Agar Panen Maksimal dan Hama Tertangulangi, Petani Diharapkan Tinjau Tanaman Sekali Seminggu
LINTAS PUBLIK – LABUHAN BATU, Babinsa Koramil 11/Kota Pinang jajaran Kodim 0209/Labuhanbatu Sertu Firman berharap dan sekaligus mengajak para petani untuk secara bijak mengendalikan serangan hama tanaman padi. Karena kalau kita sembarangan dalam mengendalikan hama terutama dalam penggunaan insektisida justru kita sendiri yang akan dirugikan. Banyak kasus serangan hama secara tiba-tiba yang telah menggagalkan panen seperti contohnya serangan hama wereng pada tahun 2016 lalu.
Babinsa Koramil 11/Kota pinang bersama dengan Gapoktan dan PPL melaksanakan pengecekan hama wereng dan keong mas pada tanaman padidi lahan Demplot Desa Aekbatu Kec. Torgamba Kabupaten Labusel. Kamis (02/02/2017).
Hama tanaman padi merupakan kendala bagi petani untuk bisa meningkatkan produksi usaha taninya. Bahkan serangan hama tertentu seperti tikus, wereng, keong dan orong-orong bisa mengakibatkan puso atau gagal panen.
Dalam kesempatan itu Babinsa yang bertugas sebagai mitra petani memberikan masukan diantaranya mengajak para petani untuk selalu memonitoring lahan sawah minimal 1 minggu sekali bahkan kalau bisa 2 kali dalam seminggu.
Hal ini bertujuan agar kita bisa sedini mungkin mengetahui gejala serangan hama dan sedini mungkin mengambil tindakan pencegahan atau pengendalian sehingga petani tidak mengalami gagal panen.
“Sekarang ini sudah banyak hama yang sudah tidak mempan lagi disemprot dengan insektisida yang murah, akhirnya para petanilah yang terkena dampak negatifnya, selain memerlukan biaya usaha tani yang lebih besar juga produktivitas padi menjadi turun.”ucap Sertu Firman.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Babinsa Koramil 11/Kota pinang bersama dengan Gapoktan dan PPL melaksanakan pengecekan hama wereng dan keong mas pada tanaman padidi lahan Demplot Desa Aekbatu Kec. Torgamba Kabupaten Labusel. Kamis (02/02/2017).
Hama tanaman padi merupakan kendala bagi petani untuk bisa meningkatkan produksi usaha taninya. Bahkan serangan hama tertentu seperti tikus, wereng, keong dan orong-orong bisa mengakibatkan puso atau gagal panen.
Dalam kesempatan itu Babinsa yang bertugas sebagai mitra petani memberikan masukan diantaranya mengajak para petani untuk selalu memonitoring lahan sawah minimal 1 minggu sekali bahkan kalau bisa 2 kali dalam seminggu.
Hal ini bertujuan agar kita bisa sedini mungkin mengetahui gejala serangan hama dan sedini mungkin mengambil tindakan pencegahan atau pengendalian sehingga petani tidak mengalami gagal panen.
“Sekarang ini sudah banyak hama yang sudah tidak mempan lagi disemprot dengan insektisida yang murah, akhirnya para petanilah yang terkena dampak negatifnya, selain memerlukan biaya usaha tani yang lebih besar juga produktivitas padi menjadi turun.”ucap Sertu Firman.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar