Rawan Banjir dan Angin Puting Beliung, Pemko Siantar adakan Pelatihan Penangulangan Bencana
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Penjabat Walikota Pematangsiantar, Anthony Siahaan, SE ATD, MT membuka Pelatihan Gabungan Penanggulangan Bencana Tahun 2016 Kota Pematangsiantar di Lapangan Brimob Subden 2-B Pematangsiantar, Jalan Ahmad Yani, Rabu pagi (7/12/2016).
Di hadapan peserta pelatihan sekitar 200 orang, Pj Walikota menjelaskan bahwa bencana merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak, tetapi perlu diwaspadai. Karena segala bentuk bencana selalu terjadi tiba - tiba. Untuk itu diperlukan kesiap-siagaan pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi bencana, agar dapat ditangani secara tepat.
Dalam rangka itu, katanya, upaya penanganan bencana merupakan amanah dari UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang bertujuan memberikan perlindungan ke masyarakat, terjaminnya penanggulangan bencana secara terencana, mendorong semangat gotong - royong dan menciptakan kedamaian bagi masyarakat.
Pada bagian lain, Anthony Siahaan berpesan agar Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar dapat mengurangi dampak bencana dengan memantau titik-titik rawan bencana.
"Di Pematangsiantar berdasarkan kejadian sering terjadi banjir, angin puting beliung untuk itu BPBD harus cepat mengatasinya," tegasnya.
Karena itu, beberapa sistem ada yang harus ditingkatkan dalam upaya penanggulangan bencana, misalnya membuat peta rawan bencana, melakukan sosialisasi ke masyarakat, pelatihan kepada aparatur, penanaman pohon dan rumput penahan longsor (veviter) di daearah rawan banjir dan longsor.
Pada situasi darurat, imbuhnya, bencana sering terjadi kesimpangsiuran informasi yang dapat mempersulit upaya penanggulangan bencana. Bahkan sering koordinasi di lapangan jadi terhambat. Untuk itu, garis komandonya harus jelas ada pada satu institusi dalam penanggulangan darurat bencana. Sesuai UU, komando tersebut dilaksanakan sepenuhnya oleh BNPB dan BPBD, yang memiliki 3 fungsi yakni Koordinasi, Pelaksana dan Komando.
Dalam rangka itu pula, Pj Walikota mengajak para peserta pelatihan untuk serius dan semangat mengikuti pelatihan sampai selesai sehingga pengetahuan dan keterampilan dibidang penanggulangan bencana dapat mereka serap dengan baik.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan, Saut Sinaga, SSTP melaporkan, tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap profesionalisme dalam managemen tanggap darurat bencana. Juga untuk meningkatkan kerjasama yang lebih konkrit oleh seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana alam. Sebagai narasumber dalam pelatihan ini, yakni Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar Drs.Daniel Siregar, serta Instruktur Bripka Erwin Yulianto, Bripka Iskandar Panjaitan dan Brigadir Adudar.
Peserta pelatihan ini terdiri dari berbagai instansi, seperti Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemadam Kebakaran (Damkar), Mahasiswa Pencinta Alam, Perangkat Kelurahan dan Kecamatan, dan perwakilan masyarakat lainnya. Usai upacara pembukaan, acara yang berlangsung selama 3 hari ini akan diisi dengan teori dan praktek di lapangan.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut, Kasrem 022/PT Letkol Inf Baginta Bangun, Wakapolresta Pematangsiantar Kompol Wiamin, Danki Brimob Subden 2 -B AKP Arifin Tampubolon SH, Kepala Dinas Kesehatan dr Ronald H Saragih, Kepala Dinas Kebersihan Drs. Robert Samosir, Plt Kabag Humas Jalatua Hasugian, Camat Siantar Utara Junaedi Sitanggang, SSTP, Camat Siantar Marihat Johannes Sihombing, SSTP.
Penulis : franki
Editor : tagor
Di hadapan peserta pelatihan sekitar 200 orang, Pj Walikota menjelaskan bahwa bencana merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak, tetapi perlu diwaspadai. Karena segala bentuk bencana selalu terjadi tiba - tiba. Untuk itu diperlukan kesiap-siagaan pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi bencana, agar dapat ditangani secara tepat.
Dalam rangka itu, katanya, upaya penanganan bencana merupakan amanah dari UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang bertujuan memberikan perlindungan ke masyarakat, terjaminnya penanggulangan bencana secara terencana, mendorong semangat gotong - royong dan menciptakan kedamaian bagi masyarakat.
Pada bagian lain, Anthony Siahaan berpesan agar Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar dapat mengurangi dampak bencana dengan memantau titik-titik rawan bencana.
"Di Pematangsiantar berdasarkan kejadian sering terjadi banjir, angin puting beliung untuk itu BPBD harus cepat mengatasinya," tegasnya.
Karena itu, beberapa sistem ada yang harus ditingkatkan dalam upaya penanggulangan bencana, misalnya membuat peta rawan bencana, melakukan sosialisasi ke masyarakat, pelatihan kepada aparatur, penanaman pohon dan rumput penahan longsor (veviter) di daearah rawan banjir dan longsor.
Pada situasi darurat, imbuhnya, bencana sering terjadi kesimpangsiuran informasi yang dapat mempersulit upaya penanggulangan bencana. Bahkan sering koordinasi di lapangan jadi terhambat. Untuk itu, garis komandonya harus jelas ada pada satu institusi dalam penanggulangan darurat bencana. Sesuai UU, komando tersebut dilaksanakan sepenuhnya oleh BNPB dan BPBD, yang memiliki 3 fungsi yakni Koordinasi, Pelaksana dan Komando.
Dalam rangka itu pula, Pj Walikota mengajak para peserta pelatihan untuk serius dan semangat mengikuti pelatihan sampai selesai sehingga pengetahuan dan keterampilan dibidang penanggulangan bencana dapat mereka serap dengan baik.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan, Saut Sinaga, SSTP melaporkan, tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap profesionalisme dalam managemen tanggap darurat bencana. Juga untuk meningkatkan kerjasama yang lebih konkrit oleh seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana alam. Sebagai narasumber dalam pelatihan ini, yakni Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar Drs.Daniel Siregar, serta Instruktur Bripka Erwin Yulianto, Bripka Iskandar Panjaitan dan Brigadir Adudar.
Peserta pelatihan ini terdiri dari berbagai instansi, seperti Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemadam Kebakaran (Damkar), Mahasiswa Pencinta Alam, Perangkat Kelurahan dan Kecamatan, dan perwakilan masyarakat lainnya. Usai upacara pembukaan, acara yang berlangsung selama 3 hari ini akan diisi dengan teori dan praktek di lapangan.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut, Kasrem 022/PT Letkol Inf Baginta Bangun, Wakapolresta Pematangsiantar Kompol Wiamin, Danki Brimob Subden 2 -B AKP Arifin Tampubolon SH, Kepala Dinas Kesehatan dr Ronald H Saragih, Kepala Dinas Kebersihan Drs. Robert Samosir, Plt Kabag Humas Jalatua Hasugian, Camat Siantar Utara Junaedi Sitanggang, SSTP, Camat Siantar Marihat Johannes Sihombing, SSTP.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar