Menteri Yohana: Anak-anak, Ingat Jangan Sampai Waktunya Habis Main HP
LINTAS PUBLIK - UNGARAN, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise melihat ada pergeseran gaya hidup anak-anak zaman sekarang dengan anak-anak semasanya dulu, yakni ketergantungan terhadap gadget atau gawai.
Di hadapan ratusan anak-anak dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Jumat (9/9/2016) siang, Yohana mengatakan bahwa tugas anak-anak adalah belajar dan bermain. Namun, dia mengingatkan bahwa gawai seharusnya dipakai untuk menunjang para siswa dalam proses belajar.
"Anak-anak ingat, tugas anak-anak adalah belajar. HP adalah alat bantu saja, jangan sampai waktu Anda habis di HP. Ibu sudah melihat di mana-mana, anak-anak sibuknya itu di HP melulu," ujarnya.
Selain menyita waktu sehingga anak tidak produktif, Yohana melihat anak yang sudah ketergantungan dengan gawai akan sangat mudah mengakses materi-materi pornografi dari dalam gawai.
Dia lalu mengingatkan, polisi dengan tim cyber crime akan dengan mudah mengetahui siapa saja yang bermakna game saat acara berlangsung.
"Jadi bisa ketahuan, image-nya bakal ketahuan kalau suka mengambil gambar porno. Jangan sampai anak-anak kita ketagihan pornografi karena sangat berbahaya," katanya.
Kementerian PPPA juga terus berupaya agar tidak ada anak yang terlantar, anak-anak yang turun kejalan, anak-anak yang dipaksa menikah pada usia dini dan anak-anak yang terpaksa bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.
Sebaliknya, untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berekpresi, kementerian akan membantu merencanakan wajah kota sesuai dengan keinginan mereka.
"Musrenbang ini harus dari desa sampai kabupaten, anak-anak harus dilibatkan. Sehingga suara-suara mereka bisa didengarkan. Anak-anak ini harus dijamin hak-haknya, mulai dari hak dia untuk bermain, kesehatan dasar, pendidikan maupun pemanfaatan waktu luang. Kalau pergi dan pulang sekolah juga harus aman," imbuhnya.
Editor : tagor
Sumber ; kompas
Di hadapan ratusan anak-anak dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Jumat (9/9/2016) siang, Yohana mengatakan bahwa tugas anak-anak adalah belajar dan bermain. Namun, dia mengingatkan bahwa gawai seharusnya dipakai untuk menunjang para siswa dalam proses belajar.
Ilustrasi |
Selain menyita waktu sehingga anak tidak produktif, Yohana melihat anak yang sudah ketergantungan dengan gawai akan sangat mudah mengakses materi-materi pornografi dari dalam gawai.
Dia lalu mengingatkan, polisi dengan tim cyber crime akan dengan mudah mengetahui siapa saja yang bermakna game saat acara berlangsung.
"Jadi bisa ketahuan, image-nya bakal ketahuan kalau suka mengambil gambar porno. Jangan sampai anak-anak kita ketagihan pornografi karena sangat berbahaya," katanya.
Kementerian PPPA juga terus berupaya agar tidak ada anak yang terlantar, anak-anak yang turun kejalan, anak-anak yang dipaksa menikah pada usia dini dan anak-anak yang terpaksa bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.
Sebaliknya, untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berekpresi, kementerian akan membantu merencanakan wajah kota sesuai dengan keinginan mereka.
"Musrenbang ini harus dari desa sampai kabupaten, anak-anak harus dilibatkan. Sehingga suara-suara mereka bisa didengarkan. Anak-anak ini harus dijamin hak-haknya, mulai dari hak dia untuk bermain, kesehatan dasar, pendidikan maupun pemanfaatan waktu luang. Kalau pergi dan pulang sekolah juga harus aman," imbuhnya.
Editor : tagor
Sumber ; kompas
Tidak ada komentar