Anggota DPR/MPR RI dan Korem 022/PT Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Pematangsiantar
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Masyarakat kita tergolong heterogen dari aspek suku, etnis, agama dan budaya yang merupakan kondisi alamiah kemajemukan yang kompleks. Keragaman tersebut merupakan unsur yang strategis dan menguntungkan untuk pembangunan bangsa. Namun di sisi lain, juga memberi potensi kerawanan yang besar dari sisi kehidupan yang sewaktu-waktu dapat memicu konflik.
Persoalan konkrit sekarang, adalah bagaimana menciptakan perhatian akibat melemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
“Oleh sebab itu, Pancasila, sejarah dan filsafatnya harus tetap diperkenalkan dan diajarkan kepada segenap warga bangsa ini, baik lewat pendidikan formal maupun non formal.”
Demikian sambutan Danrem 022/PT Kol. Gabriel Lema,S.Sos yang dibacakan Kasrem, Letkol.Baginta Bangun,SIP pada acara “Sosialisasi Wawasan Kebangsaan” yang digelar Korem 022/PT, Jumat (11/11/2016) di Restoran Internasional Jalan Gereja Pematangsiantar. Tampak hadir perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diantaranya Wakapolres Pematangsiantar, Kompol Wiamin dan para pejabat teras jajaran Korem 022/PT, Rindam I/BB serta Kodim 0207 Simalungun.
Penjabat Walikota, Anthony Siahaan SE,ATD,MT diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Leonardo Simanjuntak,SH,M.Hum sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat penting bagi pembangunan karakter bangsa ini.
“Apalagi kami melihat peserta yang hadir pada kesempatan ini, juga ada dari kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar SMA, yang merupakan generasi bangsa ke depan. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada Bapak Martin Hutabarat, anggota DPR/MPR-RI di Kota Pematangsiantar. Semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan sekaligus nasionalisme kita semua terutama para generasi muda kita ini,”katanya.
Sebagai nara sumber kegiatan ini adalah Pimpinan Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga merupakan Anggota Badan Legislasi dan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Martin Hutabarat (Fraksi Gerindra). Dari Korem 022/PT, tampail sebagai pembicara, Kasi Teritorial, Letkol Drs. Joko Supriyanto. Sedangkan ratusan pesertanya adalah perwakilan prajurit TNI/Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Kepemudaan, Mahasiswa, Pramuka serta pelajar SMA/SMK.
Martin Hutabarat dalam makalahnya bertopik “Pancasila, Menjaga dan Merekatkan NKRI” mengajak para peserta untuk melihat kembali perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah beragam dan penuh perbedaan sejak dari zaman dulu. Hal ini menurutnya merupakan persoalan kompleks yang harus dikelola dengan baik dengan alat perekatnya adalah Pancasila.
“Pancasila telah memastikan bahwa pembangunan dan modernisasi Indonesia bisa berjalan karena adanya kerjasama dari semua elemen bangsa yang beragam,”katanya.
Meskipun persoalan keindonesiaan muncul silih berganti, terbukti NKRI tetap eksis sebagai negara yang merdeka dan berdaulat serta tetap terlibat dalam agenda-agenda Internasional. Situasi ini menurutnya, harus terus dipertahankan karena permasalahan kebangsaan tidak akan pernah hilang sebab berbagai upaya mengganggu NKRI tetap saja ada. Apalagi jumlah penduduk Indonesia kini mencapai 255,5 juta yang tersebar di 82.189 desa/kelurahan yang menggunakan sekitar 743 bahasa daerah pada 34 provinsi.
Sebelumnya, Letkol Joko Supriyanto juga memaparkan tentang pentingnya menjaga kebhinnekaan Indonesia, karena merupakan aset bangsa dan sekaligus kekuatan bangsa. Terkikisnya penghargaan terhadap kebhinnekaan dan kedamaian akan berpotensi menimbulkan ancaman atas persatuan dan kesatuan bangsa.
“Perbedaan etnis, religi maupun ideologi harus tetap menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat persatuan, kita akan dapat membangun bangsa Indonesia. Kedamaian ada ketika kita mau menerima perbedaan,”katanya penuh semangat.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Persoalan konkrit sekarang, adalah bagaimana menciptakan perhatian akibat melemahnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
Anggota DPR/MPR RI Kasrem 022/PT Letkol Inf Baginta Bangun,SIP saat menyerahkan plakat kepada anggota DPR/MPR RI Martin Hutabarat
|
Demikian sambutan Danrem 022/PT Kol. Gabriel Lema,S.Sos yang dibacakan Kasrem, Letkol.Baginta Bangun,SIP pada acara “Sosialisasi Wawasan Kebangsaan” yang digelar Korem 022/PT, Jumat (11/11/2016) di Restoran Internasional Jalan Gereja Pematangsiantar. Tampak hadir perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diantaranya Wakapolres Pematangsiantar, Kompol Wiamin dan para pejabat teras jajaran Korem 022/PT, Rindam I/BB serta Kodim 0207 Simalungun.
Penjabat Walikota, Anthony Siahaan SE,ATD,MT diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Leonardo Simanjuntak,SH,M.Hum sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat penting bagi pembangunan karakter bangsa ini.
“Apalagi kami melihat peserta yang hadir pada kesempatan ini, juga ada dari kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar SMA, yang merupakan generasi bangsa ke depan. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada Bapak Martin Hutabarat, anggota DPR/MPR-RI di Kota Pematangsiantar. Semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan sekaligus nasionalisme kita semua terutama para generasi muda kita ini,”katanya.
Sebagai nara sumber kegiatan ini adalah Pimpinan Badan Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga merupakan Anggota Badan Legislasi dan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Martin Hutabarat (Fraksi Gerindra). Dari Korem 022/PT, tampail sebagai pembicara, Kasi Teritorial, Letkol Drs. Joko Supriyanto. Sedangkan ratusan pesertanya adalah perwakilan prajurit TNI/Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Kepemudaan, Mahasiswa, Pramuka serta pelajar SMA/SMK.
Martin Hutabarat dalam makalahnya bertopik “Pancasila, Menjaga dan Merekatkan NKRI” mengajak para peserta untuk melihat kembali perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah beragam dan penuh perbedaan sejak dari zaman dulu. Hal ini menurutnya merupakan persoalan kompleks yang harus dikelola dengan baik dengan alat perekatnya adalah Pancasila.
“Pancasila telah memastikan bahwa pembangunan dan modernisasi Indonesia bisa berjalan karena adanya kerjasama dari semua elemen bangsa yang beragam,”katanya.
Meskipun persoalan keindonesiaan muncul silih berganti, terbukti NKRI tetap eksis sebagai negara yang merdeka dan berdaulat serta tetap terlibat dalam agenda-agenda Internasional. Situasi ini menurutnya, harus terus dipertahankan karena permasalahan kebangsaan tidak akan pernah hilang sebab berbagai upaya mengganggu NKRI tetap saja ada. Apalagi jumlah penduduk Indonesia kini mencapai 255,5 juta yang tersebar di 82.189 desa/kelurahan yang menggunakan sekitar 743 bahasa daerah pada 34 provinsi.
Sebelumnya, Letkol Joko Supriyanto juga memaparkan tentang pentingnya menjaga kebhinnekaan Indonesia, karena merupakan aset bangsa dan sekaligus kekuatan bangsa. Terkikisnya penghargaan terhadap kebhinnekaan dan kedamaian akan berpotensi menimbulkan ancaman atas persatuan dan kesatuan bangsa.
“Perbedaan etnis, religi maupun ideologi harus tetap menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat persatuan, kita akan dapat membangun bangsa Indonesia. Kedamaian ada ketika kita mau menerima perbedaan,”katanya penuh semangat.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar