Ultimatum Bandar Narkoba, Pangdam I/BB dan Kapoldasu Keluarkan Pernyataan Ini
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Gendrang perang terhadap narkoba ditabuhkan oleh Pangdam I/BB dan Kapoldasu.
Bahkan untuk memberi peringatan, TNI/Polri akan menembak mati pelaku bandar narkoba, dimana narkoba ini adalah musuh besar Bangsa Indonesia.
Bukan hanya itu, petugas yang kedapatan pengguna narkoba,akan diberikan sanksi mulai dari teguran sampai pemecatan . Terbukti, Pangdam I/BB sudah ratusan memecat anak buahnya,begitu juga di Polri.
Kita sepakat dan komit melakukan bersih-bersih dari dalam lalu melakukan bersih-bersih ke luar.Ini sedang berproses dan hampir selesai, makanya saat ini,asrama TNI dan Polri sudah bersih dan bebas narkoba.
Hal ini diutarakan Kapolda Sumatera Utara Irjen.Pol.Dr.H.Rycko Amelza Dahniel,M.Si didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri saat memberikan keterangan kepada awak media usai penandatangan pakta integritas, Jumat (21/4/2017).
Dijelaskan Rycko, bahwa penandatangan integritas ini merupakan momentum untuk bersilaturahmi dan memperkuat solidaritas TNI dan Polri sebagai dua pilar rumah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Supaya semua anggota memahami pentingnya solidaritas dan sinergitas dua institusi sebagai pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kata Rycko,Kodam I/BB,Polda Sumatera Utara,Provinsi Sumatera Utara bersama pemerintah daerah sedang merancang suatu
program untuk meningkatkan kualitas masyarakat Sumatera Utara. Caranya harus memahami apa saja masalah dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.Yakni, masalah yang ada di wilayah Pantai Timur Sumatera Bagian Utara yang membentang dari Langkat terus ke Labuhan Batu yang panjangnya 575 Km.
" Ada 6 isu yang kita bicarakan disana.Pertama, isu narkoba,kedua, perdagangan manusia,ketiga,penyeludupan senjata api,amunisi,barang-barang berbahaya dan juga barang komuditas.Keempat,radikalisme,terorisme dan intoleransi.Kelima, masalah pemberdayaan masyarakat dan terakhir patroli perbatasan bersama.Ini harus dibicarakan secara bersama-sama tidak mungkih satu instansi saja, harus kumpul bersama-sama.Salah satu contohnya hari ini fokus masalah narkoba,"ujar Kapoldasu.
Disebutkan Kapoldasu, masalah besar dan musuh utama Sumatera Utara adalah penyalah gunaan narkoba. Tindakan-tindakan hukum yang dilakukan kepolisian belum bisa menyelesaikan masalah. Oleh karena itu mengedepankan upaya-upaya pencegahan yang melibatkan seluruh instansi dan melibatkan semua masyarakat. Untuk membentuk lingkungan yang bersih dan bebas dari narkoba.
Caranya dengan menggunakan 3 elemen.Pertama, pemerintah daerah bersama sama Kodam Bukit Barisan dan Polda Sumatera. Kemudian merangkul Kampus-kampus atau universitas,untuk melakukan penelitian pengindentifikasi bagaimana struktur sosial,masalah-masalah sosial dan sumber daya dan upaya-upaya mengubah budaya dari suatu masyarakat tersebut. Ketiga,kalangan pengusaha dengan CSRnya akan membiayai yang dibiayai bukan prosesnya tetapi juga out putnya ini hasilnya yang akan dibiayai perusahaan .
"Kami datang ke Rindam Kodam I/BB untuk menandatangi itu dan kami setuju.Yakni lingkungan bersih dan bebas narkoba,"tutup Kapoldasu.
Penulis : franki
Editor : tagor
Bahkan untuk memberi peringatan, TNI/Polri akan menembak mati pelaku bandar narkoba, dimana narkoba ini adalah musuh besar Bangsa Indonesia.
Kapolda Sumatera Utara Irjen.Pol.Dr.H.Rycko Amelza Dahniel,M.Si bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri |
Kita sepakat dan komit melakukan bersih-bersih dari dalam lalu melakukan bersih-bersih ke luar.Ini sedang berproses dan hampir selesai, makanya saat ini,asrama TNI dan Polri sudah bersih dan bebas narkoba.
Hal ini diutarakan Kapolda Sumatera Utara Irjen.Pol.Dr.H.Rycko Amelza Dahniel,M.Si didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri saat memberikan keterangan kepada awak media usai penandatangan pakta integritas, Jumat (21/4/2017).
Dijelaskan Rycko, bahwa penandatangan integritas ini merupakan momentum untuk bersilaturahmi dan memperkuat solidaritas TNI dan Polri sebagai dua pilar rumah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Supaya semua anggota memahami pentingnya solidaritas dan sinergitas dua institusi sebagai pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kata Rycko,Kodam I/BB,Polda Sumatera Utara,Provinsi Sumatera Utara bersama pemerintah daerah sedang merancang suatu
program untuk meningkatkan kualitas masyarakat Sumatera Utara. Caranya harus memahami apa saja masalah dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.Yakni, masalah yang ada di wilayah Pantai Timur Sumatera Bagian Utara yang membentang dari Langkat terus ke Labuhan Batu yang panjangnya 575 Km.
" Ada 6 isu yang kita bicarakan disana.Pertama, isu narkoba,kedua, perdagangan manusia,ketiga,penyeludupan senjata api,amunisi,barang-barang berbahaya dan juga barang komuditas.Keempat,radikalisme,terorisme dan intoleransi.Kelima, masalah pemberdayaan masyarakat dan terakhir patroli perbatasan bersama.Ini harus dibicarakan secara bersama-sama tidak mungkih satu instansi saja, harus kumpul bersama-sama.Salah satu contohnya hari ini fokus masalah narkoba,"ujar Kapoldasu.
Disebutkan Kapoldasu, masalah besar dan musuh utama Sumatera Utara adalah penyalah gunaan narkoba. Tindakan-tindakan hukum yang dilakukan kepolisian belum bisa menyelesaikan masalah. Oleh karena itu mengedepankan upaya-upaya pencegahan yang melibatkan seluruh instansi dan melibatkan semua masyarakat. Untuk membentuk lingkungan yang bersih dan bebas dari narkoba.
Caranya dengan menggunakan 3 elemen.Pertama, pemerintah daerah bersama sama Kodam Bukit Barisan dan Polda Sumatera. Kemudian merangkul Kampus-kampus atau universitas,untuk melakukan penelitian pengindentifikasi bagaimana struktur sosial,masalah-masalah sosial dan sumber daya dan upaya-upaya mengubah budaya dari suatu masyarakat tersebut. Ketiga,kalangan pengusaha dengan CSRnya akan membiayai yang dibiayai bukan prosesnya tetapi juga out putnya ini hasilnya yang akan dibiayai perusahaan .
"Kami datang ke Rindam Kodam I/BB untuk menandatangi itu dan kami setuju.Yakni lingkungan bersih dan bebas narkoba,"tutup Kapoldasu.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar