Pemadam STTC Datang, Warga : Maaf Lae, Kami tidak Dapat Menyelamatkan mu......
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Kebakaran yang terjadi di kompleks Sangnaualuh (Stadion) tepatnya di Jalan Serumpun Bawah Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara menewaskan 3 penghuni rumah, juga menyisakan cerita yang tak dapat dilupakan oleh warga sekitar.
BACA JUGA Rumah Korban Ludes Terbakar, 3 Korban Disemayamkan di Gereja
Menurut penuturan T.Pangaribuan, kebakaran yang menimpa keluarga TP Marpaung Pensiunan Brimob (62), istri Elfrida br butar-butar guru di SDN 122347 (58) di Jalan Bah Tongguran Kelurahan Sigulang-gulang) serta Bersheba br Marpaung pekerjaan wiraswasta (32) tidak dapat mereka lupakan.
"Kejadian itu sekitar pukul 03:20 WIB dini hari, semua kami warga yang mendengar teriakan Marpaung didalam rumah berusaha menjebol terali besi pintu dan jendela, tapi semua upaya kami sia-sia, api cepat kali membesar, karena kami tahu dan keluar dari rumah api sudah besar sekali.
"Kami terus merusak jerajak pintu dan jendela, tapi semua sia-sia, dan rumah saya juga pada saat itu sudah terancam terbakar. Maafkan kami lae ku...ito ku (korban meninggal), kami tidak bisa menyelamatkan mu,"ujar T. Pangaribuan sedih sambil mengusap air matanya.
BACA JUGA Kebakaran, Mobil dan 2 Sepeda Motor Marpaung Dapat Diselamatkan, Keluarga Pangaribun Diupah-upah
Bukan Mobil Pemadam yang terlambat, Tapi Api Memang Sudah Membesar
Masih ditempat yang sama seorang marga Panjaitan yang masih tetangga dekat korban menceritakan, kejadian kebakaran yang menimpah keluarga Marpaung bukan tanpa usaha. Semua warga baik pemuda dan orang tua semua bersatu berupaya menyelamatkan keluarga Marpaung di rumahnya, tapi semua usaha warga sia-sia, Marpaung, istri dan putrinya tidak dapat diselamatkan.
"Saya mendengar jeritan minta tolong, tapi setelah saya dekati, ternyata rumah Marpaung sudah terbakar, sayapun semakin berteriak dan warga langsung berhamburan keluar rumah, semua kami berusaha membuka pintu, tapi karena pintu berjejak besi, kami kesulitan membukanya,"kata Panjaitan tetangga dekat Alm. Togu Marpaung menceritakan kejadian itu.
Kata Panjaitan lagi, sebenarnya bukan pemadam kebakaran STTC dan Pemadam Pemko yang lama datang, tapi memang karena api memang sudah besar kami dapatkan. Api terlihat sangat besar dari lantai bawah, karena rumah berloteng, dan sebagian lantainya terbuat dari papan.
"Bukan kami tidak berusaha, tapi memang api sudah besar kali kami dapatkan, api besar kali dari bawah rumah, dan asap sangat tebal disekeliling rumah, jadi semua warga yang berusaha membuka pintu kesulitan bernafas. Semua usaha kami sia-sia. Maaf lae (alm Togu)..., kami tidak bisa berbuat banyak,"ujar Panjaitan matanya nanar melihat puing-puing rumah tetangganya itu yang telah jadi abu.
Informasi yang dihimpun lintaspublik.com, rumah permanen milik almarhum Togu Marpaung dibangun berlantai dua (berloteng), dan sebagian lantai rumah dibelakang terbuat dari kayu. dibagian kanan rumah terlihat ada Garasi mobil dan sebagian taman. Sementara dibelakang rumah ada sungai kecil, dan dihalaman belakang ada terlihat peliharaan ternak ayam.
Demikian juga disamping kiri rumah Marpaung atau berendeng rumah, milik T. Pangaribuan juga terlihat terbakar. tapi terbakarnya rumah ini tidak banyak, terlihat dinding, seng dan atap rumah T. Pangaribuan terlihat gosong, dan seisi rumah terlihat berantakan.
"Nampaknya dari bawa itu apinya "datang", langsung menyulut keatas, mungkin karena lantai terbuat dari papan api cepat menyambar seisi rumah, rumah Pangaribuan itu juga terbakar,"ujar seorang warga dibelakang rumah alm. Togu Marpaung, bahwa yang pertama datang memadamkan api adalah pemadam PT.STTC disusul pemadam Pemko Pematangsiantar, Pemadam datang atap rumah sudah ambruk.
Rumahnya Turut Terbakar, Keluarga Pangaribuan Selamat
Walau api sudah membesar, beberapa warga tanpa dikomando langsung menghubungi pihak Pemadam kebakaran, baik dari pemadam PT. STTC maupun pemadam Pemko Pematangsiantar.
"Memang api sudah membesar, semua kami berusaha, ada yang berusaha membobol pintu, ada yang telepon pemadam Kebakaran. Pemadam cepatnya datang, yang pertama datang pemadam STTC, disusul pemadam Pemko Siantar. tapi semua sia-sia memang api sudah sangat besar sekali."jelas Marga Panjaitan, walau rumah Pangaribuan turut terbakar, tapi keluarga dan barang-barang sempat diselamatkan warga.
Penulis : franki
Editor : tagor
Pemadam PT. STTC saat berusaha menjinakan api kebakaran di jalan serumpun Kelurahan Sukadame kecamatan Siantar Utara, Kamis (7/3/2017) |
Menurut penuturan T.Pangaribuan, kebakaran yang menimpa keluarga TP Marpaung Pensiunan Brimob (62), istri Elfrida br butar-butar guru di SDN 122347 (58) di Jalan Bah Tongguran Kelurahan Sigulang-gulang) serta Bersheba br Marpaung pekerjaan wiraswasta (32) tidak dapat mereka lupakan.
"Kejadian itu sekitar pukul 03:20 WIB dini hari, semua kami warga yang mendengar teriakan Marpaung didalam rumah berusaha menjebol terali besi pintu dan jendela, tapi semua upaya kami sia-sia, api cepat kali membesar, karena kami tahu dan keluar dari rumah api sudah besar sekali.
"Kami terus merusak jerajak pintu dan jendela, tapi semua sia-sia, dan rumah saya juga pada saat itu sudah terancam terbakar. Maafkan kami lae ku...ito ku (korban meninggal), kami tidak bisa menyelamatkan mu,"ujar T. Pangaribuan sedih sambil mengusap air matanya.
BACA JUGA Kebakaran, Mobil dan 2 Sepeda Motor Marpaung Dapat Diselamatkan, Keluarga Pangaribun Diupah-upah
Bukan Mobil Pemadam yang terlambat, Tapi Api Memang Sudah Membesar
Masih ditempat yang sama seorang marga Panjaitan yang masih tetangga dekat korban menceritakan, kejadian kebakaran yang menimpah keluarga Marpaung bukan tanpa usaha. Semua warga baik pemuda dan orang tua semua bersatu berupaya menyelamatkan keluarga Marpaung di rumahnya, tapi semua usaha warga sia-sia, Marpaung, istri dan putrinya tidak dapat diselamatkan.
Belakang rumah Togu Marpaung yang terbakar. |
Kata Panjaitan lagi, sebenarnya bukan pemadam kebakaran STTC dan Pemadam Pemko yang lama datang, tapi memang karena api memang sudah besar kami dapatkan. Api terlihat sangat besar dari lantai bawah, karena rumah berloteng, dan sebagian lantainya terbuat dari papan.
"Bukan kami tidak berusaha, tapi memang api sudah besar kali kami dapatkan, api besar kali dari bawah rumah, dan asap sangat tebal disekeliling rumah, jadi semua warga yang berusaha membuka pintu kesulitan bernafas. Semua usaha kami sia-sia. Maaf lae (alm Togu)..., kami tidak bisa berbuat banyak,"ujar Panjaitan matanya nanar melihat puing-puing rumah tetangganya itu yang telah jadi abu.
Informasi yang dihimpun lintaspublik.com, rumah permanen milik almarhum Togu Marpaung dibangun berlantai dua (berloteng), dan sebagian lantai rumah dibelakang terbuat dari kayu. dibagian kanan rumah terlihat ada Garasi mobil dan sebagian taman. Sementara dibelakang rumah ada sungai kecil, dan dihalaman belakang ada terlihat peliharaan ternak ayam.
Demikian juga disamping kiri rumah Marpaung atau berendeng rumah, milik T. Pangaribuan juga terlihat terbakar. tapi terbakarnya rumah ini tidak banyak, terlihat dinding, seng dan atap rumah T. Pangaribuan terlihat gosong, dan seisi rumah terlihat berantakan.
"Nampaknya dari bawa itu apinya "datang", langsung menyulut keatas, mungkin karena lantai terbuat dari papan api cepat menyambar seisi rumah, rumah Pangaribuan itu juga terbakar,"ujar seorang warga dibelakang rumah alm. Togu Marpaung, bahwa yang pertama datang memadamkan api adalah pemadam PT.STTC disusul pemadam Pemko Pematangsiantar, Pemadam datang atap rumah sudah ambruk.
Rumah T. Pangaribuan (kanan) yang turut terbakar di jalan Serumpun. |
Walau api sudah membesar, beberapa warga tanpa dikomando langsung menghubungi pihak Pemadam kebakaran, baik dari pemadam PT. STTC maupun pemadam Pemko Pematangsiantar.
"Memang api sudah membesar, semua kami berusaha, ada yang berusaha membobol pintu, ada yang telepon pemadam Kebakaran. Pemadam cepatnya datang, yang pertama datang pemadam STTC, disusul pemadam Pemko Siantar. tapi semua sia-sia memang api sudah sangat besar sekali."jelas Marga Panjaitan, walau rumah Pangaribuan turut terbakar, tapi keluarga dan barang-barang sempat diselamatkan warga.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar