Ditandai Pemukulan Bedug, Plh Walikota Buka MTQ Siantar Marihat
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pelaksana Harian Walikota Pematangsiantar, Hefriansyah,SE.MM, Sabtu pagi (1/4/2017) secara resmi membuka Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Kecamatan Siantar Marihat, ditandai dengan pemukulan Bedug secara bergantian sebanyak 49 kali, bertempat di Halaman Kecamatan Siantar Marihat Jalan Melanthon Siregar.
Dalam arahannya, ia mengatakan, bahwa kegiatan MTQ ini merupakan salah satu sarana syiar Islam untuk ber- Amar ma’ruf nahi munkar dan menjadikan Al-Qur’an ada dihati setiap muslim.
“MTQ serta juga merupakan barometer keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat,”katanya.
Kepada para qori dan qoriah, Hefriansyah menegaskan bahwa pesan dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an tidak luput dari proses pembelajaran, karena Al-Qur’an tidak sekedar dibaca dan dituliskan.
“Namun inti sari dari pesan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus menjadi cermin perilaku, jati diri dan karakter umat Islam,"tandasnya.
Mencermati pergeseran nilai, imbuhnya, norma dan prilaku masyarakat saat ini, maka nilai agama dan spirit Al-Qur’an menjadi teramat penting sebagai pondasi dan pilar pendidikan bagi generasi muda. Sehingga mereka terhindar dari krisis kepercayaan diri, krisis nilai-nilai solidaritas dan krisis kasih sayang. Untuk itu yang lebih penting dicermati bersama, bahwa yang terutama diharapkan dari kegiatan ini adalah, terbinanya mental spritual generasi bangsa, sehingga memiliki kecerdasan intelektual yang sebanding dengan spritualnya.
Ditambahkan, MTQ merupakan wahana mencetak generasi Qur’ani, yaitu generasi yang mencintai Al-Qur’an, mencintai isi dan kandungan Al-Qur’an. Dalam makna yang lebih luas, generasi Qur’ani itu sedianya bukan saja generasi yang sadar akan kewajiban keagamaannya dengan menempatkan Al-Qur’an sebagai sumber moral, tetapi juga menjadi agen-agen perubahan dalam segala sendi kehidupan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pematangsiantar Drs.H.Abdur Rahman Harahap,MAP mengatakan, MTQ merupakan wadah untuk menyeleksi para qori dan qoriah dalam melantunkan AlQuranul Qarim secara baik, benar dan indah.
“Al-Qur’an sebagai kitab suci yang seyogianya menjadi landasan pijakan moral yang kuat dan way of life bagi umat Islam yang harus selalu dibaca, dikaji, difahami, diajarkan dan diamalkan. Tidak ada pilihan lain yang terbaik selain kembali kepada tuntutan Illahi Rabbi, Al-Qur’anul karim,”katanya.
Hal senada juga ditandaskan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Pematangsiantar, H.Ahmmad Ridwan Syah yang mengapresiasi kegiatan dalam rangka pembinaan kerohanian masyarakat ini.
“Semua kita harus memahami bahwa yang terutama dari kegiatan MTQ ini adalah bagaimana mengembangkan syiar Islam ke tengah masyarakat. Jadi bukan kompetisinya yang ditonjolkan dalam acara ini,”kata pemilik Akadami Managemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa ini.
Sebelumnya Ketua Panitia, Sujud Priadi, SE melaporkan, bahwa peserta yang mengikuti MTQ Tingkat Kecamatan Siantar Marihat berjumlah 137 orang, dengan 4 cabang perlombaan yaitu Mujawwad, Tahfiz, Fahmil Qur’an dan Syarhil Qur’an.
Sekcam Siantar Marihat. Alwi Lumban Gaol,S.STP membacakan para dewan hakim yang selanjutnya dilantik Camat Siantar Marihat, Johannes Sihombing, SSTP. Sedangkan proses baia Dewan Hakim dilaksanakan KUA Kecamatan Siantar Marihat, Drs. Masjudan Pulungan.
Pembukaan MTQ ini tampak hadir Ketua MUI Pematangsiantar, Drs.H.M.Ali Lubis, Ketua LPTQ Kota Pematangsiantar, Kakan Kemenag, Staf Ahli Walikota Drs. Chaidir Sitompul dan beberapa pimpinan SKPD, Danramil, Camat Siantar Marihat, Johannes Sihombing, S.STP dan Para Lurah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Islam, Ormas Islam Kota Pematangsiantar.
Penulis : franki
Editor : tagor
Hefriansyah,SE.MM, Sabtu pagi (1/4/2017) membuka Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Kecamatan Siantar Marihat. |
“MTQ serta juga merupakan barometer keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat,”katanya.
Kepada para qori dan qoriah, Hefriansyah menegaskan bahwa pesan dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an tidak luput dari proses pembelajaran, karena Al-Qur’an tidak sekedar dibaca dan dituliskan.
“Namun inti sari dari pesan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus menjadi cermin perilaku, jati diri dan karakter umat Islam,"tandasnya.
Mencermati pergeseran nilai, imbuhnya, norma dan prilaku masyarakat saat ini, maka nilai agama dan spirit Al-Qur’an menjadi teramat penting sebagai pondasi dan pilar pendidikan bagi generasi muda. Sehingga mereka terhindar dari krisis kepercayaan diri, krisis nilai-nilai solidaritas dan krisis kasih sayang. Untuk itu yang lebih penting dicermati bersama, bahwa yang terutama diharapkan dari kegiatan ini adalah, terbinanya mental spritual generasi bangsa, sehingga memiliki kecerdasan intelektual yang sebanding dengan spritualnya.
Ditambahkan, MTQ merupakan wahana mencetak generasi Qur’ani, yaitu generasi yang mencintai Al-Qur’an, mencintai isi dan kandungan Al-Qur’an. Dalam makna yang lebih luas, generasi Qur’ani itu sedianya bukan saja generasi yang sadar akan kewajiban keagamaannya dengan menempatkan Al-Qur’an sebagai sumber moral, tetapi juga menjadi agen-agen perubahan dalam segala sendi kehidupan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pematangsiantar Drs.H.Abdur Rahman Harahap,MAP mengatakan, MTQ merupakan wadah untuk menyeleksi para qori dan qoriah dalam melantunkan AlQuranul Qarim secara baik, benar dan indah.
“Al-Qur’an sebagai kitab suci yang seyogianya menjadi landasan pijakan moral yang kuat dan way of life bagi umat Islam yang harus selalu dibaca, dikaji, difahami, diajarkan dan diamalkan. Tidak ada pilihan lain yang terbaik selain kembali kepada tuntutan Illahi Rabbi, Al-Qur’anul karim,”katanya.
Hal senada juga ditandaskan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Pematangsiantar, H.Ahmmad Ridwan Syah yang mengapresiasi kegiatan dalam rangka pembinaan kerohanian masyarakat ini.
“Semua kita harus memahami bahwa yang terutama dari kegiatan MTQ ini adalah bagaimana mengembangkan syiar Islam ke tengah masyarakat. Jadi bukan kompetisinya yang ditonjolkan dalam acara ini,”kata pemilik Akadami Managemen Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa ini.
Sebelumnya Ketua Panitia, Sujud Priadi, SE melaporkan, bahwa peserta yang mengikuti MTQ Tingkat Kecamatan Siantar Marihat berjumlah 137 orang, dengan 4 cabang perlombaan yaitu Mujawwad, Tahfiz, Fahmil Qur’an dan Syarhil Qur’an.
Sekcam Siantar Marihat. Alwi Lumban Gaol,S.STP membacakan para dewan hakim yang selanjutnya dilantik Camat Siantar Marihat, Johannes Sihombing, SSTP. Sedangkan proses baia Dewan Hakim dilaksanakan KUA Kecamatan Siantar Marihat, Drs. Masjudan Pulungan.
Pembukaan MTQ ini tampak hadir Ketua MUI Pematangsiantar, Drs.H.M.Ali Lubis, Ketua LPTQ Kota Pematangsiantar, Kakan Kemenag, Staf Ahli Walikota Drs. Chaidir Sitompul dan beberapa pimpinan SKPD, Danramil, Camat Siantar Marihat, Johannes Sihombing, S.STP dan Para Lurah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Islam, Ormas Islam Kota Pematangsiantar.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar