Anca Damanik, Hobby dan Cinta Budaya Menghantarkanya Menjadi Pebisnis Etnik
Catatan : Tagor Leo Sitohang SH
Hobby koleksi Hio Simalungun (ulos / batak toba) menghantarkan Anca Damanik, SE menjadi pebisnis etnik, atau mengandrungi bisnis seni dan budaya Simalungun.
Adapun bisnis yang digeluti Anca Damanik adalah kemeja motif Simalungun yang kini semakin populer dikalangan masyarakat Simalungun, mulai dari kota Pematangsiantar, kabupaten Simalungun, kota Medan, sampai juga ke propinsi Papua, kalimantan , Sulawesi, dan Bahkan Manca Negara (luar negeri).
Anca Damanik ketika ditemui di Expo Pemuda GKPS 2016, Jumat (4/11/2016) yang akan berlangsung 4 – 6 Nopember 2016 di lapangan H. Adam Malik kota Pematangsiantar mengatakan, pakaian etnik kini sedang digandrungi kalangan muda dan tua. Pasalnya pakaian-pakaian budaya ini cukup unik dan menarik untuk dipakai.
|
Menurut Anca, awal bisnisnya ini sebenarnya tidak disengaja, karena hobbynya yang sering memakai baju dan kemeja yang bermotif ulos, khususnya motif hio Simalungun yang dijahit untuk dirinya sendiri. Tapi ketika baju itu dipakai banyak yang suka, dan memesan untuk dijahitkan.
“Saat ini pakaian etnik banyak yang suka, karena rindu akan seni dan budaya, khususnya kalangan perantau, dan masyarakat yang pada umumnya sudah banyak yang lupa akan keindahan pakaian dan ukiran batak, awalnya saya hanya suka memakainya, tapi teman-teman banyak yang suka juga, jadi sekalian saya buka saja bisnis ini (pakaian etnik), ”kata Anca Damanik awalnya dirinya hanya seorang kolektor hio Simalungun sejak tahun 2010 dan hobby menjahitkan pakaian dari ulos.
Gorga Simalungun (hiasan dinding), dan hiasan ukiran Bulang dan gotong (topi) Simalungun. di stand Anca Damanik di Expo Pemuda GKPS di lapangan H. Adam Malik Pematangsiantar. |
Dalam kesempatan itu kepada lintaspublik.com Anca Damanik memperkenalkan satu persatu bisnis yang kini digelutinya, mulai dari kemeja motif Simalungun, Gorga Simalungun (hiasan dinding), dan hiasan ukiran Bulang dan gotong (topi) Simalungun.
“Ini Baju khusus motif Simalungun, dan jumlahnya terbatas, kalau ada yang pesan baru kita jahit yang banyak. Kami juga memperkenalkan kembali gorga (ukiran) Simalungun dalam bentuk hiasan dinding, demikian lukisan bulang ini,”ucap Anca sambil memperkenalkan satu persatu barang dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pakaian etnik yang bermotif Simalungun itu.
Memperbadayakan Pemuda dan mengkampanyekan Cinta Budaya
Anca Damanik alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung Pematangsiantar tahun 2013 ini lebih jauh mengatakan, akan terus memperdayakan pemuda dalam karir bisnisnya. Karena menurutnya melalui pemudalah seni dan budaya ini akan dapat bertahan dan terus lestari. Bahkan melalui acara seremonial yang di ikutinya pakaiannya tidak terlepas dari pakaian bermotif Simalungun.
“Aku konsentrasi ke bisnis ini (etnik), karena kalau tidak kita yang muda-muda ini, seni dan budaya ini akan punah, Jadi saya sudah bekerjasama kebeberapa pengerajin, dan terus mengkampayekan pentingnya melestarikan budaya, khususnya budaya Simalungun ini,”jelas Anca Damanik kelahiran Pematangsiantar 13 Agustus 1984.
Sistem Marketing
Dalam menjalankan usahanya Anca Damanik telah berpengalaman mensirat ulos sejak tahun 1995 ini telah mencoba memasarkan melalui media sosial. Ternyata memasarkan melalui media sosial face book inilah cikal bakal berkembangnya usahanya dari hari ke hari. Mulai dari omset puluhan ribu rupiah, kini bisnisnya sudah mencapai puluhan juta rupiah perbulannya.
Anca memulai usahanya ini dengan modal Rp 3 jutaan, dan kini usahanya terus berkembang, dan bahkan tahun 2017 sudah berencana membuka galerinya sendiri.
Mengenai harga, untuk baju motif Simalungun dihargai mulai dari Rp.150 ribu, dan untuk jas motif hio sekitar Rp. 800 ribu, dan tergantung selera pemesanan. Harga – harga yang dipatok Anca masih termasuk terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Untuk menjahitnyapun Anca Damanik sudah menyiapkan penjahit-penjahit profesional yang berpengalaman.
“Ternyata benar, pemasaran di media sosial ini cukup ampuh mendongkrak omset, buktinya tahun 2016 belakangan ini omset saya cukup bagus, bahkan sampai ke luar negeri Kanada dan Singapura, penjahit sayapun khusus yang mengerrti seni Simalungun,”tutur Anca Damanik MC dan Penyiar Radio ternama di kota Pematangsiantar ini, optimis usahanya yang memiliki merek AD Etnik ini akan terus berkembang dan di cintai masyarakat, serta terus mengembangkan modifikasi pakiannya sesuai pemesanan.*
Tidak ada komentar