Header Ads

Cara Praktis Menulis Dongeng

LINTAS PUBLIK, Halo sahabat daku di manapun dikau berada. Sudah baca artikel Kak Hafshah Fakhrin? “Ingin Anak Pintar? Bacakan Dongeng.” Asik ya. Ada 5 point penting manfaat dongeng kan?.

Daku juga seneng baca artikel Kak Hafshah, seru banget, jadi gemes mau nulis dongeng deh. Itu sebabnya daku ingin ikutan melengkapi khasanah manfaat dongeng dari artikel Kak Hafshah, dengan cerita begini:
ilustrasi
Dongeng di dalam dongeng. Begitu ceritanya.

Sebelum mendongeng dikau harus membaca terlebih dahulu cerita dongengnya kan? Sebelum membaca cerita dongeng, dikau mengarang dongeng dulu? Iya nggak sih. Nah.

Persiapan membuat cerita dongeng, bekalnya: Santai, melihat kembali koleksi kecil bahan-bahan pustakamu. Menyiapkan alat tulis, kertas, pulpen, setip atau alat penunjang lainnya.

Siapkan kerangka cerita dasar atau alur kisahnya (plot) sama persis dengan membuat naskah drama. Lalu membuat ringkasan cerita. Sudah cuma gitu kok. Mudah ya.

A: Wah! Tapi kadang ada kendala?
B: Apakah kendalamu?

A: Belum ada ide...
B: Wah! Belum? Benarkah…? Daku tanya ya. Dikau pernah ke kebun binatang kan? Ke Ancol? Ke Kebun Raya? Ke Bandung? Ke Monas? Hayo…

Pertanyaan-pertanyaan itu salah satu cara untuk memantik ide. Kenapa begitu? Sebab otak merekam semua peristiwa, sedangkan mata melihat seperti lensa kamera.

Ada cara sederhana lagi, semisal gini deh:

B: Siap? Sip. Kita mulai dari satu kata. Semisal: Salak.
A: Oh iya ya. Terus?

B: Mengolah kata Salak menjadi kalimat sederhana:

Kata ‘salak’ sebagai ide dasar/pemantik ide. “Pagi itu Salak baru saja gembira karena dia berhasil dipanen untuk dibawa ke Pasar Buah. Salak amat bahagia karena hidupnya bermanfaat bagi sesama… Dan seterusnya”

Kata ‘Salak’ tulis di bank ide dikau, di kertas berbeda atau di buku tulis. Bank ide, berisi catatan singkat peristiwa atau berisi kata-kata pemantik ide.

Bisa juga di mulai dari puisimu atau dari Diary dikau.

Ada cara sederhana lagi (dilakukan setelah jam belajar dan jam sekolah):
Ngobrol apa saja dengan adik atau Kakak, Bunda atau Ayah, Paman atau sahabat. Ambil dengan satu kesadaran menangkap momen atau makna kalimat menurut dikau, semisal begini:

Suasana ngobrol dengan keluaraga, ada suara teve dan suara obrolan, simak dan catat dalam pikiran atau dikau sudah siap dengan alat tulismu. Langsung catat di ingatan atau di tulis. Semisal dikau menangkap cerita adik kepada Bunda. “,,,,,Bunda seru ya siang tadi waktu kerumah Paman, taman bunganya bagus ya…”

Semisal dikau tertarik dengan kalimat “…taman bunga-nya…”, nah kalimat itu kebetulan bisa menjadi judul dari cerita dongeng yang akan dikau tulis, semisal menjadi judul ‘Taman Bunga Merah Ungu di Lembah Peri”. Serukan?

Dan seterusnya kesederhanaan memantik ide ini bisa digunakan untuk menulis apa saja dari artikel dongeng hingga sesuai dengan kebutuhan tulisan dikau.

Dalam memulai karangan dibutuhkan, hanya berfikir positif atau akal positif. Juga dapat digunakan sebagai salah satu cara memecahkan kesulitan merangkai kalimat dalam satu alenia tertentu.

Ayo! Di tunggu loh di ruang indah ini untuk saling berbagi keindahan hati dan ketulusan pada sesama, sebab menulis merupakan cermin diri, komitmen dan pengabdian.

Kepanjangan ya dongeng daku he he okeh ini penutupnya:
Menulis apa saja, satu hari satu, tak tergantung panjang atau pendek sebuah tulisan, jika mungkin, boleh juga dua hari satu tulisan, atau dikau mengatur sendiri yang paling nyaman untuk dikau. Menulis salah satu cara untuk aktifitas otak atau olah raga otak.

Terpenting tidak mengganggu waktu belajarmu di sekolah maupun di rumah, tetap semangat, patuh pada Bunda dan Ayah, sayang Adik-Kakak sayang semunya. Salam Indonesia Cerdas dan Unit.


Editor     : tagor
Sumber  : cnn

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.