Header Ads

Setelah Bom Menewaskan Intan Marbun, Anak Gereja : Kasihan Ibunya, Mencari-cari ........

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Setelah 7 (tujuh) hari pengeboman Gereja Oikumene Samarinda, yang menewaskan Intan Olivia Marbun anak sekolah Minggu (gereja HKBP) yang masih berumur 2.5 tahun, Minggu pagi (13/11/2016).

Setelah kejadian itu, ada kisah yang kejadiannya seolah sama waktunya, ada atau tidak hubungannya kejadian bom tersebut dengan kejadian anak-anak sekolah Minggu HKBP ini.  Mari kita lihat pengakuan anak-anak sekolah Minggu ini:

BACA JUGA  Ini Kronologis dan Nama-nama Korban Ledakan di Gereja Oikumene Samarinda

Seorang anak sekolah Minggu  mengembalikan seekor anak burung
 ke sarangnya yang terhimpit dikayu dan seng.
Pada hari Minggu pukul 10 : 00 Wib, seorang anak sekolah Minggu Gereja HKBP Mahanaim jalan Parsoburan Pematangsiantar ini menemukan seekor anak burung gereja (sejenis pipit)

Penemuan burung ini membuat anak-anak tersentak dan berteriak,”ada....burung, ada burung..., ada burung jatuh ditanah!?,”kata seorang anak  berteriak, terakhir diketahui bernama Dutia umur 3 tahun, yang baru saja pulang ibadah Minggu dari gereja HKBP Mahanaim, Minggu pagi (20/11/2016) menceritakan bersama kakaknya, Olin , Diva dan kawannya Bella, disekitar penemuan burung itu.

BACA JUGA  Pemberangkatan Olivia Marbun Dipimpin Ephorus HKBP, Ribuan Masyarakat dan Pejabat Turut Menghantarkan

Seekor anak burung yang terlihat masih kecil (belum berbulu) diletakan disebuah serbet
diselamatkan anak-anak sekolah Minggu HKBP karena terjatuh, dan mengembalikan kesarangnya.
Kata mereka (anak-anak sekolah Minggu), penemuan burung itu langsung diberitahukan kepada orang-orang disekitarnya, dan ternyata burung itu baru saja menetas disebuah joglo di depan sebuah rumah dijalan Farel Pasaribu tak jauh dari Gereja mereka. Terlihat disekitar jatuhnya burung itu, ada dua ekor induk burung yang terbang kesana kemari, seolah mencari anaknya yang hilang.

“Kasihan kalilah ibunya, mencari-cari anaknya,”ucap anak-anak itu sambil memberitahukan ada induk burung disebuah kabel listrik bergelantungan disekitar burung yang jatuh.

BACA JUGA   'Jihad, way of life', Tuhan Belum Membalas?
Dua ekor burung terlihat di kabel listrik bergelantungan,
disekitar seekor anak burung yang  terjatuh dari sarangnya disebuah joglo.
Atas saran anak-anak itu, merekapun mengembalikan anak burung yang jatuh dari sarangnya itu ke sarang induknya. Setelah anaknya kembali kesarang, merekapun melihat langsung induknya kembali ke sarang itu.

“Wah senang kali ibunya, sudah kembali anaknya, Puji Tuhan anaknya (anak burung) sudah kembali sama ibunya,”teriak anak itu kegirangan, melihat keakraban induk burung itu melihat anak-anaknya sedang”bermain” disarang yang terhimpit diantara kayu-kayu dan seng disebuh joglo tempat bermain anak-anak sekolah Minggu itu.

Sarang burung terlihat terhimpit dikayu dan seng di joglo didepan rumah.
Terlihat dalam foto-foto kejadian ini, ada seekor anak burung yang masih kecil sekali (belum berbulu) diletakan dalam sebuah serbet berwarna merah. Ada pula foto-foto dua ekor burung bergelantungan dikabel listrik. Sebuah foto menunjukan sebuah sarang burung yang terhimpit diantar kayu (broti) dan seng.

“Biarlah Tuhan yang bicara, apakah ada hubungannya peristiwa kemarin bom yang menewaskan anak sekolah Minggu di Samarinda, dengan kejadian ini. Anak-anak sekolah Minggu itu justru menyelamatkan dan mengasihi nyawa seekor anak binatang (burung), karena induknya kehilangan anaknya. Kita doakan orang tua Olivia Marbun dikuatkan Tuhan, karena anaknya telah "diselamatkan" Tuhan di Sorga,”ucap seorang pekerja gereja yang namanya tidak mau dipublikasikan memberikan foto-foto ke media online lintaspublik.com .



Penulis   : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.