Jeruk Manis Terbawa Mimpi
Karya : Olin Sitohang
( Siswa SMP Budi Mulia Pematangsiantar )
Pada saat liburan sekolah,aku dan keluargaku pergi ke Seribu Dolok di kabupaten Simalungun. Di Seribudolok, Kami ingin pergi mengunjungi opungku (adik mama). Ketempat itu, kami menaiki mobil udaku ( adik laki-laki bapak), waktu itu sekitar awal Januari 2016, atau hari tahun baruan.
Perjalanan kami sangat lama, jalanan juga sangat macet. Banyak juga orang yang ingin pergi liburan ke rumah kerabatnya, ini terlihat banyaknya kendaraan pribadi disepanjang jalan yang kami lalui. Agar tidak bosan di mobil, uda ku menghidupkan musik dan lagu-lagu batak. Kami pun jadi ikut menyanyi, memang sangat mengasikan dan menyenangkan perjalan kami ini, berliburan sekalian tahun baruan.
Di perjalanan kami juga melihat gunung dari dekat, namanya Gunung Sipiso-piso dan gunung Singalang. Kata sepupuku Si Wendi disitulah ladang opungku. Dan ibuku mengatakan bahwa rumah opungku sudah dekat.Aku pun semakin tidak sabar ingin menemui opungku disana, katanya banyak buah jeruknya.
Tak berapa lama, setelah melewati dari pemandangan gunung itu, akhirnya kami sampai di rumah opung, namnya kampung Mardinding kecamatan Silimakuta. Aku menyalam opungku. Lalu kami pun istirahat karena sangat lelah dalam perjalanan. Opungku memberikan teh dan makanan.Ternyata udara di sana sangat dingin. Hal ini disebabkan karena rumah opungku itu dekat sekali dengan gunung. Aku memakai pakaian hangat agar tidak kedinginan, karena kami sampai masih pagi hari, sekitar pukul 08:00 Wib.
Setelah istirahat yang cukup, opungku mengajak kami kekebun jeruknya. Kami, aku dan adik-adik ku, serta sepupu dari bapak ku menaiki mobil pick – up yang sudah dimodifikasi khusus kendaraan keladang milik opungku.Opung ku cukup mahir mengemudikan kendaraan itu, walaupun jalannya rusak, berlubang dan terjal, serta banyak bebatuan. Kami sengaja naik dibelakang didalam mobil bak terbuka, seruuu, sekali perjalan ini, miring kanan, miring kiri, kayak naik kapal saja, bergelombang.
Lebih serunya lagi, Mama dan Papa ku naik sepeda motor. Terlihat mereka seperti pereli gunung, naik turun, dan sesekali menghindari comberan dan air disepanjang jalan ke kebun jeruk opung ku itu.
Jelas sekali menuju ke sana sangat becek. Apalagi kemarin baru saja hujan turun, sehingga banyak air yang tergenang dijalan. Jalannya miring berlobang, jadi mobil kami juga ikut miring dan masuk genangan air. Lagi-lagi keseruan terasa, nampaknya jantung mau copot, ada juga ketakutan ku, kalau-kalau mobil yang kami naiki terjatuh, karena jalanan yang tak bagus.
Perjalan yang membuat kami seru-seruan itupun terbayar, setelah kami sampai di ladang jeruk oppung ku yang siap panen, buahnya sudah menguning dan besar-besar, Tak sampai lama, setelah turut dari mobil kami langsung menyerbu sambil berlari langsung memetik jeruk-jeruk itu. Dan yah!, buah jeruk itu cukup manis sekali, dan kamipun mengambil sesuka hati, mau yang besar, mau yang kuning, semua dicicipi.
Tak ketinggalan, kamipun mengabadikan moment yang cukup mengesankan itu, “panen jeruk...panen jeruk...!!!,” itulah teriakkan kami, sambil mengambil photo-photo berlatar belakang gunung Singgalang. Sudah puas mengambil jeruk, dan memilih yang besar-besar, kamipun membawanya pulang, dan keranjang dan goni yang kami bawa pulangpun penuh semuanya, termasuk kami juga membawa sayur kol, buncis dan lainnya.
Kesan liburan inipun sangat aku kenang, dan kami bermalam disana, indahnya kampung ku Mardiding, dimana tempat kami bermain dan bergembira bersama keluarga. Keesokan harinya kamipun kembali dengan sejuta rasa. Didalam perjalan pulang akupun terus merasakan kehangatan enaknya dikampung dengan sejuta pemandangan alam yang sejuk dan indah, sampai-sampai aku tertidur dimobil dan tak terasa sudah sampai dirumah. Huaaaap!?, kantuk ku sangat berat, aku langsung menuju istana kamar ku, dan lanjutlah mimpi indah lagi dikampung ku..., manis.....manis....semoga makin manis jeruknya pung, kisah ku terbawa mimpi.*
( Siswa SMP Budi Mulia Pematangsiantar )
Pada saat liburan sekolah,aku dan keluargaku pergi ke Seribu Dolok di kabupaten Simalungun. Di Seribudolok, Kami ingin pergi mengunjungi opungku (adik mama). Ketempat itu, kami menaiki mobil udaku ( adik laki-laki bapak), waktu itu sekitar awal Januari 2016, atau hari tahun baruan.
Perjalanan kami sangat lama, jalanan juga sangat macet. Banyak juga orang yang ingin pergi liburan ke rumah kerabatnya, ini terlihat banyaknya kendaraan pribadi disepanjang jalan yang kami lalui. Agar tidak bosan di mobil, uda ku menghidupkan musik dan lagu-lagu batak. Kami pun jadi ikut menyanyi, memang sangat mengasikan dan menyenangkan perjalan kami ini, berliburan sekalian tahun baruan.
Di perjalanan kami juga melihat gunung dari dekat, namanya Gunung Sipiso-piso dan gunung Singalang. Kata sepupuku Si Wendi disitulah ladang opungku. Dan ibuku mengatakan bahwa rumah opungku sudah dekat.Aku pun semakin tidak sabar ingin menemui opungku disana, katanya banyak buah jeruknya.
Tak berapa lama, setelah melewati dari pemandangan gunung itu, akhirnya kami sampai di rumah opung, namnya kampung Mardinding kecamatan Silimakuta. Aku menyalam opungku. Lalu kami pun istirahat karena sangat lelah dalam perjalanan. Opungku memberikan teh dan makanan.Ternyata udara di sana sangat dingin. Hal ini disebabkan karena rumah opungku itu dekat sekali dengan gunung. Aku memakai pakaian hangat agar tidak kedinginan, karena kami sampai masih pagi hari, sekitar pukul 08:00 Wib.
Setelah istirahat yang cukup, opungku mengajak kami kekebun jeruknya. Kami, aku dan adik-adik ku, serta sepupu dari bapak ku menaiki mobil pick – up yang sudah dimodifikasi khusus kendaraan keladang milik opungku.Opung ku cukup mahir mengemudikan kendaraan itu, walaupun jalannya rusak, berlubang dan terjal, serta banyak bebatuan. Kami sengaja naik dibelakang didalam mobil bak terbuka, seruuu, sekali perjalan ini, miring kanan, miring kiri, kayak naik kapal saja, bergelombang.
Lebih serunya lagi, Mama dan Papa ku naik sepeda motor. Terlihat mereka seperti pereli gunung, naik turun, dan sesekali menghindari comberan dan air disepanjang jalan ke kebun jeruk opung ku itu.
Jelas sekali menuju ke sana sangat becek. Apalagi kemarin baru saja hujan turun, sehingga banyak air yang tergenang dijalan. Jalannya miring berlobang, jadi mobil kami juga ikut miring dan masuk genangan air. Lagi-lagi keseruan terasa, nampaknya jantung mau copot, ada juga ketakutan ku, kalau-kalau mobil yang kami naiki terjatuh, karena jalanan yang tak bagus.
Perjalan yang membuat kami seru-seruan itupun terbayar, setelah kami sampai di ladang jeruk oppung ku yang siap panen, buahnya sudah menguning dan besar-besar, Tak sampai lama, setelah turut dari mobil kami langsung menyerbu sambil berlari langsung memetik jeruk-jeruk itu. Dan yah!, buah jeruk itu cukup manis sekali, dan kamipun mengambil sesuka hati, mau yang besar, mau yang kuning, semua dicicipi.
Tak ketinggalan, kamipun mengabadikan moment yang cukup mengesankan itu, “panen jeruk...panen jeruk...!!!,” itulah teriakkan kami, sambil mengambil photo-photo berlatar belakang gunung Singgalang. Sudah puas mengambil jeruk, dan memilih yang besar-besar, kamipun membawanya pulang, dan keranjang dan goni yang kami bawa pulangpun penuh semuanya, termasuk kami juga membawa sayur kol, buncis dan lainnya.
Kesan liburan inipun sangat aku kenang, dan kami bermalam disana, indahnya kampung ku Mardiding, dimana tempat kami bermain dan bergembira bersama keluarga. Keesokan harinya kamipun kembali dengan sejuta rasa. Didalam perjalan pulang akupun terus merasakan kehangatan enaknya dikampung dengan sejuta pemandangan alam yang sejuk dan indah, sampai-sampai aku tertidur dimobil dan tak terasa sudah sampai dirumah. Huaaaap!?, kantuk ku sangat berat, aku langsung menuju istana kamar ku, dan lanjutlah mimpi indah lagi dikampung ku..., manis.....manis....semoga makin manis jeruknya pung, kisah ku terbawa mimpi.*
Tidak ada komentar