Header Ads

Menjemur Padi, Petani di Desa Tangga Didampingi Babinsa Koramil Bandar Pulau

LINTAS PUBLIK – ASAHAN, Danramil 15/Bandar Pulau Kapten Inf B. Situmorang mengatakan, bagi petani kecil di Indonesia, pasca panen saat musim penghujan menjadi persoalan tersendiri, terutama dalam pengeringan. Proses pengeringan padi merupakan cara untuk menu­runkan kadar air (KA) gabah dari gabah kering panen (sekitar 23-29%) menjadi gabah kering giling (sekitar 14%).


Setelah panen, gabah harus segera dikeringkan karena kadar air gabah setelah panen masih cukup tinggi (sekitar 23-30%). padi yang disimpan tanpa pengeringan terlebih dahulu akan rusak. Bahkan jika terlambat mengerikan, maka akan menurunkan mutu dan hasil panen, seperti butir kuning, biji rusak, dan rendemen giling yang rendah.

Petani menyiasati keterbatasan tersebut dengan menjemur padi secara tradisional dan sederhana. Alter­natifnya di pinggir jalan atau halamam rumahnya dengan beralaskan terpal.

“Pengeringan gabah dapat di­la­kukan secara tradisional meng­gunakan tenaga matahari (penjemuran) atau dengan meng­gu­nakan alat/mesin pengering buatan. Namun proses pengeringan dengan suhu yang terlalu tinggi atau kondisi panas yang tidak kontinyu akan menyebabkan kadar beras pecah menjadi tinggi. Sejumlah petani di Indonesia kadang mengakali dengan ber­bagai cara untuk, ‘kata Kapten Inf B. Situmorang, Rabu (15/03/2017) pengeringandi Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

Babinsa Koramil 15/Bandar Pulau jajaran Kodim 0208/Asahan Serka Sudirman dan Serda Ikhwan Amansyah dalam wilayah tugasnya, turut membantu anggota Kelompok Tani Tirtanadi Bisman Panjaitan, melaksanakan penjemuran padi hasil panen yang terletak di Dusun 1 Desa Tangga Kecamatan Aek dengan luas lahan padi yang dipanen 5 rante yang diketuai Hitler Sitorus.

“Ini merupakan kebiasaan sebagain masyarakat di desa Tangga, khusunya di Kabupaten Asahan bahwa padi yang telah di potong panen terlebih dahulu di jemur sebelum dilakukan perontokan dengan mesin perontok padi. Penjemuran padi hasil panen agar padi tersebut tidak lembab, rusak, busuk dan menurunya mutu padi pasca panen,”ucap Serka Sudirman.


Penulis : franki/rel
Editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.