Header Ads

Perayaan Natal Oikumene Siantar Diwarnai Parade Budaya Ragam Etnik

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Perayaan Natal Oikumene diharapkan dapat membawa kedamaian, kebahagiaan, serta kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Perayaan Natal kali ini juga diharapkan benar-benar dapat membawa sukacita dalam momentum kebersamaan kita yang berasal dari berbagai denomenasi gereja.

“Kita senantiasa harus menjadi kabar baik guna mewujudkan kota Pematangsiantar yang mantap, maju dan jaya,” .

Demikian dikatakan Penjabat Walikota, Anthony Siahaan,SE,ATD,MT pada Perayaan Natal Oikumene Kota Pematangsiantar, Kamis sore (29/12/2016) di Lapangan Adam Malik. Sesuai tema Natal ini, yakni “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat di Kota Daud, dengan sub tema: Melalui Natal Oikumene seluruh umat Kristen di kota Pematangsiantar terpanggil menjadi pelopor kebhinnekaan di tengah-tengah kemajemukan masyarakat, bangsa dan negara,” Pj Walikota mengajak semua masyarakat untuk bisa hidup saling berdampingan secara harmonis dalam konteks masyarakat yang heterogen.

Pada bagian lain, semua elemen masyarakat diajak untuk senantiasa memelihara rasa saling percaya, membangun komunkasi serta berdialog dalam suasana yang damai, sejuk serta saling memahami antar sesama warga. Pengembangan kerukunan hidup yang plural tentunya akan semakin meningkatkan peran serta umat beragama dalam pembangunan bangsa. Terutama dalam upaya mengatasi berbagai krisis yang kita alami sekarang ini, dimana di berbagai daerah di Indonesia tengah marak aksi-aksi unjuk rasa yang diantaranya juga mengusik kehidupan keagamaan kita.
“Oleh karena itu, semua pihak diharapkan mampu untuk senantiasa menjaga ketenangan dan kejernihan dalam bertindak dan berpikir, sehingga kita tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang menghasut masyarakat, namun sebaliknya mampu mengatasi dan memandang persoalan hidup dengan arif dan bijaksana,”katanya.

Turut memberikan sambutan, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang diwakili Danrem 022/PT, Kol.Inf.Gabriel Lema, Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Pematangsiantar, Pdt.Tendens Simanjuntak. Sebelumnya, Ketua Umum Panitia, Letkol Inf.Oni Kristiyono Goendong melalui Ketua Pelaksana, Pdt.Posma Purba menyampaikan laporan. Sedangkan untuk Pemberitaan Firman, disampaikan oleh Bishop Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Pdt.Oloan Pasaribu,M.Th.

Menurut Ketua Panitia, sub tema Natal kali ini dilatarbelakangi pemikiran, bagaimana umat Kristen memberikan sumbangsihnya terhadap poros kebhinnekaan dalam konteks NKRI.
“Dalam gagasan inilah, dengan sepenuh hati defenisi Oikumene dalam arti keesaan gereja. Tafsir gereja untuk kebhinnekaan ini merupakan sebuah kekayaan dari Tuhan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh,”ujar Pdt Posma.

Acara diawali dengan prosesi dari Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Sudirman yang diiringi dengan atraksi Barongsai dari etnik Tionghoa dan disambut tortor Sombah Simalungun sesampainya di Lapangan Adam Malik. Panitia juga memberikan bantuan kursi roda kepada penatua gereja yang mengalami lumpuh, yakni Jabantan Damanik (GKPS), Esbina M Silalahi (GKPI) dan Selamat Siagian (HKBP) yang diserahkan Pj Walikota didampingi Panitia dan unsur Forkopimda.

Sebelum ibadah dimulai, dilakukan penyalaan lilin oleh: Pengkhotbah Pdt Oloan Pasaribu, Pj.Walikota Anthony Siahaan, Forkopimda diwakili Danrem 022/PT, Ketua DPRD diwakili Tongam Pangaribuan, Kementerian Agama diwakili Dr. Arnold Napitupulu, Pimpinan gereja diwakili Ketua BKAG Pdt.Tendens Simanjuntak dan Vikep Keuskupan Agung Medan Pastor Michael Manurung serta Ketua Umum Panitia Natal, Letkol Oni Kristiyono Goendong.

Tampak juga hadir pada saat pembukaan acara, Danrindam I/BB, Kol.Inf.I Wayan Suarjana, Kapolres diwakili Kasubdalops AKP Hotden Sitorus, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Pematangsiantar, Drs.H.Abdulrahman Harahap, Perwakilan Umat Budha (Walubi) Kota Pematangsiantar serta perwakilaan jemaat-jemaat dari berbagai denominasi gereja.

Acara Natal kali ini juga dimeriahkan dengan Parade Kebudayaan yang diikuti Etnik Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola, Nias, Jawa dan Tionghoa serta operete dari Universitas Simalungun.


Penulis     : franki/rel
editor       : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.