Header Ads

Debt Collector Meninggal Dianiaya di Depan Anak-Istri

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Seorang penagih utang (debt collector) di CS Finance, Herman Purba, warga Jalan Bulutangkis Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat meninggal dunia setelah dihajar oleh orang tidak dikenal, Selasa (6/12/2016).

Herman Purba meninggal setelah dipukuli oleh orang tidak dikenal di halaman rumahnya tengah malam.

"Semalam almarhum dipukuli di depan rumah. Almarhum ditarik dari rumah dan langsung dihajar di depan anak dan istrinya," ujar Abdi Damanik saat pemakaman Herman Purba.

Pemakaman jenazah Herman Purba di TPU Jalan Bali, Kota Pematangsiantar, Selasa (6/12/2016). 
Abdi Damanik menyampaikan bahwa Herwan meninggal dihajar oleh satu orang dan sudah mereka laporkan ke pihak yang berwajib.

"Satu orang pelakunya. Sudah kami sampaikan ciri-cirinya sama polisi saat buat laporan semalam," ujarnya.

Abdi Damanik menduga, orang yang melakukan pemukulan kepada Herman Purba adalah orang yang sakit hati lantaran Herman Purba baru saja melakukan penarikan sepeda motor.

"Kami keluarga menduga orang yang melakukan pemukulan ini adalah orang yang sakit hati karena baru ditarik sepeda motornya," ujarnya.

Kata Abdi, sepeda motor yang ditarik oleh Herman Pane tersebut adalah sepeda motor milik debitur yang dijual kepada orang lain.

"Semalam orang yang membeli sepeda motor dari pihak debitur yang terdaftar di CS Finance tersebut datang ke CS Finance saat penarikan. Saat di CS Finance, almarhum mendapat ancaman dari orang tua pembeli sepeda motor," ujarnya.

Keluarga Herman Purba tampak bersedih saat berdoa di makam Herman Purba. Istri Herman Purba pun hanya bisa menangis.

Herman Purba meninggalkan lima orang anak dan satu orang istri yang tengah hamil enam bulan.


Editor    : tagor
Sumber  : kompas

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.