Header Ads

19 Anggota DPRD Siantar Tidak Mau Dipimpin Eliakim Simanjuntak

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Pasca rapat paripurna ricuh, DPRD Siantar terkotak kotak menjadi 2 kubu.Kubu Mangatas Silalahi berjumlah 19 orang dan kubu Eliakim Simanjuntak berjumlah 11 orang.

Kubu Mangatas ini bahkan bersuara lantang meminta jabatan Eliakim sebagai Ketua DPRD dicopot dan menegaskan tak mau lagi dipimpin oleh Eliakim Simanjuntak.

BACA JUGA  Boikot Rapat, Fraksi Demokrat Tak Dapat Jabatan Stategis di AKD

Mangatas Silalahi memberi keterangan kepada wartawan
Hal ini diterangkan Wakil Ketua DPRD Siantar, Mangatas Silalahi dan Timbul Marganda Lingga didampingi sejumlah anggota DPRD lainnya, Jumat (5/5/2017).

Selama ini,kata mereka, Eliakim Simanjuntak sering bertindak sendiri dan tak pernah berkoordinasi dengan dua Wakil Ketua DPRD lainnya. Disebutnya, Eliakim menganggap lembaga DPRD ini sebagai milik pribadi.

BACA JUGA  Nyaris Adu Jotos di Rapat Paripurna, Mangatas Silalahi Minta Maaf

Sebagai contoh, Eliakim berani mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri dan KASN mengatasnamakan lembaga DPRD, namun tak berkoordinasi dengan dua pimpinan lainnya.

Sikap Eliakim ini dinilai sesuka hati dan arogan hingga membuat anggota DPRD lainnya tak terima, dan berpuncak di paripurna, dimana Eliakim sesuka hati main ketuk palu skors saat memimpin sidang.

"19 anggota DPRD tak mau ikuti rapat kalau dipimpin Eliakim. Kami sepakat setop dan tak boleh lagi suka-suka Eliakim. Selama ini ada pembiaran, dia kira DPRD ini punya dia. Selama ini kami sudah cukup bersabar,"ujar Mangatas Silalahi yang diamini Wakil Ketua Timbul Lingga.

Lanjut Mangatas, selama mewakili Eliakim, ketua DPRD disebut sering mengeluarkan surat kebijakan tanpa musyawarah dewan, memakai stempel dewan untuk kebijakan sepihak. Dan selama ini dilakukan tanpa persetujuan dua wakil ketua DPRD untuk turut membubuhkan tanda tangan terkait surat dan kebijakan.

"Saya sudah berapa kali ingatkan ketua tidak semena-mena dengan lembaga ini. Sering ketua keluarkan surat ditanda tangani sendiri, berpikir sendiri pakai stempel sendiri tanpa koordinasi dengan kami berdua (Wakil Ketua DPRD),"terang Mangatas.


Penulis    : franki
Editor      : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.