Corry Purba menekankan perlunya implementasi revolusi mental dalam rangka mewujudkan Kerja Nyata yang diprogramkan Presiden Joko Widodo. Dalam rangka itu, pendidikan karekter sangat menentukan pola pikir generasi bangsa kedepan.

“Jangan lagi kalian tiru pola pikir dan kelakuan oknum-oknum penting di republik ini, baik di pusat maupun di daerah yang akhirnya masuk bui karena korupsi. Selain itu, narkoba juga menjadi ancaman bagi kita, khususnya generasi muda. Jauhi dan jangan pernah mencobanya,”tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, para siswa tampak berebutan mengajukan pertanyaan maupun kritikan terhadap kondisi bangsa ini, yang mengalami krisis berbagai hal.

“Bagaimana mungkin negara kita yang dipenuhi para koruptor, narapidana narkoba dan sebagainya, pantas disebut telah merdeka? Ini harus menjadi perhatian kita bersama.”ujar seorang siswa, Aprianto Saragih (kelas XII IPA 3).

Siswa lainnya, Tri Agustini (kelas XII IPA 1) juga mengkritik lemahnya sistem hukum akibat perilaku para penegak hukum sendiri yang akhirnya membuat masyarakat tidak percaya.
“Sistem hukumnya kah yang salah, atau penegak hukumnya yang tak beres,”gugatnya dengan penuh semangat. Kedua narasumber tampak merespon setiap pertanyaan siswa dengan jawaban yang gampang dipahami oleh siswa.


Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.