Natal UHN Nommensen, Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing : Saya Bersyukur jadi Orang Batak dan UHN Goes Internasional
LINTAS PUBLIK-MEDAN, Ompui Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing memimpin Perayaan Natal Universitas HKBP Nommensen ( UHN Nommensen ) di gereja HKBP Sudirman-Medan, Selasa ( 21/12/2016). Perayaan Natal diikuti seluruh Dosen, Pegawai, Staf pegawai, Alumni, undangan, dan ribuan mahasiswa.
Ibadah yang diawali prosesi sekira pukul 17.00 WIB disambut dengan meriah oleh jemaat yang hadir di dalam gereja. Turut hadir Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh Pdt. Sunggul Pandapotan Sirait, S.Th, MM.
BACA JUGA Ephorus HKBP Letakan Batu Alas HKBP Baringin Pusuk Distrik III Humbang
Ompui Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing mengatakan Kelahiran Yesus Sang Juruselamat yang kita rayakan tidak pernah menciptakan benteng pemisah apalagi mengatakan kepada yang lain kafir, karena Dia hadir sebagai Juruselamat, sahabat kita semua.
Ketua Panitia Natal Halomoan S. Sihombing, SE, M.Si menyampaikan ucapan terimakasih dan kebanggaannya atas kehadiran Ompui Ephorus HKBP dalam perayaan Natal ini, sukacita yang tidak terlupakan tentunya, dalam kesempatan ini juga beliau menyampaikan mimpinya atau harapannya bahwa UHN Nommensen ini akan terus semakin maju bahkan goes international.
Thema Natal UHN Nommensen Medan ini mengangkat dari Lukas 2: 11 “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dengan subthema : Kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat Menambah Semangat Segenap Civitas Akademika Universitas Nommensen untuk mengaktualisasikan Diri Dalam Era Globalisasi Menjadi Universitas Yang Mendunia Bagi Kemuliaan Tuhan dan Kejayaan Bangsa.
Rektor UHN Nommensen Dr. Ir. Sabam Malau menyampaikan “Tokoh Nommensen menjadi teladan bagi kita, Nommensen bekerja keras melakukan tugasnya, demikian kita juga tentunya menghadapi berbagai tantangan dan itu harus kita hadapi dengan sukacita dan kerja keras. Perlu diketahui, salah satu program kampus ini adalah pertukaran mahasiswa, dan itu terbukti ketika 4 orang Mahasiswa dari salah satu Universitas di Papua yang mengikuti program ini turut serta menyampaikan persembaham pujian dalam ibadah.
Ephorus dalam khotbahnya menyampaikan bahwa “Lukas 2: 11 ini dalam terjemahan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris menekankan waktunya, tetapi dalam bahasa Batak menekankan kontennya atau isinya. Kedua penekanannya sangat perlu kita pelihara. Firman ini dengan tegas menyatakan Hari Ini Telah Lahir Bagimu. Yang penting adalah telah lahir bagimu. Ini merupakan terobosan baru.
BACA JUGA Ompui Ephorus HKBP Dukung Program Pelayanan jemaat di HKIP
Selama sejarah kemanusiaan, Allah selalu berbicara melalui mediatornya termasuk para Nabi, tetapi sekarang Allah melakukan terobosan baru dengan langsung hadir atau Dia datang. Sebenarnya bisa saja dikatakan bukan makna yang baru dengan dikatakan Tuhan akan datang. Kata-kata itu telah kita dengar jauh sebelumnya, ketika orang Israel ditindas oleh bangsa yang tidak mengenal Allah. Lalu Allah berbicara “Aku telah mendengar jeritan mereka, Aku akan turun...". Hingga Perjanjian Baru digenapi Allah datang seperti yang dikatakan dalam Yesaya 7: 14.
Tuhan hadir dan akan berjalan bersama-sama kita, Firman menjadi daging. Yohannes cukup baik menyampaikan itu, dengan mengatakan pada mulanya adalah Firman. Firman menjadi daging itulah Yesus. Hadirnya Allah memunculkan pertanyaan, sebegitu pentingkah manusia bagi Allah? Ya.
Karena manusia adalah ciptaan Allah. Allah tidak mau manusia menjadi milik pihak lain, harus tetap menjadi milikNya. Yang sangat berkepentingan agar manusia adalah milik Allah, adalah Allah sendiri. Bukan karena kita manusia termasuk perbuatan kita. Paulus menyampaikan dalam suratnya ke jemaat Korintus, ai arga do hamu ditobus, (kita ditebus bukan dengan yang murahan).
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, ini harus diaktualisasikan dalam hidup kita sekarang. Yang melaksanakan ini adalah suatu institusi yang punya argumentasi theologis dan aktual.
Sementara, Subthema yang ditetapkan dalam perayaan Natal ini, menunjukkan peranan Universitas ini turut serta mengimplementasikan bahwa Yesus adalah Juruselamat dalam konteks lokal, regional, dan internasional.
Ketika Nommensen bertemu dengan Raja Pontas Lumbantobing, pertanyaan raja pontas adalah aha do naeng patupaonmu umbahen ro tu hutanami on? Pola ditadinghon ho hutam dohot keluargam (Apanya yang mau kau buat untuk kami, sehingga kau tinggalkan keluarga dan kampung mu) . Nommensen menjawab “hamajuon/kemajuan". Muatan kemajuan itu adalah pendidikan, kesehatan, dan Injil.
Waktu yang cukup lama bagi raja Pontas menerimanya, tetapi dia tidak melarang warga batak untuk dibaptis. Setelah dilihat kemajuan itu, berubahlan situasi. Dan itulah yang mau kita implementasikan dalam periode ini, ini menjadi real/nyata. Bagaimana kita mengimplementasikan itu dalam hidup kita, kampus kita. Ada penyebab yang fundamental terjadinya keterbelakangan, adalah hidup dosa.
Rumusan tentang dosa ada dua, yaitu dosa asali dan dosa aktual. Kita bisa saja terjebak dalam dosa itu, untuk itu gereja tidak hanya berdoa saja, tetapi harus ada kerja sama dengan berbagai institusi termasuk institusi pendidikan seperti Nommensen.
Tidaklah cukup pendeta mengatakan itu dosa dan jangan berdosa. Tetapi harus ada upaya nyata untuk mendidik jemaat maupun warga dalam berbenah diri. Belakangan ini sering kita terperangkap dengan membeda-bedakan, saya tidak pernah memilih sebagai orang Batak, tetapi saya lahir sebagai orang Batak dan saya bersyukur. Itu kita terima dan kita syukuri, dan itu adalah kekayaan yang harus kita pelihara.
Kepelbagaian itu bukanlah ancaman tetapi kekayaan kita. Siapa saya, siapa kamu, siapa dia, hargailah dan lakukanlah kebaikan sebagaimana Yesus lahir membawa damai. Yesus telah lahir, Firman berkata lahir di kota Daud, dan telah lahir di hati kita masing-masing.
BACA JUGA Dilayat Ephorus HKBP, Istri Hulman Menangis Histeris : 'Dang Jadi Be Marnatal Oppung'
Hendaklah kita memelihara kesatuan dan kepelbagaian dalam kasih Tuhan. Tuhan sangat mengasihi kita, Mari kita sampaikan kasih itu kepada sekitar kita. Jangan takut, jangan gentar, jaminan ada pada Tuhan. Tidak seorangpun berhak menghakimi orang lain, menyalahkan orang lain, dan tidak satu orangpun berhak mengatakan orang lain kafir.
Ingatlah Yesus yang lahir sebagai Juruselamat, tidak membedakan orang lain tetapi justru hadir sebagai sahabat bagi orang lain. Selamat bagi kita semua, dan percayalah Tuhan menyertai kita semua. Perayaan Natal UHN Nommensen ini berjalan dengan sukacita dan berakhir sekitar Pukul 21.00 Wib.
Penulis : franki / rel
Editor : tagor
Ibadah yang diawali prosesi sekira pukul 17.00 WIB disambut dengan meriah oleh jemaat yang hadir di dalam gereja. Turut hadir Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh Pdt. Sunggul Pandapotan Sirait, S.Th, MM.
BACA JUGA Ephorus HKBP Letakan Batu Alas HKBP Baringin Pusuk Distrik III Humbang
Ompui Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing (kiri) memimpin Perayaan Natal UHN Nommensen di gereja HKBP Sudirman-Medan, Selasa ( 21/12/2016). |
Ketua Panitia Natal Halomoan S. Sihombing, SE, M.Si menyampaikan ucapan terimakasih dan kebanggaannya atas kehadiran Ompui Ephorus HKBP dalam perayaan Natal ini, sukacita yang tidak terlupakan tentunya, dalam kesempatan ini juga beliau menyampaikan mimpinya atau harapannya bahwa UHN Nommensen ini akan terus semakin maju bahkan goes international.
Thema Natal UHN Nommensen Medan ini mengangkat dari Lukas 2: 11 “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dengan subthema : Kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat Menambah Semangat Segenap Civitas Akademika Universitas Nommensen untuk mengaktualisasikan Diri Dalam Era Globalisasi Menjadi Universitas Yang Mendunia Bagi Kemuliaan Tuhan dan Kejayaan Bangsa.
Rektor UHN Nommensen Dr. Ir. Sabam Malau menyampaikan “Tokoh Nommensen menjadi teladan bagi kita, Nommensen bekerja keras melakukan tugasnya, demikian kita juga tentunya menghadapi berbagai tantangan dan itu harus kita hadapi dengan sukacita dan kerja keras. Perlu diketahui, salah satu program kampus ini adalah pertukaran mahasiswa, dan itu terbukti ketika 4 orang Mahasiswa dari salah satu Universitas di Papua yang mengikuti program ini turut serta menyampaikan persembaham pujian dalam ibadah.
Ephorus dalam khotbahnya menyampaikan bahwa “Lukas 2: 11 ini dalam terjemahan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris menekankan waktunya, tetapi dalam bahasa Batak menekankan kontennya atau isinya. Kedua penekanannya sangat perlu kita pelihara. Firman ini dengan tegas menyatakan Hari Ini Telah Lahir Bagimu. Yang penting adalah telah lahir bagimu. Ini merupakan terobosan baru.
BACA JUGA Ompui Ephorus HKBP Dukung Program Pelayanan jemaat di HKIP
Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing (tengah) bersama pendeta lainnya memberkati (mendoakan) jemaat dalam perayaan Natal UHN Nommensen, Selasa ( 21/12/2016). |
Tuhan hadir dan akan berjalan bersama-sama kita, Firman menjadi daging. Yohannes cukup baik menyampaikan itu, dengan mengatakan pada mulanya adalah Firman. Firman menjadi daging itulah Yesus. Hadirnya Allah memunculkan pertanyaan, sebegitu pentingkah manusia bagi Allah? Ya.
Karena manusia adalah ciptaan Allah. Allah tidak mau manusia menjadi milik pihak lain, harus tetap menjadi milikNya. Yang sangat berkepentingan agar manusia adalah milik Allah, adalah Allah sendiri. Bukan karena kita manusia termasuk perbuatan kita. Paulus menyampaikan dalam suratnya ke jemaat Korintus, ai arga do hamu ditobus, (kita ditebus bukan dengan yang murahan).
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, ini harus diaktualisasikan dalam hidup kita sekarang. Yang melaksanakan ini adalah suatu institusi yang punya argumentasi theologis dan aktual.
Sementara, Subthema yang ditetapkan dalam perayaan Natal ini, menunjukkan peranan Universitas ini turut serta mengimplementasikan bahwa Yesus adalah Juruselamat dalam konteks lokal, regional, dan internasional.
Ketika Nommensen bertemu dengan Raja Pontas Lumbantobing, pertanyaan raja pontas adalah aha do naeng patupaonmu umbahen ro tu hutanami on? Pola ditadinghon ho hutam dohot keluargam (Apanya yang mau kau buat untuk kami, sehingga kau tinggalkan keluarga dan kampung mu) . Nommensen menjawab “hamajuon/kemajuan". Muatan kemajuan itu adalah pendidikan, kesehatan, dan Injil.
Waktu yang cukup lama bagi raja Pontas menerimanya, tetapi dia tidak melarang warga batak untuk dibaptis. Setelah dilihat kemajuan itu, berubahlan situasi. Dan itulah yang mau kita implementasikan dalam periode ini, ini menjadi real/nyata. Bagaimana kita mengimplementasikan itu dalam hidup kita, kampus kita. Ada penyebab yang fundamental terjadinya keterbelakangan, adalah hidup dosa.
Rumusan tentang dosa ada dua, yaitu dosa asali dan dosa aktual. Kita bisa saja terjebak dalam dosa itu, untuk itu gereja tidak hanya berdoa saja, tetapi harus ada kerja sama dengan berbagai institusi termasuk institusi pendidikan seperti Nommensen.
Tidaklah cukup pendeta mengatakan itu dosa dan jangan berdosa. Tetapi harus ada upaya nyata untuk mendidik jemaat maupun warga dalam berbenah diri. Belakangan ini sering kita terperangkap dengan membeda-bedakan, saya tidak pernah memilih sebagai orang Batak, tetapi saya lahir sebagai orang Batak dan saya bersyukur. Itu kita terima dan kita syukuri, dan itu adalah kekayaan yang harus kita pelihara.
Kepelbagaian itu bukanlah ancaman tetapi kekayaan kita. Siapa saya, siapa kamu, siapa dia, hargailah dan lakukanlah kebaikan sebagaimana Yesus lahir membawa damai. Yesus telah lahir, Firman berkata lahir di kota Daud, dan telah lahir di hati kita masing-masing.
BACA JUGA Dilayat Ephorus HKBP, Istri Hulman Menangis Histeris : 'Dang Jadi Be Marnatal Oppung'
Hendaklah kita memelihara kesatuan dan kepelbagaian dalam kasih Tuhan. Tuhan sangat mengasihi kita, Mari kita sampaikan kasih itu kepada sekitar kita. Jangan takut, jangan gentar, jaminan ada pada Tuhan. Tidak seorangpun berhak menghakimi orang lain, menyalahkan orang lain, dan tidak satu orangpun berhak mengatakan orang lain kafir.
Ingatlah Yesus yang lahir sebagai Juruselamat, tidak membedakan orang lain tetapi justru hadir sebagai sahabat bagi orang lain. Selamat bagi kita semua, dan percayalah Tuhan menyertai kita semua. Perayaan Natal UHN Nommensen ini berjalan dengan sukacita dan berakhir sekitar Pukul 21.00 Wib.
Penulis : franki / rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar