Mengidap Kanker Ganas, Afnida : Saya Percaya Tuhan Sembuhkan Saya, Doakan Saya Ya
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Afnida Duma Sari Saragih (17), siswi SMA Sultan Agung Kota Pematangsiantar yang mengidap penyakit tumor ganas di lengan kirinya terharu dikunjungi Yayasan Sultan Agung,guru-guru SMA Sultan Agung beserta teman-temannya satu kelas 1XI IPA 3, Selasa (2/5/2017).
Meski hanya bisa terbaring lemas di atas kasur di kediamannya Emplasmen Marjandi, Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun. Afnida tak sedikit pun menampakkan wajah sedih, saat guru-gurunya memberitahu bahwa hari ini adalah pengumumam kelulusan SMA.
Dengan tegar, Afnida malah mendoakan temanya-temannya agar lulus 100 persen dan segera melanjutkan ke tingkat lebih tinggi.
Perlu diketahui, sejak bulan Oktober 2016, Afnida tidak bisa pergi ke sekolah untuk mengikuti proses belajar-mengajar seperti biasanya. Bahkan, Afnida tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena penyakitnya itu
Perwakilan Yayasan Sultan Agung Miss John Lidya,SPd seksi bidang pendidikan didampingi wali kelas XII IPA 3,Rumetta br Marpaung,SPd menyemangati siswinya untuk tetap tabah dan berjuang demi kesembuhan penyakitnya.
Miss Lidya bahkan menjamin kelangsungan siswinya untuk bisa lulus atau menamatkan sekolahnya.
"Dek Afnida tidak perlu kuatir mengenai pendidikan.Yang lebih utama sembuh dulu.Kalau untuk ujian,sekolah bisa mendaftarkan ke paket C dan bila tidak memungkinkan bisa ikut tahun depan.Yang penting sembuh dulu,"ujar miss lidya.
Dirinya berpesan agar Afnida selalu kuat dan terus berdoa.Percayalah, Tuhan akan memberikan pertolongan bagi yang percaya kepada-Nya.
"Selalu berdoa, ikhlaskan penyakitnya yang adek derita.Biar Tuhan yang akan menjamahnya.Kuat makan ya dek,jangan bersedih,"hibur miss lidya.
Pada kesempatan itu juga,beberapa teman-temannya tampak berkunjung memberi penguatan kepada Afnida.
Segala duka maupun suka cita yang mereka lalui selama 3 tahun, menjadi landasan mereka untuk memberi semangat hingga sembuh dari penyakit.
Ketua kelas XII IPA3 Guntur Oktavian dengan semangat mendoakan kesembuhan temannya tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa teman-temannya tidak akan meninggalkan Afdian dan selalu berkunjung untuk menghibur Afdian.
"Saya yakin dan percaya,Tuhan akan memberikan kesembuhan.Kami akan selalu bersama mu sobat.Berjuanglah untuk sembuh,"ujar Guntur.
Di hadapan guru-gurunya, orang tua Afnida Duma Sari br Saragih, Jenni br Sianturi menceritakan kanker ganas yang menyerang lengan kiri puteri semata wayangnya sejak Oktober 2016 lalu.
Saat itu,kata Jenni, sempat dirujuk dan operasi kemoterapi ke RS Murni Teguh di Medan,namun tidak membuahkan hasil.
"Sudah kami bawa ke Murni Teguh tapi nggak ada perubahan. Sudah diamputasi biar gak menjalar, tapi ini malah makin parah dan menjalar hingga ke semua tangannya. Dia pun bilang sama kami trauma berobat ke rumah sakit, makanya dirawat di rumah pakai obat herbal,"terang Jenni Sianturi.
Akibat penyakitnya, Duma saat ini tak bisa berbuat apa-apa. Kanker ganas menggerogoti keseluruhan tangan kirinya, dari lengan hingga ujung jemarinya. Kondisi tangannya membengkak, kulit seperti melepuh dan dijamuri nanah.
Jenni berkisah, Afnida awalnya mengeluhkan sakit pada jari jempolnya. Ada benjolan kecil pada jempolnya. Benjolan itu tumbuh pada bulan Oktober 2016 lalu. Keluarga kemudian membawanya berobat.
"Bulan Januari 2017, dokter mendiagnosa Afnida menderita tumor Sarakoma. Dokter mengamputasi jempolnya. Kemudian Afnita harus menjalani 6 kali kemoterapi. Tapi tangannya semakin membengkak dan benjolan menjalar ke bagian punggung, payudara. Ini benjolan di bagian ketiak juga semakin membesar,” jelas Jenni.
Terus lakukan pengobatan, Februari 2017, kondisi Afnida sempat membaik. Ia sudah bisa duduk di ranjang,namun itu tak bertahan lama. Pada Maret 2017 kondisinya kembali turun dan hanya bisa terbaring lagi.
Mendengar penjelasan orang tuanya itu, salah seorang guru EB Girsang memberikan penguatan dengan membacakan firman Tuhan Yesaya 41 ayat 10.
Dia mengucapkana bahwa dengan percaya kepada Tuhan, maka penyakit itu akan disembuhkan.
"Iman mu yang akan menyembuhkan.Selalu berdoa ya dek,"ucapnya memberi penguatan.
Sebelum meninggalkan kediaman Afnida,Yayasan Sultan Agung memberikan sejumlah uang untuk pengobatan Afnida. Begitu juga guru dan teman-temannya juga memberikan uang tunai untuk membantu meringankan biaya perobatan Afnida.
Satu hal yang membuat suasana terdiam sejenak, Afnida minta didoakan dan ingin lekas sembuh.
"Saya percaya Tuhan, saya akan disembuhkan. Saya rindu untuk sekolah," ujar Afnida lirih hingga air mata seluruh pengunjung pun mengucur.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT DIBAWAH INI
Penulis : franki
Editor : tagor
Meski hanya bisa terbaring lemas di atas kasur di kediamannya Emplasmen Marjandi, Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten Simalungun. Afnida tak sedikit pun menampakkan wajah sedih, saat guru-gurunya memberitahu bahwa hari ini adalah pengumumam kelulusan SMA.
Afnida Duma Sari Saragih (17), siswi SMA Sultan Agung Siantar mengidap tumor ganas dikunjungi Yayasan Sultan Agung,guru-guru SMA Sultan Agung beserta teman-temannya, Selasa (2/5/2017). |
Dengan tegar, Afnida malah mendoakan temanya-temannya agar lulus 100 persen dan segera melanjutkan ke tingkat lebih tinggi.
Perlu diketahui, sejak bulan Oktober 2016, Afnida tidak bisa pergi ke sekolah untuk mengikuti proses belajar-mengajar seperti biasanya. Bahkan, Afnida tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena penyakitnya itu
Perwakilan Yayasan Sultan Agung Miss John Lidya,SPd seksi bidang pendidikan didampingi wali kelas XII IPA 3,Rumetta br Marpaung,SPd menyemangati siswinya untuk tetap tabah dan berjuang demi kesembuhan penyakitnya.
Miss Lidya bahkan menjamin kelangsungan siswinya untuk bisa lulus atau menamatkan sekolahnya.
"Dek Afnida tidak perlu kuatir mengenai pendidikan.Yang lebih utama sembuh dulu.Kalau untuk ujian,sekolah bisa mendaftarkan ke paket C dan bila tidak memungkinkan bisa ikut tahun depan.Yang penting sembuh dulu,"ujar miss lidya.
Dirinya berpesan agar Afnida selalu kuat dan terus berdoa.Percayalah, Tuhan akan memberikan pertolongan bagi yang percaya kepada-Nya.
"Selalu berdoa, ikhlaskan penyakitnya yang adek derita.Biar Tuhan yang akan menjamahnya.Kuat makan ya dek,jangan bersedih,"hibur miss lidya.
Pada kesempatan itu juga,beberapa teman-temannya tampak berkunjung memberi penguatan kepada Afnida.
Teman -Teman Afnida Saragih menanggis haru mendengarkan Afnida mau sembuh dan rindu sekolah lagi |
Ketua kelas XII IPA3 Guntur Oktavian dengan semangat mendoakan kesembuhan temannya tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa teman-temannya tidak akan meninggalkan Afdian dan selalu berkunjung untuk menghibur Afdian.
"Saya yakin dan percaya,Tuhan akan memberikan kesembuhan.Kami akan selalu bersama mu sobat.Berjuanglah untuk sembuh,"ujar Guntur.
Di hadapan guru-gurunya, orang tua Afnida Duma Sari br Saragih, Jenni br Sianturi menceritakan kanker ganas yang menyerang lengan kiri puteri semata wayangnya sejak Oktober 2016 lalu.
Saat itu,kata Jenni, sempat dirujuk dan operasi kemoterapi ke RS Murni Teguh di Medan,namun tidak membuahkan hasil.
"Sudah kami bawa ke Murni Teguh tapi nggak ada perubahan. Sudah diamputasi biar gak menjalar, tapi ini malah makin parah dan menjalar hingga ke semua tangannya. Dia pun bilang sama kami trauma berobat ke rumah sakit, makanya dirawat di rumah pakai obat herbal,"terang Jenni Sianturi.
Akibat penyakitnya, Duma saat ini tak bisa berbuat apa-apa. Kanker ganas menggerogoti keseluruhan tangan kirinya, dari lengan hingga ujung jemarinya. Kondisi tangannya membengkak, kulit seperti melepuh dan dijamuri nanah.
Jenni berkisah, Afnida awalnya mengeluhkan sakit pada jari jempolnya. Ada benjolan kecil pada jempolnya. Benjolan itu tumbuh pada bulan Oktober 2016 lalu. Keluarga kemudian membawanya berobat.
"Bulan Januari 2017, dokter mendiagnosa Afnida menderita tumor Sarakoma. Dokter mengamputasi jempolnya. Kemudian Afnita harus menjalani 6 kali kemoterapi. Tapi tangannya semakin membengkak dan benjolan menjalar ke bagian punggung, payudara. Ini benjolan di bagian ketiak juga semakin membesar,” jelas Jenni.
Terus lakukan pengobatan, Februari 2017, kondisi Afnida sempat membaik. Ia sudah bisa duduk di ranjang,namun itu tak bertahan lama. Pada Maret 2017 kondisinya kembali turun dan hanya bisa terbaring lagi.
Guru -guru memberi semangat dan mendoakan Afnida Saragih agar cepat sembuh dan dapat sekolah kembali. |
Dia mengucapkana bahwa dengan percaya kepada Tuhan, maka penyakit itu akan disembuhkan.
"Iman mu yang akan menyembuhkan.Selalu berdoa ya dek,"ucapnya memberi penguatan.
Sebelum meninggalkan kediaman Afnida,Yayasan Sultan Agung memberikan sejumlah uang untuk pengobatan Afnida. Begitu juga guru dan teman-temannya juga memberikan uang tunai untuk membantu meringankan biaya perobatan Afnida.
Satu hal yang membuat suasana terdiam sejenak, Afnida minta didoakan dan ingin lekas sembuh.
"Saya percaya Tuhan, saya akan disembuhkan. Saya rindu untuk sekolah," ujar Afnida lirih hingga air mata seluruh pengunjung pun mengucur.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT DIBAWAH INI
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar