Ketiga Kalinya, Kolaborasi Artis Eropa dan Batak di Samosir Music Internasional
LINTAS PUBLIK, Tobatak Festival adalah sebuah pagelaran konser musik yang melibatakan beberapa artis baik dari Eropa maupun daerah dan akan mengutamakan musik/lagu Batak. Pagelaran yang di rencanakan pelaksaannya pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 2017 di Open Air Stage Tuk Tuk Siadong Pulau Samosir, merupakan yang ketiga kalinya, sejak yang pertama kali digelar pada Agustus 2014.
Untuk tahun ini, para artis yang terlibat untuk meramaikan festival ini adalah, Hermann Delago –Nadine Beiler –The JB’s Band Dari Austria, Bernadeta Astari dari Belanda , Viky Sianipar dan Band , Tongam Sirait dan juga beberapa artis lokal seperti Jajabi Band – Supra Purba Tambak – Punxgoaran dan Samisara Band.
Nama Hermann Delago sudah menjadi tidak asing lagi bagi para pecinta musik/lagu lagu Batak di Indonesia secara umum, terutama sejak 2 buah group Orkestra yang di pimpinnya di Tirol Austria mengadakan tour konser ke Samosir pada tahun 2014 dan mengumandagkan lagu lagu Batak.
Ditahun 2010 ,Hermann Delago dan Viky Sianipar berkolaborasi untuk memproduski album Batak , bernama Tobatak Album . Dan ini didistribusikan secara worldwide oleh sebuah label musik di German .
Hampir disetiap konser yang dilakoni Hermann bersama orchestranya di Austria, selalu membawakan beberapa lagu Batak. Kecintaan Hermann Delago akan musik dan budaya Batak sangat tinggi, bahkan dia telah mengangap Pulau Samosir juga sebagai kampung halamannnya yang kedua.
Nadine Beiler adalah salah satu penyayi Austria yang sudah memiliki nama besar dan pernah menjadi penyanyi pilihan masyarakat Austria untuk di utus ke ajang perlombaan tarik suara antar negara yaitu Eurovisiesongfestival di tahun 2011.
Sedangkan Bernadeta Astari adalah seorang warga Indonesia yang sudah tinggal di Belanda sejak berumur 18 tahun, dan berhasil menyelesaikan kuliahnya di Konservatorium Utrecht hingga mendapat gelar Master,dibidang Vokal Klassik.
Sebagai penyayi soprano ,banyak prestasi yang sudah diraihnya di Belanda, sebagai pemenang Vokal Klasik dari seluruh Belanda, dan pernah tampil dihadapan para pemimpin negara negara didunia, pada saat pembukaan acara Nuclear Security Summit di Denhaag Belanda, yang diikuti oleh 52 negara.
Hingga saat inipun dia banyak melakukan tour show berbentuk Opera. Semua artis dari Eropa ini nantinya akan menjadikan lagu lagu Batak menjadi repertoire utama mereka. Dan inilah yang menjadikan TobatakFest ini menjadi unik.
Para artis yang dari Austria ini akan berkolaborasi dengan Singer & Songwriter dari pesisir Danau Toba Tongam Sirait, dan mereka nanti akan membawakan beberapa karya cipta Tongam Sirait.
Viky Sianipar adalah salah satu musisi muda kebanggan orang Batak saat ini. Dengan kreativitas musiknya yang tinggi , dia mampu menggubah banyak lagu Batak menjadi terdengar sangat modern dan sangat berterima di telinga para kawula muda pada umumnya, namun tanpa menghilangkan essensi dari lagu dan musik tersebut.
Dia mengangkat nilai rasa musik Batak kedunia yang lebih luas .Di tahun 2016 yang lalu, Viky Sianipar mengadakan Tour eropa, untuk memperkenalkan musik album Toba World nya.
Dalam rencana Agustus ini, Dia akan menampilkan thema TobaRock bersama bandnya dan juga Alsant Nababan sebagai vokalisnya.
Selain nama nama bekend diatas beberapa musisi/local taltent juga akan dilibatkan, dengan harapan agar mereka tetap termotivasi untuk terus berkarya, dan memberi rasa dan pengalaman bahwa mereka juga mendapat ruang di panggung musik besar.
Sebagai initiator dan Projek Manager event Henry Manik, merasa bangga bisa mendapat dukungan dari semua artis yang dilibatkan,dengan mengedepankan nilai nilai persahabatan dan juga tujuan yaitu keinginan untuk lebih memasyarakatkan musik/lagu Batak secara nasional maupun internasional .
Tujuan lain adalah untuk menciptakan sebuah atraksi/festival musik yang berkwalitas di Samosir yang mampu menarik perhatian pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Sehingga Samosir- Danau Toba yang selama ini menjadi daerah tujuan wisata dan juga sebagai Destinasi Wisata Prioritas oleh pemerintah pusat saat ini, akan mendapat nilai tambah.
Henry Manik berharap agar event ini bisa terus mendapat dukungan dan perhatian yang lebih besar lagi , terutama dari pemerintahan pusat dan propinsi juga dari pihak swasta. Sebagaimana sejak 2014, pemkab Samosir melalui dinas pariwisatanya sangat mendukung event ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari event tahunan Dinas Pariwisata Samosir, bernama HSF.
Maka dengan makin besarnya dukungan yang bisa didapat maka pelaksanaan festival ini bisa digelar beberapa hari dimasa depan.Dan pada ahirnya Samosir akan bisa memiliki sebuah Music Festival bernama TobAtak Music Festival, yang akan melibatkan musisi/artis dalam dan luar negeri, sebagaimana festival musik lainnya yang dikenal secara internasional , seperti Javajazz Fest Di Jakarta, Lowland Fest di Belanda,Rainforest World Music Fest di Malaysia,danlainnya.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI:
Penulis : franki / rel
Editor : tagor
Untuk tahun ini, para artis yang terlibat untuk meramaikan festival ini adalah, Hermann Delago –Nadine Beiler –The JB’s Band Dari Austria, Bernadeta Astari dari Belanda , Viky Sianipar dan Band , Tongam Sirait dan juga beberapa artis lokal seperti Jajabi Band – Supra Purba Tambak – Punxgoaran dan Samisara Band.
Nama Hermann Delago sudah menjadi tidak asing lagi bagi para pecinta musik/lagu lagu Batak di Indonesia secara umum, terutama sejak 2 buah group Orkestra yang di pimpinnya di Tirol Austria mengadakan tour konser ke Samosir pada tahun 2014 dan mengumandagkan lagu lagu Batak.
Ditahun 2010 ,Hermann Delago dan Viky Sianipar berkolaborasi untuk memproduski album Batak , bernama Tobatak Album . Dan ini didistribusikan secara worldwide oleh sebuah label musik di German .
Hampir disetiap konser yang dilakoni Hermann bersama orchestranya di Austria, selalu membawakan beberapa lagu Batak. Kecintaan Hermann Delago akan musik dan budaya Batak sangat tinggi, bahkan dia telah mengangap Pulau Samosir juga sebagai kampung halamannnya yang kedua.
Nadine Beiler adalah salah satu penyayi Austria yang sudah memiliki nama besar dan pernah menjadi penyanyi pilihan masyarakat Austria untuk di utus ke ajang perlombaan tarik suara antar negara yaitu Eurovisiesongfestival di tahun 2011.
Sedangkan Bernadeta Astari adalah seorang warga Indonesia yang sudah tinggal di Belanda sejak berumur 18 tahun, dan berhasil menyelesaikan kuliahnya di Konservatorium Utrecht hingga mendapat gelar Master,dibidang Vokal Klassik.
Sebagai penyayi soprano ,banyak prestasi yang sudah diraihnya di Belanda, sebagai pemenang Vokal Klasik dari seluruh Belanda, dan pernah tampil dihadapan para pemimpin negara negara didunia, pada saat pembukaan acara Nuclear Security Summit di Denhaag Belanda, yang diikuti oleh 52 negara.
Viky Sianipar dan Bernadeta Astari dari Belanda , |
Hingga saat inipun dia banyak melakukan tour show berbentuk Opera. Semua artis dari Eropa ini nantinya akan menjadikan lagu lagu Batak menjadi repertoire utama mereka. Dan inilah yang menjadikan TobatakFest ini menjadi unik.
Para artis yang dari Austria ini akan berkolaborasi dengan Singer & Songwriter dari pesisir Danau Toba Tongam Sirait, dan mereka nanti akan membawakan beberapa karya cipta Tongam Sirait.
Viky Sianipar adalah salah satu musisi muda kebanggan orang Batak saat ini. Dengan kreativitas musiknya yang tinggi , dia mampu menggubah banyak lagu Batak menjadi terdengar sangat modern dan sangat berterima di telinga para kawula muda pada umumnya, namun tanpa menghilangkan essensi dari lagu dan musik tersebut.
Dia mengangkat nilai rasa musik Batak kedunia yang lebih luas .Di tahun 2016 yang lalu, Viky Sianipar mengadakan Tour eropa, untuk memperkenalkan musik album Toba World nya.
Dalam rencana Agustus ini, Dia akan menampilkan thema TobaRock bersama bandnya dan juga Alsant Nababan sebagai vokalisnya.
Selain nama nama bekend diatas beberapa musisi/local taltent juga akan dilibatkan, dengan harapan agar mereka tetap termotivasi untuk terus berkarya, dan memberi rasa dan pengalaman bahwa mereka juga mendapat ruang di panggung musik besar.
Sebagai initiator dan Projek Manager event Henry Manik, merasa bangga bisa mendapat dukungan dari semua artis yang dilibatkan,dengan mengedepankan nilai nilai persahabatan dan juga tujuan yaitu keinginan untuk lebih memasyarakatkan musik/lagu Batak secara nasional maupun internasional .
Tujuan lain adalah untuk menciptakan sebuah atraksi/festival musik yang berkwalitas di Samosir yang mampu menarik perhatian pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Sehingga Samosir- Danau Toba yang selama ini menjadi daerah tujuan wisata dan juga sebagai Destinasi Wisata Prioritas oleh pemerintah pusat saat ini, akan mendapat nilai tambah.
Henry Manik berharap agar event ini bisa terus mendapat dukungan dan perhatian yang lebih besar lagi , terutama dari pemerintahan pusat dan propinsi juga dari pihak swasta. Sebagaimana sejak 2014, pemkab Samosir melalui dinas pariwisatanya sangat mendukung event ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari event tahunan Dinas Pariwisata Samosir, bernama HSF.
Maka dengan makin besarnya dukungan yang bisa didapat maka pelaksanaan festival ini bisa digelar beberapa hari dimasa depan.Dan pada ahirnya Samosir akan bisa memiliki sebuah Music Festival bernama TobAtak Music Festival, yang akan melibatkan musisi/artis dalam dan luar negeri, sebagaimana festival musik lainnya yang dikenal secara internasional , seperti Javajazz Fest Di Jakarta, Lowland Fest di Belanda,Rainforest World Music Fest di Malaysia,danlainnya.
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI:
Penulis : franki / rel
Editor : tagor
Tidak ada komentar