Header Ads

Tokoh Kristen Sekutu Hezbollah Jadi Presiden Lebanon

LINTAS PUBLIK - BEIRUT,  Anggota Parlemen Lebanon, Senin (31/10/2016), memilih dan melantik mantan Panglima Angkatan Darat Michel Aoun menjadi presiden ke-13 negara itu.

Pelantikan Aoun mengakhiri kekosongan politik 2,5 tahun. Aoun adalah memimpin Gerakan Patriotik Bebas (FPM), blok Kristen terbesar di Parlemen Lebanon.

Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, Aoun berjanji untuk melindungi negara dari dampak perang saudara di Suriah, yang telah memicu gelombang pengungsian ratusan ribu orang ke Lebanon.

Mantan Panglima Angkatan Darat Lebanon, Michel Aoun, Senin (31/10/2016),
dilantik menjadi presiden ke-13 negara itu.
Pria berusia 81 tahun itu terpilih sebagai presiden dalam sidang parlemen Lebanon yang berlangsung alot, hingga empat putaran pada hari yang sama.

Lebanon berjalan tanpa dipimpin seorang presiden sejak Mei 2014, yaitu ketika mantan Presiden Michel Suleiman mengakhiri jabatan enam tahunnya.

Sepeninggal Suleiman, parlemen telah selama 45 kali mencoba menggelar sidang untuk memilih pengganti presiden namun tidak pernah mencapai kuorum.

Ratusan ribu pendukung Aoun membanjiri jalanan di seluruh negeri. Mereka melambaikan bendera oranye partainya, Partai Kristen Maronit.

"Lebanon masih memiliki ladang ranjau, tetapi telah terhindar dari perang yang dapat membakar seluruh wilayah," kata Aoun setelah mengambil sumpah presiden.

Sidang parlemen pada Senin dipimpin Ketua DPR Nabih Berri dan dihadiri oleh 127 anggota dari 128 kursi yang disediakan untuk putaran pemilihan ke-46.

Setelah pemilihan, Berri menyatakan Aoun sebagai presiden ke-13 Republik Lebanon dan meminta agar presiden terpilih itu diambil sumpahnya.

Sekutu Hezbollah

Aoun memiliki hubungan dengan partai Hezbollah yang didukung oleh Iran. Pasukan partai tersebut saat ini ikut berperang di Suriah bersama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Pasukan partai tersebut saat ini ikut berperang di Suriah bersama pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Aoun diperkirakan akan menominasikan Saad Hariri sebagai perdana menteri. Aoun mengatakan, tetap menjadi prioritas untuk mencegah percikan perang Suriah mencapai Lebanon.

Di tengah kurang harmonisnya kondisi politik, demikian Xinhua seperti dikutip Antara, proses pembentukan pemerintahan kemungkinan akan berjalan lama dan sulit.

Aoun lahir di desa Haret Hreik, Lebanon, pada 1935. Ia ditunjuk sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon pada 1984 dan menjadi pejabat termuda yang menduduki posisi tersebut.

Pada 1988, masa jabatan Presiden Amin Gemayel hampir berakhir dan faksi-faksi di Lebanon gagal menyepakati kandidat untuk menggantikan Gemayel.

Pada 23 September 1988, ketika masa kepemimpinan Gemayel berakhir, Aoun diangkat sebagai Perdana Menteri Lebanon.

Pada saat yang sama, perdana menteri sementara di pada pemerintahan Gemayel, Salim al Hoss, juga terus menjabat sebagai perdana menteri sementara.

Sebagai akibatnya, Lebanon terpecah antara pemerintahan yang didukung Suriah di Beirut barat dan pemerintahan pimpinan Aoun di Beirut timur.


Editor   : tagor
Sumber : antara

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.