Bersama Babinsa dan PPL, Wujudkan Swasembada Pangan di Batubara
LINTAS PUBLIK – BATUBARA, Danramil 03/Lima Pulu Kapten Inf Zulfan meninjau pertanian di wilayahnya, karena banyak petani di desa sekarang ini mengeluhkan mengenai hasil panen padi yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Seperti di desa penulis lahan sawah yang luas hanya mampu menghasilkan satu karung padi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti iklim atau cuaca ekstrim, kekeringan panjang, munculnya hama penyakit keong mas, burung, belalang, hama tikus, benih padi yang tidak unggul misalnya pilih benih padi unggul seperti padi ciherang dan padi jajar legowo.
“Lahan sawah yang luas cuma menghasilkan panen padi enam kwintal. Kita harus melihat negara Jepang yang menggunakan cara bertani padi yang modern agar hasil melimpah. Padahal pada tahun sebelumnya selalu melebihi satu ton.
Salah satunya membiarkan lahan sawah tidak ditanami apapun selama satu musim panen. Pada masa menganggur itu, lahan sawahnya ditaburi pupuk organik. Dengan cara ampuh ini terbukti lahan sawahnya meningkat tingkat kesuburan tanah. Sehingga hasil panen padi selalu melimpah. Pendek kata kunci sukses agar panen padi melimpah adalah meningkatkan kesuburan tanah melalui berbagai cara. Seperti penaburan pupuk organik,” kata Kapten Zulfan di Desa Lubuk Besar Kecamatan Lima Pulu Kabupaten Batu Bara, bersama dengan PPL Suheri, Selasa (21/02/2017).
Dalam kesempatan itu Kapten Zulfan juga melihat keseriusan Bintara Pembina Desa Koramil 03/Lima Pulu Serma Srianto Kodim 0208/Asahan melaksanakan pendampingan terhadap Kelompok Tani Rahayu. Adapun pengolahan yang didampingi milik Koidir, dengan luas lahan 11 rante.
Ketua PPL Jimmy Lenon SST mengungkapkan dengan turunnya Para Babinsa untuk membantu para Kelompok tani mudah mudahan Program Pemerintah tentang Swasembada Pangan akan tercapai dengan maksimal di Desa Binaannya masing-masing.
“Ini kerjasasama yang baik, dengan adanya Babinsa turun ke sawah kita harapkan swasembada pangan tercapai,” tutur Jimmy Lenon.
Penulis : franki / rel
Editor : tagor
Seperti di desa penulis lahan sawah yang luas hanya mampu menghasilkan satu karung padi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti iklim atau cuaca ekstrim, kekeringan panjang, munculnya hama penyakit keong mas, burung, belalang, hama tikus, benih padi yang tidak unggul misalnya pilih benih padi unggul seperti padi ciherang dan padi jajar legowo.
“Lahan sawah yang luas cuma menghasilkan panen padi enam kwintal. Kita harus melihat negara Jepang yang menggunakan cara bertani padi yang modern agar hasil melimpah. Padahal pada tahun sebelumnya selalu melebihi satu ton.
Salah satunya membiarkan lahan sawah tidak ditanami apapun selama satu musim panen. Pada masa menganggur itu, lahan sawahnya ditaburi pupuk organik. Dengan cara ampuh ini terbukti lahan sawahnya meningkat tingkat kesuburan tanah. Sehingga hasil panen padi selalu melimpah. Pendek kata kunci sukses agar panen padi melimpah adalah meningkatkan kesuburan tanah melalui berbagai cara. Seperti penaburan pupuk organik,” kata Kapten Zulfan di Desa Lubuk Besar Kecamatan Lima Pulu Kabupaten Batu Bara, bersama dengan PPL Suheri, Selasa (21/02/2017).
Dalam kesempatan itu Kapten Zulfan juga melihat keseriusan Bintara Pembina Desa Koramil 03/Lima Pulu Serma Srianto Kodim 0208/Asahan melaksanakan pendampingan terhadap Kelompok Tani Rahayu. Adapun pengolahan yang didampingi milik Koidir, dengan luas lahan 11 rante.
Ketua PPL Jimmy Lenon SST mengungkapkan dengan turunnya Para Babinsa untuk membantu para Kelompok tani mudah mudahan Program Pemerintah tentang Swasembada Pangan akan tercapai dengan maksimal di Desa Binaannya masing-masing.
“Ini kerjasasama yang baik, dengan adanya Babinsa turun ke sawah kita harapkan swasembada pangan tercapai,” tutur Jimmy Lenon.
Penulis : franki / rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar