Header Ads

Menag: Jangan Jadikan Agama untuk Diskriminasi

LINTAS PUBLIK - KENDARI,  Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengatakan agama adalah media pemersatu umat dan jangan jadikan agama sebagai alat konfrontatif atau penyebar kebencian.

"Harus gunakan agama untuk tujuan positif, jangan gunakan agama untuk hal negatif, karena kita hidup di tengah berbagai agama dan kemajemukan lainnya," kata Lukman Hakim Saifuddin kepada sejumlah tokoh agama pada dialog kerukunan antar umat beragama se Sultra di Baubau, Senin (20/3/2017).

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Pelapor Khusus Hak atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Komnas HAM Imdadun Rahmat di Kongres Nasional Kebebasan beragama dan Berkeyakinan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2017).
Ia mengatakan agama harusnya bisa menjadi alat pemersatu keragaman dan bisa mengayomi semua umat sehingga kita dapatkan hal-hal positif.

"Jangan terbalik yang kemudian menjadikan agama untuk menimbulkan diskriminasi antar umat beragama," katanya.

Ia mengatakan isu yang terkait dengan agama tidak bisa dipisahkan dari aktivitas keseharian umat termasuk dalam aktivitas politik.

"Berpolitik dengan agama silahkan saja, karena dalam kalangan tertentu dianjurkan. Tetapi pesan saya gunakan agama dengan tujuan positif," katanya.

Menurut dia, melalui agama maka kita akan merasa terjaga dan terlindungi hak-hak, harkat, derajat serta martabat sebagai manusia.

"Jangan jadikan agama untuk saling menafikkan antara satu agama dengan agama lain," katanya.

Menag mengajak para tokoh agama di Sultra untuk menjaga keragaman yang ada dan menahan diri dari segala bentuk tindakan rasis.

"Kita semua agar menahan diri, memaklumi perbedaan, dan tidak justru mengembangkan atau membesar-besarkannya," katanya.

Dialog itu dihadiri pula oleh Wali kota Baubau AS Thamrin, Asisten I Pemprov Sultra Saripuddin Safaa, Kakanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, Ketua DPRD Baubau Roslina Rahim, dan kepala kemenag kabupaten kota se Sultra, tokoh agama se Sultra, FKUB.


Sumber   : kompas/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.