Panitia KKR di Sabuga Bereskan Panggung
LINTAS PUBLIK - BANDUNG, Sasana Budaya Ganesha terpantau masih cukup ramai hingga Selasa (6/12/2016) malam pasca-Kebaktian Kebangkitan Rohani.
Ratusan peserta aksi dari Pembela Ahlus Sunnah (PAS) terlihat masih berada di gerbang masuk Sabuga.
Peserta aksi protes sejak siang dan masih bertahan sampai pukul 21.30.
Sementara kondisi di dalam area dan sekitar gedung, puluhan personel polisi juga masih berjaga sementara para peserta kegiatan perlahan-lahan membubarkan diri. Namun masih banyak diantara mereka bertahan di Sabuga sambil ngobrol santai.
Sejumlah anggota panitia penyelenggara juga nampak terus bekerja membereskan panggung dan area kegiatan. Hal ini dilakukan sejak para peserta aksi memprotes kegiatan pada siang hari sebelumnya.
Baca: Netizen Ramai Komentari Bubarnya Kebaktian di Sabuga
Ratusan personel Polrestabes Bandung berjaga di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, sudah berjaga sejak Selasa (6/12/2016) sore. Mereka mengamankan kegiatan kebaktian Natal yang digelar di gedung milik ITB itu.
Informasi yang dihimpun, ribuan umat Kristiani dari berbagai daerah menghadiri kebaktian tersebut. Adapun kebaktian telah dilakukan mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
Rencananya, kegiatan tersebut akan dilakukan pada pukul 18.00 WIB. Namun pantauan Tribun sekelompok orang berkumpul di pintu gerbang menuju Sabuga.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto mengatakan, sekelompok orang yang berkumpul di depan gerbang masuk ke Gedung Sabuga itu merupakan kelompok massa yang mempertanyakan izin kegiatan kebaktian.
Dikatakannya, pelaksanaan kebaktian itu tidak melibatkan pemerintah mengingat Gedung Sabuga bukan tempat ibadah.
"Jadi yang dipersoalkan itu perizinannya bukan menolak kegiatan kebaktian. Sebab kelompok massa di atas menganggap kegiatan keagamaan itu dilakukan di gereja," kata Winarto.
Winarto mengatakan, kelompok massa yang mempertanyakan izin kegiatan itu sangat mendukung pelaksanaan kegiatan keagamaan di Kota Bandung. Bahkan, kata Winarto,
kelompok massa itu siap menjaga gereja jika pelaksanaan kebaktikan dilakukan di gereja.
"Kalau di gereja mereka juga tidak masalah dan siap menjaga mau seminggu sampai dua minggu juga tidak masalah," kata Winarto.
PAS meminta panitia KKR menyelenggarakan kegiatan keagamaan di rumah ibadah.
Hasil kesepakatan antarkedua pihak yang dimediasi polisi membuahkan hasil yaitu acara KKR ibadah Natal sesi kedua tidak dilanjutkan dengan berbagai pertimbangan.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Ratusan peserta aksi dari Pembela Ahlus Sunnah (PAS) terlihat masih berada di gerbang masuk Sabuga.
Peserta aksi protes sejak siang dan masih bertahan sampai pukul 21.30.
Sementara kondisi di dalam area dan sekitar gedung, puluhan personel polisi juga masih berjaga sementara para peserta kegiatan perlahan-lahan membubarkan diri. Namun masih banyak diantara mereka bertahan di Sabuga sambil ngobrol santai.
Demo di Sasana Budaya Ganesha ITB, Selasa (6/12/2016). |
Baca: Netizen Ramai Komentari Bubarnya Kebaktian di Sabuga
Ratusan personel Polrestabes Bandung berjaga di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, sudah berjaga sejak Selasa (6/12/2016) sore. Mereka mengamankan kegiatan kebaktian Natal yang digelar di gedung milik ITB itu.
Informasi yang dihimpun, ribuan umat Kristiani dari berbagai daerah menghadiri kebaktian tersebut. Adapun kebaktian telah dilakukan mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
Rencananya, kegiatan tersebut akan dilakukan pada pukul 18.00 WIB. Namun pantauan Tribun sekelompok orang berkumpul di pintu gerbang menuju Sabuga.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto mengatakan, sekelompok orang yang berkumpul di depan gerbang masuk ke Gedung Sabuga itu merupakan kelompok massa yang mempertanyakan izin kegiatan kebaktian.
Dikatakannya, pelaksanaan kebaktian itu tidak melibatkan pemerintah mengingat Gedung Sabuga bukan tempat ibadah.
"Jadi yang dipersoalkan itu perizinannya bukan menolak kegiatan kebaktian. Sebab kelompok massa di atas menganggap kegiatan keagamaan itu dilakukan di gereja," kata Winarto.
Winarto mengatakan, kelompok massa yang mempertanyakan izin kegiatan itu sangat mendukung pelaksanaan kegiatan keagamaan di Kota Bandung. Bahkan, kata Winarto,
kelompok massa itu siap menjaga gereja jika pelaksanaan kebaktikan dilakukan di gereja.
"Kalau di gereja mereka juga tidak masalah dan siap menjaga mau seminggu sampai dua minggu juga tidak masalah," kata Winarto.
PAS meminta panitia KKR menyelenggarakan kegiatan keagamaan di rumah ibadah.
Hasil kesepakatan antarkedua pihak yang dimediasi polisi membuahkan hasil yaitu acara KKR ibadah Natal sesi kedua tidak dilanjutkan dengan berbagai pertimbangan.
Editor : tagor
Sumber : kompas
Tidak ada komentar