Wujudkan Ketahanan Pangan, Serma Mahyu Danil Dampingi Petani di Kelurahan Cengkeh Turi
LINTAS PUBLIK – ASAHAN, Danramil 16/Binjai Utara Lettu Inf ST. Manihuruk mengungkapkan, Padi memang bukanlah tanaman air tetapi padi membutuhkan air, ada beberapa fase untuk tanaman ini membutuhkan air, seperti di singgung di atas, perbanyakan tanaman padi dengan system kering sangat menguntungkan tetapi tidak berarti bahwa dengan perbanyakan dengan lahan yang basah tanaman yang kita tanam menjadi jelek.
Bagi yang baru mengenal budidaya padi mungkin bingung dengan cara persemaian padi system kering. Sebenarnya system ini sudah lama di lakukan oleh masyarakat atau petani lokal namun hanya sedikit saja yang mengaplikasikanya, beberapa metode ini sering di sosialisasikan oleh SRI yang berfokus pada ketahanan pangan budidaya padi.
“Mungkin anda sering melihat persemaian padi di petakan sawah itu adalah persemaian padi basah/konvensional, ada beberapa kekurangan dari persemaian basah sehingga pada pembibitan saat pengerjaan serta waktu yang di butuhkan akan lebih lama, hal ini di pengaruhi oleh lahan yang termakan banyak sekali. Bisa di kolkulasikan ongkos dan waktu yang keluar dari lahan yang terambil luas,” Ungkap Lettu Inf ST. Manihuruk di Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, Rabu (22/02/2017).
Babinsa Koramil 16/Binjai Utara Serma Mahyudanil turut melaksanakan pengecekan dan pendampingan pembibitan padi milik Darto, anggota Kelompok Tani Karya Maju dengan luas lahan 7 rante yang terletak.
Untuk mendapatkan panen padi yang baik harus diawali dengan pengolahan lahan yang baik dan bibit yang akan ditanam harus baik pula.
Babinsa Koramil 16/Binjai Utara Serma Mahyudanil mengatakan TNI siap mendukung gerakan Nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
“Kontribusi TNI dalam upaya peningkatan produksi pangan saat ini dan selalu mengecek perkembangan tanaman pajale, kegiatan ini sebagai upaya untuk menargetkan keberhasilan program swasembada pangan pada tahun 2017 ini,”ungkap Mahyudanil.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Bagi yang baru mengenal budidaya padi mungkin bingung dengan cara persemaian padi system kering. Sebenarnya system ini sudah lama di lakukan oleh masyarakat atau petani lokal namun hanya sedikit saja yang mengaplikasikanya, beberapa metode ini sering di sosialisasikan oleh SRI yang berfokus pada ketahanan pangan budidaya padi.
“Mungkin anda sering melihat persemaian padi di petakan sawah itu adalah persemaian padi basah/konvensional, ada beberapa kekurangan dari persemaian basah sehingga pada pembibitan saat pengerjaan serta waktu yang di butuhkan akan lebih lama, hal ini di pengaruhi oleh lahan yang termakan banyak sekali. Bisa di kolkulasikan ongkos dan waktu yang keluar dari lahan yang terambil luas,” Ungkap Lettu Inf ST. Manihuruk di Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, Rabu (22/02/2017).
Babinsa Koramil 16/Binjai Utara Serma Mahyudanil turut melaksanakan pengecekan dan pendampingan pembibitan padi milik Darto, anggota Kelompok Tani Karya Maju dengan luas lahan 7 rante yang terletak.
Untuk mendapatkan panen padi yang baik harus diawali dengan pengolahan lahan yang baik dan bibit yang akan ditanam harus baik pula.
Babinsa Koramil 16/Binjai Utara Serma Mahyudanil mengatakan TNI siap mendukung gerakan Nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
“Kontribusi TNI dalam upaya peningkatan produksi pangan saat ini dan selalu mengecek perkembangan tanaman pajale, kegiatan ini sebagai upaya untuk menargetkan keberhasilan program swasembada pangan pada tahun 2017 ini,”ungkap Mahyudanil.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar