Grebek Ritual Begu Ganjang, Warga Temukan Mantra dan Intip Pelaku Setengah Telanjang
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Warga jalan Pergaulan Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara menggrebek rumah kontrakan yang sedang melakukan ritual begu ganjang,kamis dini hari 00.15 WIB.
Dua orang yang diduga memelihara begu ganjang yakni R boru S (41) dan E boru (45) hampir diamuk massa. Beruntung, Polsek Siantar Utara cepat datang dan mengamankan ke dua orang yang merupakan kakak adik ini.
Dalam penggrebekan itu, warga menemukan benda-benda aneh dan tak lazim.Seperti boneka yang ditusuk pakai paku,tanah kuburan dan sejumlah kertas berisikan mantra dalam bahasa batak,jawa dan arab.
Menurut kesaksian Minggu Sirait (30), anak pemilik rumah kontrakan tersebut, mengatakan kecurigaan warga bermula meninggalnya bayi berusia 6 bulan dengan kondisi badan membiru pada 30 September 2016.
"Bayi yang meninggal itu anak pak Poltak Sirait dan tetangga dekat kakak beradik yang dituduh pelihara begu ganjang tersebut,"kata Minggu,Kamis (27/10/2016).
Berselang beberapa minggu kemudian,kata Minggu, saat membersihkan halaman belakang rumahnya, pak Poltak mendapati E boru S sedang melakukan ritual menjelang magrib di pintu dapur.
"Pak Poltak saat itu langsung merinding dan langsung bergegas memberitahukan kepada ketua RT,Ketua serikat dan para orang tua di kampung,"katanya.
Karena sudah mengetahui aktivitas tetangganya,Poltak beserta istri dan anak-anaknya tak berani tinggal di kontrakan yang ia tempati.Poltak memilih mengungsi sementara ke rumah adiknya di lorong 7.
Beranjak dari kejadian-kejadian tersebut, lanjut Minggu, warga kemudian melakukan pengintaian pada Rabu malam. Hasilnya, penasaran warga terbukti, si R boru S sedang kondisi setengah telanjang sedangkan kakaknya si E botu S memegang stoples sambil membaca mantra dan kakinya dihentakkan ke lantai.
"Aksi kakak adik yang melakukan ritual begu ganjang itu, direkam warga dari luar melalui lubang jendela depan,"terangnya.
Sementara salah seorang petugas Polsek Siantar Utara membenarkan penggrebakan warga terkait ritual begu ganjang.
"Memang ada penggrebekannya.Tadi pagi kapolsek Siantar Utara beserta jajaranya mengantar langsung kakak beradik tersebut ke rumah orang tuanya di Serbelawan.Kita apresiasi warga tak anarkis,"katanya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Dua orang yang diduga memelihara begu ganjang yakni R boru S (41) dan E boru (45) hampir diamuk massa. Beruntung, Polsek Siantar Utara cepat datang dan mengamankan ke dua orang yang merupakan kakak adik ini.
R boru S (41) dan E boru S (45). |
Menurut kesaksian Minggu Sirait (30), anak pemilik rumah kontrakan tersebut, mengatakan kecurigaan warga bermula meninggalnya bayi berusia 6 bulan dengan kondisi badan membiru pada 30 September 2016.
"Bayi yang meninggal itu anak pak Poltak Sirait dan tetangga dekat kakak beradik yang dituduh pelihara begu ganjang tersebut,"kata Minggu,Kamis (27/10/2016).
Berselang beberapa minggu kemudian,kata Minggu, saat membersihkan halaman belakang rumahnya, pak Poltak mendapati E boru S sedang melakukan ritual menjelang magrib di pintu dapur.
"Pak Poltak saat itu langsung merinding dan langsung bergegas memberitahukan kepada ketua RT,Ketua serikat dan para orang tua di kampung,"katanya.
Karena sudah mengetahui aktivitas tetangganya,Poltak beserta istri dan anak-anaknya tak berani tinggal di kontrakan yang ia tempati.Poltak memilih mengungsi sementara ke rumah adiknya di lorong 7.
Beranjak dari kejadian-kejadian tersebut, lanjut Minggu, warga kemudian melakukan pengintaian pada Rabu malam. Hasilnya, penasaran warga terbukti, si R boru S sedang kondisi setengah telanjang sedangkan kakaknya si E botu S memegang stoples sambil membaca mantra dan kakinya dihentakkan ke lantai.
"Aksi kakak adik yang melakukan ritual begu ganjang itu, direkam warga dari luar melalui lubang jendela depan,"terangnya.
Sementara salah seorang petugas Polsek Siantar Utara membenarkan penggrebakan warga terkait ritual begu ganjang.
"Memang ada penggrebekannya.Tadi pagi kapolsek Siantar Utara beserta jajaranya mengantar langsung kakak beradik tersebut ke rumah orang tuanya di Serbelawan.Kita apresiasi warga tak anarkis,"katanya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar