Penjaga Sekolah Heran Bisa Terjadi Pemerkosaan di SMP N 7
LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Kompleks SMP N 7 Pematangsiantar yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara sangat sepi jika hari libur sekolah.
Kompleks SMP N 7 Pematangsiantar merupakan tempat dimana SR, remaja 15 tahun, diperkosa oleh delapan orang secara brutal.
Penganiayaan yang diterima SR ini meninggalkan bekas sulutan api di paha dan alat kemalauannya. SR pun saat ini sedang trauma dan berkali-kali pingsan saat diminta bercerita terkait hal yang dialaminya.
Saat media mengunjungi sekolah ini, Rabu (28/12/2016) siang, tampak pagar sekolah tergembok. Namun pagar sekolah yang terbuat dari besi ini cukup gampang untuk dilompati.
Penjaga gedung sekolah SMP 7 Pematangsiantar yang mengaku bermarga Hutapea mengatakan, sekolah ini selalu sepi setiap kali libur sekolah.
"Di sini sepi. Enggak ada orang bisa masuk. Saya selalu berjaga disini. Sampai malam pun saya selalu berjaga disini. Enggak pernah saya tahu ada orang datang kesini," ujarnya.
Namun ia mengakui bahwa polisi sudah mendatangi sekolah tersebut bersama SR dan mengunjungi ruangan sekolah yang diduga menjadi tempat SR diperlakukan tidak manusiawi.
Saat ditanyakan apakah dia tidak mendengar ada suara gaduh pada Minggu dini hari (28/12/2016) di sekolah tersebut, suaranya langsung meninggi dan mengatakan bahwa tidak ada dia dengar.
"Enggak ada itu. Enggak ada saya dengar. Enggak mungkin ada itu. Kemarin juga anak itu berbelit-belit keterangannya pada polisi. Lagi pula ada yang meninggal di belakang sekolah ini. Enggak mungkin tidak ada yang dengar kalau dia teriak-teriak," ujarnya.
Kemudian saat disampaikan bahwa sudah tiga orang ditangkap, dan ketiga orang tersebut adalah warga yang tinggal di sekitar SMP N 7 Pematangsiantar? Ia langsung terdiam dan mengatakan tidak tahu menahu atas hal tersebut.
"Siapa yang ditangkap? Ada yang ditangkap? Enggak tahulah saya. Cuma saya yakin tak mungkin enggak ada yang dengar kalau dia teriak. Karena ramai malam di belakang sekolah ini," ujarnya berkelit.
Saat media memasuki beberapa ruangan. Terdapat kelas dan ruangan kecil yang persis mirip dengan yang disampaikan oleh SR kepada keluarganya.
Gedung mirip kantin itu adalah kelas agama. Kemudian ruangan kelas yang persis disebelah ruangan yang mirip kantin. Kedua ruangan ini sangat gampang dibuka.
Menurut SR, pelaku yang memperkosanya ada yang dia kenal. Kemudian salah seorang yang dikenal oleh SR, yaitu AG (15) menceritakan kepada polisi bahwa ada delapan pelaku tindakan bejat tersebut.
SR diperkosa di kompleks SMP N 7 Pematangsiantar setelah dijemput dari rumah orang tua kandung SR. SR dibujuk ikut dengan alasan diajak makan melalui Facebook salah terduga pelaku yang merupakan teman sekolahnya.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Kompleks SMP N 7 Pematangsiantar merupakan tempat dimana SR, remaja 15 tahun, diperkosa oleh delapan orang secara brutal.
Penganiayaan yang diterima SR ini meninggalkan bekas sulutan api di paha dan alat kemalauannya. SR pun saat ini sedang trauma dan berkali-kali pingsan saat diminta bercerita terkait hal yang dialaminya.
Saat media mengunjungi sekolah ini, Rabu (28/12/2016) siang, tampak pagar sekolah tergembok. Namun pagar sekolah yang terbuat dari besi ini cukup gampang untuk dilompati.
Penjaga gedung sekolah SMP 7 Pematangsiantar yang mengaku bermarga Hutapea mengatakan, sekolah ini selalu sepi setiap kali libur sekolah.
"Di sini sepi. Enggak ada orang bisa masuk. Saya selalu berjaga disini. Sampai malam pun saya selalu berjaga disini. Enggak pernah saya tahu ada orang datang kesini," ujarnya.
Namun ia mengakui bahwa polisi sudah mendatangi sekolah tersebut bersama SR dan mengunjungi ruangan sekolah yang diduga menjadi tempat SR diperlakukan tidak manusiawi.
Saat ditanyakan apakah dia tidak mendengar ada suara gaduh pada Minggu dini hari (28/12/2016) di sekolah tersebut, suaranya langsung meninggi dan mengatakan bahwa tidak ada dia dengar.
"Enggak ada itu. Enggak ada saya dengar. Enggak mungkin ada itu. Kemarin juga anak itu berbelit-belit keterangannya pada polisi. Lagi pula ada yang meninggal di belakang sekolah ini. Enggak mungkin tidak ada yang dengar kalau dia teriak-teriak," ujarnya.
Kemudian saat disampaikan bahwa sudah tiga orang ditangkap, dan ketiga orang tersebut adalah warga yang tinggal di sekitar SMP N 7 Pematangsiantar? Ia langsung terdiam dan mengatakan tidak tahu menahu atas hal tersebut.
"Siapa yang ditangkap? Ada yang ditangkap? Enggak tahulah saya. Cuma saya yakin tak mungkin enggak ada yang dengar kalau dia teriak. Karena ramai malam di belakang sekolah ini," ujarnya berkelit.
Saat media memasuki beberapa ruangan. Terdapat kelas dan ruangan kecil yang persis mirip dengan yang disampaikan oleh SR kepada keluarganya.
Gedung mirip kantin itu adalah kelas agama. Kemudian ruangan kelas yang persis disebelah ruangan yang mirip kantin. Kedua ruangan ini sangat gampang dibuka.
Menurut SR, pelaku yang memperkosanya ada yang dia kenal. Kemudian salah seorang yang dikenal oleh SR, yaitu AG (15) menceritakan kepada polisi bahwa ada delapan pelaku tindakan bejat tersebut.
SR diperkosa di kompleks SMP N 7 Pematangsiantar setelah dijemput dari rumah orang tua kandung SR. SR dibujuk ikut dengan alasan diajak makan melalui Facebook salah terduga pelaku yang merupakan teman sekolahnya.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Tidak ada komentar