Ada Dua Korban Road Race di Hari Paskah, Panitia Sebut Itu Jadwal IMI
Johan : Maaf Kami Tidak Peka
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Penyelenggara Road Race angkat bicara mengenai kegiatan tersebut yang diselenggarakan bertepatan perayaan Paskah.
Menurut Ketua Panitia Johan Lumbangaol, bahwa kegiatan itu sudah berdasarkan pematangan selama setahun yang lalu.
“Sebenarnya bukan tak bisa diundur, ini kan jadwal dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan sejujurnya kita memang tidak peka. Jadi atas nama CV Riris Putri Management sebagai Event Organizer (EO) dalam acara kami meminta maaf. Itu bukan jadwal yang kita buat sendiri,”katanya usai menyerahkan penyerahan tropy didampingi Ketua KONI Siantar Jayadi Sagala,Minggu (17/4/2017).
Mengenai permintaan agar kegiatan dipindahkan atau diundur, Johan meminta agar tidak diperuncing permasalahan tersebut.
“Jangan lah diperuncing, yang pasti kita dari panitia meminta maaf atas ketidak nyamanan itu,” ucapnya.
Mengenai adanya korban 2 orang anak-anak, Johan menjelaskan jika keduanya tidak memiliki tiket dan tak didampingi orangtuanya masing-masing.
“Adanya korban itu di luar apa yang kita pikirkan. Kita sudah buat sefty (keamanan), tapi memang adek-adek itu tidak membeli tiket dan tak ditemani orangtuanya. Jadi harusnya anak-anak segitu didampingi orangtuanya,” jelas Johan.
Johan menuturkan, adapun tanggung jawab dari panitia adalah sejak awal penonton dan pembalap telah mereka asuransikan.
“Itu langsung dibawa dokter medis kita. Bentuk tanggung jawab kita ke korban memang sudah ada asuransinya, dari awal memang penonton dan pembalap diasuransikan,” ucapnya.
Ketika ditanya kenapa bisa anak tersebut masuk tanpa tiket serta bagaimana pengamanan dari panitia, Johan mengakui adanya kelalaian dari mereka.
“Namanya juga kan bang kami masih manusia begitu loh. Pasti kami juga ada lost control begituloh,” sebutnya.
Keduanya anak yang menjadi korban ditabrak pembalab itu adalah Fais, warga Jalan Pane, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur dan Riski Novriansyah, warga Jalan Tongkol, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur.
Kedua anak ini ditabrak hingga terluka parah oleh peserta road race yang keluar jalur. Saat itu keduanya sedang menyaksikan aksi peserta Road Race dari pinggiran Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan mengintip di salah satu pembatas jalan.
Akhirnya, keduanya dilarikan ke rumah sakit Harapan Jalan Lapangan Bola Pematangsiantar. Hingga kini pihak keluarga masih menanti pertanggungjawaban panitia penyelenggara. Rizki mengalami luka di bagian kening dengan dua jahitan. Sementara Faiz mengalami pembengkakan di bagian wajahnya, yakni hidung dan mata. Saat kejadian, Rizki yang berada di depan melihat ada sebuah lubang dari pembatas tersebut dan diikuiti oleh Faiz yang berada di
LIHAT JUGA VIDEO DIBAWAH INI
MIRIS! Road Race Selesai Tanaman di Depan KANTOR DPRD Siantar HANCUR BERANTAKAN
Penulis : franki
Editor : tagor
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Penyelenggara Road Race angkat bicara mengenai kegiatan tersebut yang diselenggarakan bertepatan perayaan Paskah.
Menurut Ketua Panitia Johan Lumbangaol, bahwa kegiatan itu sudah berdasarkan pematangan selama setahun yang lalu.
“Sebenarnya bukan tak bisa diundur, ini kan jadwal dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan sejujurnya kita memang tidak peka. Jadi atas nama CV Riris Putri Management sebagai Event Organizer (EO) dalam acara kami meminta maaf. Itu bukan jadwal yang kita buat sendiri,”katanya usai menyerahkan penyerahan tropy didampingi Ketua KONI Siantar Jayadi Sagala,Minggu (17/4/2017).
Mengenai permintaan agar kegiatan dipindahkan atau diundur, Johan meminta agar tidak diperuncing permasalahan tersebut.
“Jangan lah diperuncing, yang pasti kita dari panitia meminta maaf atas ketidak nyamanan itu,” ucapnya.
Mengenai adanya korban 2 orang anak-anak, Johan menjelaskan jika keduanya tidak memiliki tiket dan tak didampingi orangtuanya masing-masing.
“Adanya korban itu di luar apa yang kita pikirkan. Kita sudah buat sefty (keamanan), tapi memang adek-adek itu tidak membeli tiket dan tak ditemani orangtuanya. Jadi harusnya anak-anak segitu didampingi orangtuanya,” jelas Johan.
Johan menuturkan, adapun tanggung jawab dari panitia adalah sejak awal penonton dan pembalap telah mereka asuransikan.
“Itu langsung dibawa dokter medis kita. Bentuk tanggung jawab kita ke korban memang sudah ada asuransinya, dari awal memang penonton dan pembalap diasuransikan,” ucapnya.
Ketika ditanya kenapa bisa anak tersebut masuk tanpa tiket serta bagaimana pengamanan dari panitia, Johan mengakui adanya kelalaian dari mereka.
“Namanya juga kan bang kami masih manusia begitu loh. Pasti kami juga ada lost control begituloh,” sebutnya.
Keduanya anak yang menjadi korban ditabrak pembalab itu adalah Fais, warga Jalan Pane, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur dan Riski Novriansyah, warga Jalan Tongkol, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur.
Kedua anak ini ditabrak hingga terluka parah oleh peserta road race yang keluar jalur. Saat itu keduanya sedang menyaksikan aksi peserta Road Race dari pinggiran Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan mengintip di salah satu pembatas jalan.
Akhirnya, keduanya dilarikan ke rumah sakit Harapan Jalan Lapangan Bola Pematangsiantar. Hingga kini pihak keluarga masih menanti pertanggungjawaban panitia penyelenggara. Rizki mengalami luka di bagian kening dengan dua jahitan. Sementara Faiz mengalami pembengkakan di bagian wajahnya, yakni hidung dan mata. Saat kejadian, Rizki yang berada di depan melihat ada sebuah lubang dari pembatas tersebut dan diikuiti oleh Faiz yang berada di
LIHAT JUGA VIDEO DIBAWAH INI
MIRIS! Road Race Selesai Tanaman di Depan KANTOR DPRD Siantar HANCUR BERANTAKAN
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar