Peringatan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus Terasa Hikmat di Gereja HKIP Sion
LINTAS PUBLIK -SIANTAR, Peringatan Jumat Agung di gereja HKIP Sion Simpang Dua jalan Sisingamaggaraja Pematangsiantar, Jumat (14/4/2017) dimulai pukul 10:30Wib, berlangsung hikmat.
Ibadah Jumat Agung memperingati hari kematian Yesus Kristus diperingati diseluruh dunia, dan di gereja HKIP Sion di sendiri pimpin Pdt. Bangun Harianja, Mth.
Ratusan jemaat di gereja ini terlihat mengikuti ibadah Jumat Agung sangat khusuk, dalam kotbahnya Pdt. Bangun Harianja mengatakan, atas peristiwa kayu salib, dan atas penyaliban Yesus, banyak orang yang tidak percaya menjadi percaya kebenaran firman Allah.
"Letnan (serdadu yang menyalibkan Yesus) itu percaya, bahwa yang mereka salibkan adalah Anak Allah, karena peristiwa penyaliban itu benar -benar terjadi seperti yang telah dijanjikan dalam Firman Allah. Jadi mari kita Kasihi Kristus, percaya akan kasih karuniaNya, Kita Kasihi sesama umat Allah, Ta Haholongi na Dongan ta Jolma," kata Pdt Bangun Harianja dalam bahasa batak, mengajak umat Kristen tetap saling mengasihi satu dengan yang lainnya, yang mengambil nats Alkitab Markus 15:22-41.
Seusai ibadah Jumat Agung, tak berapa lama kemudian para Jemaat mengikuti perjamuan kudus. Perjamuan kudus adalah peristiwa peringatan ”khotbah dalam perbuatan,” memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus di Kayu Salib, peringatan ini agar jemaat dapat memandang ke masa yang akan datang di mana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan.
"Perjamuan kudus ini adalah peringatan, agar kita dapat lebih mengenal kebaikan Tuhan yang rela mengorbankan dirinya untuk kita, demikian juga kita agar dapat berbakti (berkorban) untuk orang lain," tutur Pdt. Bangun Harianja.
Penulis : tagor
Ibadah Jumat Agung memperingati hari kematian Yesus Kristus diperingati diseluruh dunia, dan di gereja HKIP Sion di sendiri pimpin Pdt. Bangun Harianja, Mth.
Ratusan jemaat di gereja ini terlihat mengikuti ibadah Jumat Agung sangat khusuk, dalam kotbahnya Pdt. Bangun Harianja mengatakan, atas peristiwa kayu salib, dan atas penyaliban Yesus, banyak orang yang tidak percaya menjadi percaya kebenaran firman Allah.
"Letnan (serdadu yang menyalibkan Yesus) itu percaya, bahwa yang mereka salibkan adalah Anak Allah, karena peristiwa penyaliban itu benar -benar terjadi seperti yang telah dijanjikan dalam Firman Allah. Jadi mari kita Kasihi Kristus, percaya akan kasih karuniaNya, Kita Kasihi sesama umat Allah, Ta Haholongi na Dongan ta Jolma," kata Pdt Bangun Harianja dalam bahasa batak, mengajak umat Kristen tetap saling mengasihi satu dengan yang lainnya, yang mengambil nats Alkitab Markus 15:22-41.
Seusai ibadah Jumat Agung, tak berapa lama kemudian para Jemaat mengikuti perjamuan kudus. Perjamuan kudus adalah peristiwa peringatan ”khotbah dalam perbuatan,” memperingati kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus di Kayu Salib, peringatan ini agar jemaat dapat memandang ke masa yang akan datang di mana Dia akan datang kembali dalam kemuliaan.
"Perjamuan kudus ini adalah peringatan, agar kita dapat lebih mengenal kebaikan Tuhan yang rela mengorbankan dirinya untuk kita, demikian juga kita agar dapat berbakti (berkorban) untuk orang lain," tutur Pdt. Bangun Harianja.
Penulis : tagor
Tidak ada komentar