Header Ads

Bersama Penyuluh Pertanian, Koptu Widodo Dampingi Petani di Medang Baru

LINTAS PUBLIK – BATUBARA, Sistem penanaman padi sawah biasanya didahului dengan pengolahan tanah secara sempurna, mulai pembajakan/ pencangkulan, pelumpuran dan persemaian. Cara ini banyak kelemahannya, diantaranya adalah pemborosan air, karena lebih dari sepertiga kebutuhan air hanya untuk pengolahan tanah dan pelumpuran.


Disamping itu perlu tenaga kerja yang cukup tinggi, sehingga biaya meningkat. Bertanam padi sawah tanpa olah tanah (TOT) merupakan alternatif teknologi terobosan baru . Dari beberapa percobaan dan penelitian yang dilakukan di tingkat petan,ternyata tanah sawah tidak perlu diolah berat dan dilumpurkan, tetapi cukup dilakukan pengolahan sedikit ( minimal), bahkan tanpa olah tanah sama sekali.

Babinsa dari Komando Rayon Militer (Koramil) 01/Medang Deras, melaksanakan upaya khusus (Upsus) untuk membantu petani membajak sawah milik Sunarto.

“ Kehadiran Bintara pembina desa (Babinsa) di tengah tengah petani memberi semangat kepada petani untuk mengelola sawah dan memenuhi kebutuhan daerah dan mengharapkan progam Pemerintah dan TNI untuk membantu petani dapat meningkatkan produksi beras petani di Kabupaten Asahan,” kata Koptu Y. Widodo, di Desa Medang Baru Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, Rabu (08/02/2017) .

Pada kesempatan itu pendampingan pembajakan sawah dilakukan Koptu Y. Widodo dari Babinsa di Jajaran Kodim 0208/Asahan milik Santoso, anggota Kelompok Tani Karya Tani, yang diketuai oleh P. Hasan dengan luas lahan 24 rante. Tampak hadir dalam pendampingan itu, PPL Robet Malau dan Seniwarni.



Penulis : franki/t
editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.