Sholat Idul Adha 11 September, Ribuan Umat Islam Padati Lapangan Adam Malik
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1437 H yang dipusatkan di Lapangan H.Adam Malik diikuti ribuan umat Islam dari berbagai penjuru Kota Pematangsiantar, Senin pagi (11/9/2016).
Sholat Id yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIB ini diikuti Penjabat Walikota, Drs. Jumsadi Damanik, SH,M.Hum bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diantaranya Kapolres Pematangsiantar, AKBP.Dodi Darjanto,MTTA serta jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/BUMD di lingkungan Pemko Pematangsiantar, para Pengurus Majelis Ulama Indonesia, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, Panitia Hari Besar Islam dan organisasi Islam lainnya.
Bertindak sebagai Imam pada Sholat Idul Adha ini, M.Yunan Arga serta Khatib, Dr. Saidul Amin, MA. Dalam ceramahnya di harapan ribuan jamaah, Saidul Amin mengajak umat Islam untuk meneladani sikap Nabi Ibrahim As, Nabi Ismail As serta Siti Hajar yang rela berkorban demi memenuhi perintah Allah SWT. Sebagai seorang ayah, Nabi Ibrahim rela mengobankan anak kandungnya yang masih remaja, padahal sudah berpuluh tahun dinantikan kelahirannya bersama istrinya Siti Hajar.
“Namun karena perintah Allah melalui mimpinya, Nabi siap menyembelih anaknya. Akan halnya Ismail, sebagai anak tanpa ragu siap mengorbankan lehernya untuk disembelih ayahnya. Demikian pula dengan ibundanya Siti Hajar, yang juga merelakan anaknya dikorbankan atas perintah Allah. Pertanyaan bagi kita sekarang, masih adakah anak muda saat ini yang mau berkorban seperti Nabi Ismail? Atau ayah seperti Nabi Ibrahim dan seorang Ibu seperti Siti Hajar? Mari kita renungkan, apa yang telah kita korbankan untuk agama, demi kebesaran Allah SWT,”katanya penuh semangat dari atas mimbar.
Pada bagian lain, Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru ini juga menyoroti banyaknya pemimpin sekarang yang tega mengobankan rakyatnya demi kepentingannya sendiri. Selain itu, banyak pula pemimpin yang harusnya menyelesaikan masalah, justru menjadi sumber masalah.
“Jabatan yang harusnya amanah, berubah menjadi ajang kesempatan menghalakan segala cara demi memenuhi kepentingannya. Pemimpin harusnya meneladani Nabi Ibrahim, yang tak memikirkan kepentingannya sendiri, tetapi menuruti perintah Allah SWT, sebagai hamba-Nya yang setia,”imbuhnya.
Usai Sholat, Pj Walikota kepada awak media juga menegaskan, pencerahan yang disampaikan oleh Khatib, sangat menginspirasi dan menggugah semua orang yang mendengarnya.
“Pagi ini, kita benar-benar mendapatkan pencerahan luar biasa. Beliau dengan tegas tadi mengatakan, bahwa semua kita harus meniru serta meneladani apa yang telah diperbuat Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar, yang rela mengorbankan segalanya demi menjalankan perintah Allah SWT. Kita berharap, anak-anak muda sebagai generasi bangsa, bisa belajar dari keteladanan Nabi Ismail,”tandasnya.
Sebelum pelaksanaan sholat, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) mengumumkan laporan keuangan sampai PHBI. Saldo kas per tanggal 5 Juli 2016 sebesar Rp 17.054.898 ditambah hasil infaq pada Sholat Idul Fitri 1437 H sebesar Rp 53.073.200, sehingga saldo kas PHBI sampai 11 September 2016 sebesar Rp 70.128.098,-.
Penulis : franki
Editor : tagor
Sholat Id yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIB ini diikuti Penjabat Walikota, Drs. Jumsadi Damanik, SH,M.Hum bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diantaranya Kapolres Pematangsiantar, AKBP.Dodi Darjanto,MTTA serta jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/BUMD di lingkungan Pemko Pematangsiantar, para Pengurus Majelis Ulama Indonesia, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, Panitia Hari Besar Islam dan organisasi Islam lainnya.
Bertindak sebagai Imam pada Sholat Idul Adha ini, M.Yunan Arga serta Khatib, Dr. Saidul Amin, MA. Dalam ceramahnya di harapan ribuan jamaah, Saidul Amin mengajak umat Islam untuk meneladani sikap Nabi Ibrahim As, Nabi Ismail As serta Siti Hajar yang rela berkorban demi memenuhi perintah Allah SWT. Sebagai seorang ayah, Nabi Ibrahim rela mengobankan anak kandungnya yang masih remaja, padahal sudah berpuluh tahun dinantikan kelahirannya bersama istrinya Siti Hajar.
“Namun karena perintah Allah melalui mimpinya, Nabi siap menyembelih anaknya. Akan halnya Ismail, sebagai anak tanpa ragu siap mengorbankan lehernya untuk disembelih ayahnya. Demikian pula dengan ibundanya Siti Hajar, yang juga merelakan anaknya dikorbankan atas perintah Allah. Pertanyaan bagi kita sekarang, masih adakah anak muda saat ini yang mau berkorban seperti Nabi Ismail? Atau ayah seperti Nabi Ibrahim dan seorang Ibu seperti Siti Hajar? Mari kita renungkan, apa yang telah kita korbankan untuk agama, demi kebesaran Allah SWT,”katanya penuh semangat dari atas mimbar.
Pada bagian lain, Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru ini juga menyoroti banyaknya pemimpin sekarang yang tega mengobankan rakyatnya demi kepentingannya sendiri. Selain itu, banyak pula pemimpin yang harusnya menyelesaikan masalah, justru menjadi sumber masalah.
“Jabatan yang harusnya amanah, berubah menjadi ajang kesempatan menghalakan segala cara demi memenuhi kepentingannya. Pemimpin harusnya meneladani Nabi Ibrahim, yang tak memikirkan kepentingannya sendiri, tetapi menuruti perintah Allah SWT, sebagai hamba-Nya yang setia,”imbuhnya.
Usai Sholat, Pj Walikota kepada awak media juga menegaskan, pencerahan yang disampaikan oleh Khatib, sangat menginspirasi dan menggugah semua orang yang mendengarnya.
“Pagi ini, kita benar-benar mendapatkan pencerahan luar biasa. Beliau dengan tegas tadi mengatakan, bahwa semua kita harus meniru serta meneladani apa yang telah diperbuat Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar, yang rela mengorbankan segalanya demi menjalankan perintah Allah SWT. Kita berharap, anak-anak muda sebagai generasi bangsa, bisa belajar dari keteladanan Nabi Ismail,”tandasnya.
Sebelum pelaksanaan sholat, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) mengumumkan laporan keuangan sampai PHBI. Saldo kas per tanggal 5 Juli 2016 sebesar Rp 17.054.898 ditambah hasil infaq pada Sholat Idul Fitri 1437 H sebesar Rp 53.073.200, sehingga saldo kas PHBI sampai 11 September 2016 sebesar Rp 70.128.098,-.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar