Pembunuhan Kuna, Inilah Profil Sindikat Pengusaha dan 7 Pembunuh Bayaran Bertarif Rp 2,5 Miliar
LINTAS PUBLIK, Personel Gabungan Polda Sumut meringkus delapan tersangka pelaku pembunuh Indra Gunawan alias Kuna (45 tahun). Delapan pelaku pembunuhan ditangkap pada lokasi berbeda di Medan dan Jambi.
Pengusaha bidang pertambangan dan ketua salah satu organisasi agama Siwaji Raja, diduga sebagai otak pembunuhan atas dendam terhadap Kuna.
Siwaji Raja diduga dendam pada Kuna atas sikap dan reaksi-reaksi baik secara langsung maupun yang kerap dilontarkannya di media sosial.
BACA JUGA Kejam, Ternyata Pembunuhan Kuna Sang Pengusaha Airsoft Gun Sudah Direncanakan 2014 Silam
Lalu Siwaji Raja pernah merancang upaya pembunuhan terhadap Kuna.
Upaya pembunuhan pertama 5 April 2014 dilakukan di depan toko milik Kuna, Air Gun Kuna, di Jl Ahmad Yani, Medan, gagal karena salah sasaran.
Saat itu, Wahyudi alias Culun dan M Muslim orang suruhan Siwaji Raja menyasar Wiria, pekerja di Toko Air Gun Kuna. Wiria dipukul di bagian kepala mengunakan kayu balok sehingga terluka serius dan mengalami gegar otak.
Muslim dan Wahyudi kembali ditugaskan Rawidra alias Rawi (40 tahun) untuk membunuh Kuna. Namun mereka menolak.
Order pembunuh bayaran kemudian dialihkan kepada Putra. Kali ini Kuna direncanakan dihabisi dengan menggunakan senjata api.
Pada 18 Januari 2017 pagi eksekusi terhadap Kuna dilaksanakan.
Putra dan Jo Hendal alias Zen mengawasi dan mengikuti Kuna dengan mengendarai sepeda motor.
Kuna ditembak dari jarak dekat menggunakan senjata api laras pendek jenis Revolver
Peluru dari dada menembus jantung Kuna dan menewaskannya.
Belum diperoleh konfirmasi dari Siwaji Raja terkait sangkaan polisi kepadanya. Hingga Senin (23/1/2017) siang, Siwaji dalam proses pemindahan dari Polda Jambi ke Polda Sumut.
Inilah sindikat dan profil pelaku pembunuh bayaran bertarif Rp 2,5 miliar.
1. Siwaji Raja (tersangka otak pelaku pembunuhan)
- Warga Medan. Disebut polisi sebagai otak pembunuhan
- Pengusaha bidang pertambangan yang beroperasi di Jambi
- Dikenal sebagai tokoh masyarakat India Hindu di Medan.
- Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut periode 2016-2019
- Pernah menjabat Ketua PHDI Kota Medan
- Siwaji Raja pernah melaporkan Kuna ke Polda Sumut dengan tuduhan pencemaran nama
- Penyidik Polda Sumut menangkap Siwaji Raja di Kota Jambi, 22 Januari 2017
- Dari pemeriksaan sementara polisi diketahui Siwaji Raja menjanjikan uang sebesar Rp 2,5 miliar untuk pembunuhan Kuna, namun baru membayar Rp 50 juta.
Berdasarkan informasi yang diperoleh , Siwaji merupakan ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Utara masa bhakti 2016-2021.
- Siwaji dilantik Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya di Kuil Shri Mariamman Jalan Pagaruyung, Kecamatan Medan Petisah, Rabu (23/11/2016) malam.
- Sebelumnya, ia ketua PHDI Kota Medan, yang saat ini dijabat Rawindra alias Rawi.
- Adapun Korban Indra Gunawan alias Kuna juga seorang pemuka agama Hindu. Ia menjadi pengurus Hindu Center Medan.
2. Rawindra alias Rawi
- Warga Medan. Penyusun skenario pembunuhan Kuna, termasuk upaya pembunuhan pertama di tahun 2014 yang gagal lantaran salah sasaran.
- Rawindra berhubungan langsung dengan Siwaji Raja.
- Rawi merupakan ketua salah satu organisasi kepemudaan.
- Dia menikah dan memiliki tiga anak.
- Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Medan
3. Jo Hendal alias Zen
- Warga warga Jl Sukaraja, Kota Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumut.
- Berperan sebagai joki (pengendara sepeda motor) yang membonceng eksekutor Putra
4. Putra
- Alamat belum diketahui
- Putra merupakan eksekutor Kuna. Dia menembak Kuna dari jarak dekat menggunakan senjata jenis Revolver
- Putra ditembak mati karena berupaya menyerang petugas menggunakan samurai saat akan ditangkap di kawasan Jl Ngumban Surbakti, Minggu pagi.
5. Chandra alias Ayen
- Warga Medan. Ditangkap karena terlibat dalam skenario pembunuhan yang dirancang Rawi.
- Chandra alias Ayen berperan menyimpan senjata jenis Revolver yang digunakan Putra mengeksekusi Kuna. Ayen menyimpan senjata ini sebelum diserahkan kepada Jhon Marwan Lubis alias Ucok.
- Revolver merupakan milik Rawi. Atau kemungkinan lain, milik orang lain yang diserahkan kepada Rawi untuk digunakan membunuh Kuna.
6. Jhon Marwan Lubis alias Ucok
- Warga Medan. Ditangkap karena terlibat dalam skenario pembunuhan yang dirancang Rawi.
- Jhon Marwan Lubis alias Ucok berperan menyimpan tiga jenis senjata api termasuk satu Revolver yang digunakan untuk menembak Kuna.
- Ketiga senjata ini disimpan di kandang ayam di rumahnya di Jl Sei Deli, Medan.
- Selain senjata api dari rumah Ucok ditemukan beberapa butir peluru.
7. Wahyudi alias Culun
- Warga Medan. Tidak terlibat dalam pembunuhan Kuna.
- Wahyudi alias Culun terlibat dalam upaya pembunuhan pertama terhadap Kuna yang gagal karena salah sasaran.
- Wahyudi alias Culun merupakan joki yang membonceng Muslim, pelaku pemukulan terhadap Wiria, pegawai Toko Air Soft Kuna.
8. M Muslim
- Warga Medan. Tidak terlibat dalam pembunuhan Kuna.
- M Muslim terlibat dalam upaya pembunuhan pertama terhadap Kuna yang gagal karena salah sasaran.
- Muslim memukul kepala Wiria, pegawai Toko Air Soft Kuna, menggunakan kayu balok sehingga menyebabkan yang bersangkutan geger otak.
Editor : tagor
Sumber : tribun
Pengusaha bidang pertambangan dan ketua salah satu organisasi agama Siwaji Raja, diduga sebagai otak pembunuhan atas dendam terhadap Kuna.
Siwaji Raja diduga dendam pada Kuna atas sikap dan reaksi-reaksi baik secara langsung maupun yang kerap dilontarkannya di media sosial.
BACA JUGA Kejam, Ternyata Pembunuhan Kuna Sang Pengusaha Airsoft Gun Sudah Direncanakan 2014 Silam
Profil sindikat pembunuh bayaran di Medan |
Upaya pembunuhan pertama 5 April 2014 dilakukan di depan toko milik Kuna, Air Gun Kuna, di Jl Ahmad Yani, Medan, gagal karena salah sasaran.
Saat itu, Wahyudi alias Culun dan M Muslim orang suruhan Siwaji Raja menyasar Wiria, pekerja di Toko Air Gun Kuna. Wiria dipukul di bagian kepala mengunakan kayu balok sehingga terluka serius dan mengalami gegar otak.
Muslim dan Wahyudi kembali ditugaskan Rawidra alias Rawi (40 tahun) untuk membunuh Kuna. Namun mereka menolak.
Order pembunuh bayaran kemudian dialihkan kepada Putra. Kali ini Kuna direncanakan dihabisi dengan menggunakan senjata api.
Pada 18 Januari 2017 pagi eksekusi terhadap Kuna dilaksanakan.
Putra dan Jo Hendal alias Zen mengawasi dan mengikuti Kuna dengan mengendarai sepeda motor.
Kuna ditembak dari jarak dekat menggunakan senjata api laras pendek jenis Revolver
Peluru dari dada menembus jantung Kuna dan menewaskannya.
Belum diperoleh konfirmasi dari Siwaji Raja terkait sangkaan polisi kepadanya. Hingga Senin (23/1/2017) siang, Siwaji dalam proses pemindahan dari Polda Jambi ke Polda Sumut.
Inilah sindikat dan profil pelaku pembunuh bayaran bertarif Rp 2,5 miliar.
1. Siwaji Raja (tersangka otak pelaku pembunuhan)
- Warga Medan. Disebut polisi sebagai otak pembunuhan
- Pengusaha bidang pertambangan yang beroperasi di Jambi
- Dikenal sebagai tokoh masyarakat India Hindu di Medan.
- Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut periode 2016-2019
- Pernah menjabat Ketua PHDI Kota Medan
- Siwaji Raja pernah melaporkan Kuna ke Polda Sumut dengan tuduhan pencemaran nama
- Penyidik Polda Sumut menangkap Siwaji Raja di Kota Jambi, 22 Januari 2017
- Dari pemeriksaan sementara polisi diketahui Siwaji Raja menjanjikan uang sebesar Rp 2,5 miliar untuk pembunuhan Kuna, namun baru membayar Rp 50 juta.
Berdasarkan informasi yang diperoleh , Siwaji merupakan ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Utara masa bhakti 2016-2021.
- Siwaji dilantik Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya di Kuil Shri Mariamman Jalan Pagaruyung, Kecamatan Medan Petisah, Rabu (23/11/2016) malam.
- Sebelumnya, ia ketua PHDI Kota Medan, yang saat ini dijabat Rawindra alias Rawi.
- Adapun Korban Indra Gunawan alias Kuna juga seorang pemuka agama Hindu. Ia menjadi pengurus Hindu Center Medan.
2. Rawindra alias Rawi
- Warga Medan. Penyusun skenario pembunuhan Kuna, termasuk upaya pembunuhan pertama di tahun 2014 yang gagal lantaran salah sasaran.
- Rawindra berhubungan langsung dengan Siwaji Raja.
- Rawi merupakan ketua salah satu organisasi kepemudaan.
- Dia menikah dan memiliki tiga anak.
- Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Medan
3. Jo Hendal alias Zen
- Warga warga Jl Sukaraja, Kota Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sumut.
- Berperan sebagai joki (pengendara sepeda motor) yang membonceng eksekutor Putra
4. Putra
- Alamat belum diketahui
- Putra merupakan eksekutor Kuna. Dia menembak Kuna dari jarak dekat menggunakan senjata jenis Revolver
- Putra ditembak mati karena berupaya menyerang petugas menggunakan samurai saat akan ditangkap di kawasan Jl Ngumban Surbakti, Minggu pagi.
5. Chandra alias Ayen
- Warga Medan. Ditangkap karena terlibat dalam skenario pembunuhan yang dirancang Rawi.
- Chandra alias Ayen berperan menyimpan senjata jenis Revolver yang digunakan Putra mengeksekusi Kuna. Ayen menyimpan senjata ini sebelum diserahkan kepada Jhon Marwan Lubis alias Ucok.
- Revolver merupakan milik Rawi. Atau kemungkinan lain, milik orang lain yang diserahkan kepada Rawi untuk digunakan membunuh Kuna.
6. Jhon Marwan Lubis alias Ucok
- Warga Medan. Ditangkap karena terlibat dalam skenario pembunuhan yang dirancang Rawi.
- Jhon Marwan Lubis alias Ucok berperan menyimpan tiga jenis senjata api termasuk satu Revolver yang digunakan untuk menembak Kuna.
- Ketiga senjata ini disimpan di kandang ayam di rumahnya di Jl Sei Deli, Medan.
- Selain senjata api dari rumah Ucok ditemukan beberapa butir peluru.
7. Wahyudi alias Culun
- Warga Medan. Tidak terlibat dalam pembunuhan Kuna.
- Wahyudi alias Culun terlibat dalam upaya pembunuhan pertama terhadap Kuna yang gagal karena salah sasaran.
- Wahyudi alias Culun merupakan joki yang membonceng Muslim, pelaku pemukulan terhadap Wiria, pegawai Toko Air Soft Kuna.
8. M Muslim
- Warga Medan. Tidak terlibat dalam pembunuhan Kuna.
- M Muslim terlibat dalam upaya pembunuhan pertama terhadap Kuna yang gagal karena salah sasaran.
- Muslim memukul kepala Wiria, pegawai Toko Air Soft Kuna, menggunakan kayu balok sehingga menyebabkan yang bersangkutan geger otak.
Editor : tagor
Sumber : tribun
Tidak ada komentar