Kapolsek Bunuh Diri, Isu Suap Penerimaan Bintara Dibantah
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono menjelaskan peristiwa yang menimpa Kapolsek Kembangsungang, Kebumen, Jawa Tengah, Ipda Nyariman yang gantung diri di ruang kerjanya Rabu (5/10/2016).
"Hasil pemeriksaan unit Provoost Polres Kebumen pada September 2016, sebelum meninggal, Ipda Nyariman mengakui menerima uang secara bertahap dari Aiptu Sudiman," kata Condro Kamis (6/10/2016).
BACA JUGA Kapolsek Bunuh Diri karena Uang Suap, Ini Kata Mabes Polri
Dalam pemeriksaan, Ipda Nyariman tidak bisa menjelaskan kemana uang tersebut diberikan atau kepada siapa ataupun panitia mana yang menerima uang itu.
"Maka disimpulkan uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Ipda Nyariman dan dia berjanji dan sanggup untuk mengembalikan uang yang sudah digunakan pribadi itu dengan membuat surat pernyataan kesanggupan," tambah Condro.
Namun apa dikata, pukul 11.00 WIB kemarin Ipda Nyariman ditemukan gantung diri di ruangan Kapolsek. Dimungkinkan depresi dan putus asa karena tidak sanggup membayar uang.
"Jadi tidak terkait dengan penerimaan anggota brigadir Polri," sambung mantan Kakorlantas Polri ini tapi tidak menjelaskan detil mengapa Sudiman menyerahkan uang.
Kabarnya perwira pertama itu menjanjikan anak Sudiman untuk dibantu masuk ke sekolah calon Bintara. Nyariman meminta uang pelicin Rp 250 juta pada Sudiman. Namun belakangan anak Sudiman gagal jadi bintara.
Editor : tagor
Sumber : beritasatu
"Hasil pemeriksaan unit Provoost Polres Kebumen pada September 2016, sebelum meninggal, Ipda Nyariman mengakui menerima uang secara bertahap dari Aiptu Sudiman," kata Condro Kamis (6/10/2016).
BACA JUGA Kapolsek Bunuh Diri karena Uang Suap, Ini Kata Mabes Polri
ILUSTRASI |
"Maka disimpulkan uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Ipda Nyariman dan dia berjanji dan sanggup untuk mengembalikan uang yang sudah digunakan pribadi itu dengan membuat surat pernyataan kesanggupan," tambah Condro.
Namun apa dikata, pukul 11.00 WIB kemarin Ipda Nyariman ditemukan gantung diri di ruangan Kapolsek. Dimungkinkan depresi dan putus asa karena tidak sanggup membayar uang.
"Jadi tidak terkait dengan penerimaan anggota brigadir Polri," sambung mantan Kakorlantas Polri ini tapi tidak menjelaskan detil mengapa Sudiman menyerahkan uang.
Kabarnya perwira pertama itu menjanjikan anak Sudiman untuk dibantu masuk ke sekolah calon Bintara. Nyariman meminta uang pelicin Rp 250 juta pada Sudiman. Namun belakangan anak Sudiman gagal jadi bintara.
Editor : tagor
Sumber : beritasatu
Tidak ada komentar