Afnida Saragih Penderita Tumor Ganas Kembali Dirujuk Kerumah Sakit, Ini Kronologi Penyakitnya
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Penderita Tumor ganas Afnida Duma Sari Saragih (17), siswi SMA Sultan Agung Kota Pematangsiantar kembali dirujuk kerumah sakit di Medan, Kamis (4/5/2017) pagi.
Afnida Saragih sudah lama terbaring lemas di atas kasur di tempat tinggalnya, emplasmen Marjandi, Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun.
Kepada lintaspublik.com bersama Group Anak Siantar (Gas), Afnida mengatakan sangat trauma ke rumah sakit. Karena sejak dirumah sakit, penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, bahkan makin parah.
"Aku trauma kerumah sakit, sudah diamputasi jempol jari ku, tapi bukan sembuh tapi makin parah. Sudah itu, terus dikemo, sakit kali rasanya, capek aku bang,"kata Afnida terbata-bata, Rabu malam (3/5/2017).
Kronologi Penyakit Afnida Saragih
Risman Saragih orang tua Afnida menjelaskan Afnida Duma Sari Saragih kelas 3 SMA di SMA Sultan Agung awalnya memiliki benjolan di jempol tangan kirinya sejak SMP kelas 2 karena bermain Volly. Pada Oktober 2016 ketika Afnida mengiris bawang dirumah, benjelon itu kembali bengkak, dan sempat sirawat dirumah sakit Balimbingan Simalungun, karena orang tua Afnida karyawan diperkebunan PTP Nusantara IV.
Ketika dirumah sakit Balimbingan, kami pernah disuruh ke Laboratorium di Siantar, dan bengkakan dijempol itu ditusuk untuk mengambil sample darah.
"Waktu bengkakan itu ditusuk Afnida sempat menjerit kesakitan sekali, kamipun tak bisa berbuat apa-apa," ujar Risman Saragih setelah itu tak ada perubahan di rumah sakit Balimbingan Simalungun dan dirujuk ke RS. Murni Teguh.
Dirumah sakit itu Afnida juga sempat dirawat, dan jari tangan yang bengkak diamputasi, dan beberapa kali dikemotraphy.
"Afnida di Kemoterapi sudah ada 6 kali, kondisinya semakin drop, dan lama kelamaan tumbuh benjolan di lengan kanannya , demikian benjolan makin besar dibagian ketiak dan punggung. Beberapa bulan kemudian, benjolan semakin besar hingga menyebar kebagian leher dan payudara,"beber Risman Saragih.
"Hingga saat ini tangan kanannya tak berfungsi, kaku. Badannya semakin kurus. Beberapa kali kami ajak ke rumah sakit, Afnida tak mau, karena dia trauma,"jelas Risman sedih tak tahu harus berbuat apa untuk putrinya itu.
Herdin Silalahi kerabat dekat keluarga Risman Saragih mengatakan, setelah beberapa elemen masyarakat mengunjungi Afnida Saragih, dan memberi perhatian penuh kepada kondisi Afnida. Afnida kembali berubah pikiran, dan mau kembali dirawat dirumah sakit.
" ya benar, Afnida sudah kembali dibawa ke RS Murni Teguh di Medan, mudah-mudahan bisa dirawat disana,"ucap Herdin Silalahi, Jumat (5/5/2017) pagi.
Informasi penderitaan Afnida Saragih melalui media sosial terus meluas, beberapa masyarakat yang "Cinta Afnida" langsug membuat membuat donasi membantu kesembuhan Afnida.
"Kita sudah berikan donasi tahap pertama kerumah Afnida, dan ini kita terus menghimbau kepada anak Siantar, agar membantu kesembuhan Afnida Saragih," ujar Tagor Sitohang pengurus Group Anak Siantar.
Penulis : franki
Editor : tagor
Afnida Saragih sudah lama terbaring lemas di atas kasur di tempat tinggalnya, emplasmen Marjandi, Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun.
Afnida Saragih saat dibawa ke rumah Sakit di Medan. Kamis (4/5/2017) pagi. |
"Aku trauma kerumah sakit, sudah diamputasi jempol jari ku, tapi bukan sembuh tapi makin parah. Sudah itu, terus dikemo, sakit kali rasanya, capek aku bang,"kata Afnida terbata-bata, Rabu malam (3/5/2017).
Kronologi Penyakit Afnida Saragih
Risman Saragih orang tua Afnida menjelaskan Afnida Duma Sari Saragih kelas 3 SMA di SMA Sultan Agung awalnya memiliki benjolan di jempol tangan kirinya sejak SMP kelas 2 karena bermain Volly. Pada Oktober 2016 ketika Afnida mengiris bawang dirumah, benjelon itu kembali bengkak, dan sempat sirawat dirumah sakit Balimbingan Simalungun, karena orang tua Afnida karyawan diperkebunan PTP Nusantara IV.
Ketika dirumah sakit Balimbingan, kami pernah disuruh ke Laboratorium di Siantar, dan bengkakan dijempol itu ditusuk untuk mengambil sample darah.
"Waktu bengkakan itu ditusuk Afnida sempat menjerit kesakitan sekali, kamipun tak bisa berbuat apa-apa," ujar Risman Saragih setelah itu tak ada perubahan di rumah sakit Balimbingan Simalungun dan dirujuk ke RS. Murni Teguh.
Dirumah sakit itu Afnida juga sempat dirawat, dan jari tangan yang bengkak diamputasi, dan beberapa kali dikemotraphy.
"Afnida di Kemoterapi sudah ada 6 kali, kondisinya semakin drop, dan lama kelamaan tumbuh benjolan di lengan kanannya , demikian benjolan makin besar dibagian ketiak dan punggung. Beberapa bulan kemudian, benjolan semakin besar hingga menyebar kebagian leher dan payudara,"beber Risman Saragih.
"Hingga saat ini tangan kanannya tak berfungsi, kaku. Badannya semakin kurus. Beberapa kali kami ajak ke rumah sakit, Afnida tak mau, karena dia trauma,"jelas Risman sedih tak tahu harus berbuat apa untuk putrinya itu.
Herdin Silalahi kerabat dekat keluarga Risman Saragih mengatakan, setelah beberapa elemen masyarakat mengunjungi Afnida Saragih, dan memberi perhatian penuh kepada kondisi Afnida. Afnida kembali berubah pikiran, dan mau kembali dirawat dirumah sakit.
" ya benar, Afnida sudah kembali dibawa ke RS Murni Teguh di Medan, mudah-mudahan bisa dirawat disana,"ucap Herdin Silalahi, Jumat (5/5/2017) pagi.
Informasi penderitaan Afnida Saragih melalui media sosial terus meluas, beberapa masyarakat yang "Cinta Afnida" langsug membuat membuat donasi membantu kesembuhan Afnida.
"Kita sudah berikan donasi tahap pertama kerumah Afnida, dan ini kita terus menghimbau kepada anak Siantar, agar membantu kesembuhan Afnida Saragih," ujar Tagor Sitohang pengurus Group Anak Siantar.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar