Sambil Menahan Tangis, Agus Harimurti Ungkap Berat Hati Tinggalkan TNI
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Bakal calon gubernur yang diusung Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB, Agus Harimurti Yudhoyono, mengungkapkan rasa harunya karena harus meninggalkan TNI Angkatan Darat untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sambil menahan isak tangis, Agus Harimurti pun mengucapkan terima kasih kepada atasan serta rekannya yang telah bersama selama aktif di TNI AD.
"Pada kesempatan ini pula izinkan saya mengucapkan terima kasih, hormat, dan juga bangga saya kepada para atasan, senior, rekan-rekan perwira yang telah bekerja bersama, serta seluruh prajurit...," tutur Agus
Ucapan Agus pun tertahan selama beberapa detik karena dia terlihat menahan rasa haru. Setelah itu, Agus pun melanjutkan pernyataannya.
"Serta seluruh prajurit yang telah saya pimpin," lanjutnya.
Agus kemudian mengungkap detik-detik saat dia menerima tawaran untuk dicalonkan sebagai calon gubernur. Ketika itu dua berada di Darwin, Australia, untuk latihan TNI AD bersama AD Australia.
Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki, Agus pun menerima pencalonan itu. Dia pun mengaku menerima tawaran itu tanpa tekanan.
"Seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan, tanpa tekanan saya mengambil keputusan itu," tuturnya.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Sambil menahan isak tangis, Agus Harimurti pun mengucapkan terima kasih kepada atasan serta rekannya yang telah bersama selama aktif di TNI AD.
"Pada kesempatan ini pula izinkan saya mengucapkan terima kasih, hormat, dan juga bangga saya kepada para atasan, senior, rekan-rekan perwira yang telah bekerja bersama, serta seluruh prajurit...," tutur Agus
Ucapan Agus pun tertahan selama beberapa detik karena dia terlihat menahan rasa haru. Setelah itu, Agus pun melanjutkan pernyataannya.
"Serta seluruh prajurit yang telah saya pimpin," lanjutnya.
Agus kemudian mengungkap detik-detik saat dia menerima tawaran untuk dicalonkan sebagai calon gubernur. Ketika itu dua berada di Darwin, Australia, untuk latihan TNI AD bersama AD Australia.
Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki, Agus pun menerima pencalonan itu. Dia pun mengaku menerima tawaran itu tanpa tekanan.
"Seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan, tanpa tekanan saya mengambil keputusan itu," tuturnya.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Tidak ada komentar