Serda Sahrul Dan Koptu Juhendri Turut Semai Bibit Padi di Desa Baru
LINTAS PUBLIK – DELI SERDANG, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 05/Batang Kuis Serda Sahrul dan Koptu Juhendri melaksanakan pendampingan petani mengecek penyamaian tanaman padi Jenis Varietas Sibegendit, guna menyukseskan swasembada pangan di sawah milik anggota Kelompok Tani Tani Baru Saudara Sahbuddin, luas lahan 13 rante di desa Baru Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Jumat (07/04/2017).
Danramil 05/Batang Kapten CKU (K) Mardiah Nasution Kuis mengungkapkan, adapun tujuan pendampingan pengecekan pembibitan tanaman padi Jenis Varietas Sibegendit tersebut untuk memberikan suport dan semangat kepada kelompok petani guna mendapatkan hasil panen yang maksimal dan menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yang telah bekerjasama dengan TNI.
Babinsa Serda Sahrul serta rekannya Koptu Juhendri secara bersama-sama melaksanakan kegiatan pengamatan dan pengecekan penyemaian benih padi yang kini telah memasuki usia satu minggu hal ini memacu guna persiapan percepatan tanam pada masa tanam ke I, penyemaian kali ini dilakukan di Desa Baru.
Dipilihnya padi jenis Varietas Sibegendit, karena memiliki kualitas tumbuh cukup baik, salah satu varietas padi jenis ini yang saat ini paling banyak ditanam petani selain varietas Ciherang adalah varietas IR64. Varietas ini dilepas pemerintah sekitar tahun 1986. Padi IR64 secara kasat mata dapat kita bedakan dengan padi lain. Padi ini selain sosoknya agak pendek, jumlah anakkan banyak, dan bulirnya yang agak besar dan ramping, padi ini terlihat mekar dibandingkan dengan padi lain. Sosok padi yang mekar inilah yang menjadi ciri khasnya. Ciri-ciri fisiknya panjang dan ramping, sedangkan warnanya putih susu. Beras jenis ini cocok untuk makanan yang berkuah.
Menurut Sahbuddin, perlakuan benih padi pada persemaian ini tentunya melalui beberapa tahapan yakni setelah mendapatkan benih padi yang baik atau benih padi yang tenggelam, tidak langsung disebar pada persemaian tetapi harus dilakukan hal-hal sebagai berikut : untuk benih yang tenggelam agar dibilas dengan air bersih terlebih dahulu, agar tidak mengandung larutan garam atau pupuk.
“Setelah semua bersih, maka benih direndam selama kurang lebih 24 jam, kemudian ditiriskan selama kurang lebih 48 jam. Lalu benih siap disebar pada bedengan persemaian yang telah disiapkan,”jelas Sahbudin.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Danramil 05/Batang Kapten CKU (K) Mardiah Nasution Kuis mengungkapkan, adapun tujuan pendampingan pengecekan pembibitan tanaman padi Jenis Varietas Sibegendit tersebut untuk memberikan suport dan semangat kepada kelompok petani guna mendapatkan hasil panen yang maksimal dan menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yang telah bekerjasama dengan TNI.
Babinsa Serda Sahrul serta rekannya Koptu Juhendri secara bersama-sama melaksanakan kegiatan pengamatan dan pengecekan penyemaian benih padi yang kini telah memasuki usia satu minggu hal ini memacu guna persiapan percepatan tanam pada masa tanam ke I, penyemaian kali ini dilakukan di Desa Baru.
Dipilihnya padi jenis Varietas Sibegendit, karena memiliki kualitas tumbuh cukup baik, salah satu varietas padi jenis ini yang saat ini paling banyak ditanam petani selain varietas Ciherang adalah varietas IR64. Varietas ini dilepas pemerintah sekitar tahun 1986. Padi IR64 secara kasat mata dapat kita bedakan dengan padi lain. Padi ini selain sosoknya agak pendek, jumlah anakkan banyak, dan bulirnya yang agak besar dan ramping, padi ini terlihat mekar dibandingkan dengan padi lain. Sosok padi yang mekar inilah yang menjadi ciri khasnya. Ciri-ciri fisiknya panjang dan ramping, sedangkan warnanya putih susu. Beras jenis ini cocok untuk makanan yang berkuah.
Menurut Sahbuddin, perlakuan benih padi pada persemaian ini tentunya melalui beberapa tahapan yakni setelah mendapatkan benih padi yang baik atau benih padi yang tenggelam, tidak langsung disebar pada persemaian tetapi harus dilakukan hal-hal sebagai berikut : untuk benih yang tenggelam agar dibilas dengan air bersih terlebih dahulu, agar tidak mengandung larutan garam atau pupuk.
“Setelah semua bersih, maka benih direndam selama kurang lebih 24 jam, kemudian ditiriskan selama kurang lebih 48 jam. Lalu benih siap disebar pada bedengan persemaian yang telah disiapkan,”jelas Sahbudin.
Penulis : franki/rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar