Cek Kesiapsiagaan Bencana, Ternyata Racun Api Minim di Suzuya
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Dalam pencanangan hari kesiapsiagaan bencana nasional memperingati 10 tahun disahkannya UU No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, serta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, Rabu (26/4/2017), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengecek kesiapan siagaan Swalayan Suzuya dan Sapadia Hotel.
Namun, BPBD tidak hanya sendiri. Mereka melalukan pengecekan bersama tim dari instansi terkait yakni Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, TNI, Kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), mahasiswa dan elemen masyarakat.
Adapun lokasi yang didatangi pertama adalah pusat perbelanjaan Suzuya, Jalan Sutomo, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat. Tim tersebut disambut oleh Mardaleni selaku manager dan Tommy Siburian sebagai Building Managemen.
Jalur evakuasi, tabung racun api dilakukan pengecekan.Salah satu petugas Damkar yang ikut dalam rombongan,mempertanyakan racun api yang disediakan pengelola Suzuya.Mengingat barang-barang dijual adalah mudah terbakar,ada baiknya racun api ditambah, apalagi melihat luas bangunan sudah seharusnya racun api ada 8 buah.
"Inu racun apinya tolong ditambah.Melihat luas bangunan dan barang-barang yang dijual mudah terbakar, tidak cukup hanya dua buah racun api melainkan 8 buah racun api,"ujar petugas Damkar yang langsung ditanggapi pengelola Suzuya akan menambah racun api.
Dalam memberi informasi kepada masyarakat, mereka menyiapkan dua operator yang akan siap apabila terjadi bencana. Shelter untuk evakuasi apabila terjadi bencana juga telah dicek.
Kepala Pelaksana BPBD Siantar, Daniel Siregar menghimbau, agar para pengunjung apabila terjadi bencana seperti gempa atau kebakaran tidak langsung panik agar tidak salah mengambil tindakan. Terutama untuk operator, karena merekalah kunci utama, dihimbaunya agar tidak boleh langsung panik.
Kemudian, tim bergerak ke Sapadia Hotel, Jalan Diponegoro, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan. Pihak hotel yakni Fadjar Budi selaku manager, konsisten akan bekerja sama yang baik dengan pihak terkait dalam penanganan bencana.
Sementara itu, Daniel Siregar menegaskan, dalam kesiapsiagaan apabila terjadi bencana, pihak hotel harus memiliki kesadaran dan tidak mementingkan sifat individualisme dalam menyelamatkan pengunjung di hotel tersebut. Terutama bagi pihak security yang telah dididik dan dibina kesadaran dari awal.
"Bagi masyarakat, bagi siapapun yang mengetahui ada bencana, bisa saling berbagi informasi. Apalagi, Provinsi Sumatera Utara, saat ini rawan bencana longsor. Himbauan kepada warga memanfaatkan media untuk memberitahukan informasi. Karena, info adalah kewajiban kita semua agar pihak terkait bisa langsung memberikan pertolongan dan bantuan," tuturnya.
Untuk praktek simulasi, Daniel menegaskan bahwa instansi terkait akan koordinasi kedepannya untuk mencocokan kapan waktu yang tepat. Apabila sudah ada titik temu, BPBD bersama instansi terkait akan melakukan praktek simulasi kesiapsiagaan bencana.
Penulis : franki
Editor : tagor
Namun, BPBD tidak hanya sendiri. Mereka melalukan pengecekan bersama tim dari instansi terkait yakni Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, TNI, Kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), mahasiswa dan elemen masyarakat.
Adapun lokasi yang didatangi pertama adalah pusat perbelanjaan Suzuya, Jalan Sutomo, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat. Tim tersebut disambut oleh Mardaleni selaku manager dan Tommy Siburian sebagai Building Managemen.
Jalur evakuasi, tabung racun api dilakukan pengecekan.Salah satu petugas Damkar yang ikut dalam rombongan,mempertanyakan racun api yang disediakan pengelola Suzuya.Mengingat barang-barang dijual adalah mudah terbakar,ada baiknya racun api ditambah, apalagi melihat luas bangunan sudah seharusnya racun api ada 8 buah.
"Inu racun apinya tolong ditambah.Melihat luas bangunan dan barang-barang yang dijual mudah terbakar, tidak cukup hanya dua buah racun api melainkan 8 buah racun api,"ujar petugas Damkar yang langsung ditanggapi pengelola Suzuya akan menambah racun api.
Dalam memberi informasi kepada masyarakat, mereka menyiapkan dua operator yang akan siap apabila terjadi bencana. Shelter untuk evakuasi apabila terjadi bencana juga telah dicek.
Kepala Pelaksana BPBD Siantar, Daniel Siregar menghimbau, agar para pengunjung apabila terjadi bencana seperti gempa atau kebakaran tidak langsung panik agar tidak salah mengambil tindakan. Terutama untuk operator, karena merekalah kunci utama, dihimbaunya agar tidak boleh langsung panik.
Kemudian, tim bergerak ke Sapadia Hotel, Jalan Diponegoro, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan. Pihak hotel yakni Fadjar Budi selaku manager, konsisten akan bekerja sama yang baik dengan pihak terkait dalam penanganan bencana.
Sementara itu, Daniel Siregar menegaskan, dalam kesiapsiagaan apabila terjadi bencana, pihak hotel harus memiliki kesadaran dan tidak mementingkan sifat individualisme dalam menyelamatkan pengunjung di hotel tersebut. Terutama bagi pihak security yang telah dididik dan dibina kesadaran dari awal.
"Bagi masyarakat, bagi siapapun yang mengetahui ada bencana, bisa saling berbagi informasi. Apalagi, Provinsi Sumatera Utara, saat ini rawan bencana longsor. Himbauan kepada warga memanfaatkan media untuk memberitahukan informasi. Karena, info adalah kewajiban kita semua agar pihak terkait bisa langsung memberikan pertolongan dan bantuan," tuturnya.
Untuk praktek simulasi, Daniel menegaskan bahwa instansi terkait akan koordinasi kedepannya untuk mencocokan kapan waktu yang tepat. Apabila sudah ada titik temu, BPBD bersama instansi terkait akan melakukan praktek simulasi kesiapsiagaan bencana.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar