Kisah Pemadam Kebakaran Ini Bikin Haru, Pernah Saksikan Empat Rekannya Tewas saat Bertugas
LINTAS PUBLIK - MEDAN, Bertugas sebagai Pemadam Kebakaran (Damkar) di Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (P2K) Medan selama 14 tahun, Hasanuddin Nasution memiliki segudang pengalaman yang tak dimiliki orang lain.
Ia didaulat sebagai satu di antara Tim Pemburu alias tim terdepan yang menuju lokasi kebakaran.
Saat menuju lokasi, mobil damkar sering berbenturan dengan kendaraan lainnya, perkelahian terhadap supir angutan umum juga kerap terjadi.
Tak hanya itu, temannya bahkan pernah meninggal dunia akibat kecelakaan menuju lokasi kebakaran.
"Begitu lonceng berbunyi nyawa taruhannya. Kami dituntut cepat, telat 10 menit api dapat menghanguskan satu unit rumah. Satu rekan saya meninggal akibat menabrak truk, peristiwa ini terjadi pada 2005 silam," kata Hasanuddin Nasution di Kantor Dinas P2K Medan, Rabu (22/2/2017).
Selama ia bertugas, empat rekannya telah meninggal. Ia turut memperlihatkan luka bakar di punggung tangannya.
"Luka karena percikan api, pecahan kaca dan kesetrum sering kita alami di lapangan. Saya pernah hampir terjebak asap, dan ini memang tugas yang mempertaruhkan nyawa," sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap masyarakat mendukung kinerja Damkar saat terjadi kebakaran.
"Terkadang masyarakat berniat membantu tapi malah mempersulit kita. Terkadang kita juga sering berkelahi," ucapnya mengakhiri.
Sumber : tribun/t
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), Hasanuddin Nasution di Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (P2K) Medan, Rabu (22/2/2017). |
Saat menuju lokasi, mobil damkar sering berbenturan dengan kendaraan lainnya, perkelahian terhadap supir angutan umum juga kerap terjadi.
Tak hanya itu, temannya bahkan pernah meninggal dunia akibat kecelakaan menuju lokasi kebakaran.
"Begitu lonceng berbunyi nyawa taruhannya. Kami dituntut cepat, telat 10 menit api dapat menghanguskan satu unit rumah. Satu rekan saya meninggal akibat menabrak truk, peristiwa ini terjadi pada 2005 silam," kata Hasanuddin Nasution di Kantor Dinas P2K Medan, Rabu (22/2/2017).
Selama ia bertugas, empat rekannya telah meninggal. Ia turut memperlihatkan luka bakar di punggung tangannya.
"Luka karena percikan api, pecahan kaca dan kesetrum sering kita alami di lapangan. Saya pernah hampir terjebak asap, dan ini memang tugas yang mempertaruhkan nyawa," sambungnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap masyarakat mendukung kinerja Damkar saat terjadi kebakaran.
"Terkadang masyarakat berniat membantu tapi malah mempersulit kita. Terkadang kita juga sering berkelahi," ucapnya mengakhiri.
Sumber : tribun/t
Tidak ada komentar