Header Ads

Ayahnya Lumpuh Pendarahan Otak, Gadis 11 Tahun ini Bilang "Aku Bahagia dan Tidak Merasa Susah"

LINTAS PUBLIK - HONGKONG, Chen Mei-feng ini bukanlah artis film Hong Kong yang terkenal itu, tapi seorang gadis biasa tapi hebat!

Chen Mei-feng adalah gadis berusia 11 tahun.

Gadis yang masih belia itu, dipaksa oleh kondisi merawat ayahnya.Namun ia tekun dan senang bisa merawat ayahnya.

“Aku tidak merasa capek bisa menemani ayah!” katanya, dilansir dari erabaru, Sabtu (25/7/2017)


Gadis bernama Chen Mei Feng ini sudah ditinggal pergi ibunya tidak lama setelah lahir!

Sejak itu, tinggal ayahnya yang merawat dan membesarkannya seorang diri.

Tahun Baru lalu, Chen Xiqing ayahnya, tiba-tiba diserang stroke dan rawat inap di rumah sakit.

Namun, karena melewatkan waktu pengobatan terbaik, kini kesadarannya mulai terganggu, tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Chen Meifeng yang baru duduk di bangku SD kelas 5 ini terpaksa memikul sendiri beban hidup keluarganya.

Siang 16 Februari lalu, rumah ayah yang stroke dan gadis 11 tahun ini dikunjungi wartawan.

Si wartawan mencium bau tak sedap dari dalam rumah saat baru melangkah ke pintu, karena tidak ada fasilitas penghangat, seisi rumah sangat dingin dan lembab!.

Selain terdapat dua tempat tidur besar, tidak ada lagi mebel yang layak,.

Sementara di atas dinding kamar tidur dipenuhi dengan piagam penghargaan, terlihat sangat mencolok!

Saat itu, Chen Meifeng sedang mencuci pakaian ayahnya, sementara di atas kompor dapur tampak rebusan sayur kubis.

Ayahnya Chen Meifeng yang terbaring sakit di ranjang terlihat komat kamit bicara sendiri.

Dua keponakannya tampak menjaganya di samping tempat tidur.

Gadis belia itu dengan hati-hati menuang makanan ke dalam mangkuk untuk ayahnya.

Chen Mei-feng memasukkan beberapa potong daging ke dalam salah satu mangkuk, sementara mangkuk satunya hanya berisi sayuran bening.

“Ayah perlu makanan yang bergizi, harus banyak makan, aku tidak suka makan daging,” kata Chen Mei-feng kepada wartawan.

Ia lalu menyuapi ayahnya dengan sabar sesuap demi sesuap.

"Meski masih kecil, tapi kakak sangat dewasa,” kata keponakannya kepada wartawan.

Ayah Chen Meifeng yang memasuki usia ke 60 tahun ini membesarkan Chen Meifeng sendirian sejak ditinggal pergi oleh ibunya, pada tahun 2010.

Kakinya patah saat bekerja, meskipun bisa berjalan setelah diobati, tapi tidak bisa lagi melakukan pekerjaan berat.

Tahun lalu, ayah Chen Meifeng tiba-tiba jatuh pingsan ketika sedang masak di dapur.

Melihat itu Chen Meifeng segera berlari ke dapur. Saat itu ayahnya masih sadar, ia hanya mengatakan kepada Chen Meifeng bahwa ia tidak apa-apa.

Sampai beberapa hari kemudian, guru Mei Feng melihat ayahnya pingsan lagi saat ia berkunjung ke rumah keluarganya.

Sejak itulah ayahnya lalu dirawat inap di rumah sakit dan dibawa pulang untuk rawat jalan di rumah.

Kepada wartawan, wali kelas Chen Mei-feng menuturkan, sebelum tahun baru, kemarin, sekolah mereka mengadakan kegiatan kunjungan siswa dari keluarga miskin.

Kepala sekolah cabang dan direktur sekolah kebetulan melihat ayah Chen Meifeng tergeletak di dapur saat berkunjung rumahnya.

Melihat pemandangan itu, mereka pun segera menghubungi nomor telepon darurat 110 dan 120.

Pada saat itu, Chen Mei-feng tidak mengetahui ayahnya pingsan, kesadaran ayahnya sudah samar-samar saat kami temukan. Setelah ambulans tiba, mereka membantu membawa ayahnya ke rumah sakit.

Karena melewatkan waktu pengobatan yang ideal, kesadaran ayahnya sekarang mulai samar-samar, dan mulai mengalami gejala inkontinensia (Ketidakmampuan untuk mengontrol waktu buang air kecil atau buang air besar), kaki kirinya juga lumpuh.

Selama ini, selain beberapa kerabatnya datang mengurus ayahnya. Selebihnya selalu dikerjakan Cheng Meifeng yang baru kelas 5 SD.

Pakaian yang dikenakan Mei Feng sehari-hari adalah pakaian bekas dari kerabatnya.

Untung saja biaya rumah sakit ayahnya telah dikurangi sebagian oleh pihak rumah sakit, dan tebusan obatnya juga baru lunas setelah dikumpulkan dengan susah payah!

Meski para kerabatnya membantu merawat ayahnya secara bergantian, tapi ini juga tidak akan berlangsung selamanya, karena mereka memiliki keluarga sendiri.

Semoga ada masyarakat yang bersedia mengulurkan tangan memberikan bantuan, membantu gadis SD ini.

Zhang Xuelian, guru Mei Feng mengatakan, muridnya adalah siswa yang pintar, dan sangat rajin, penuh semangat.

Demi membantu keadaannya, pihak sekolah telah menghapus sebagian biaya sekolahnya, dan mengadakan kegiatan penggalangan dana, sebisa mungkin membantunya melalui masa-masa sulit.

“Aku senang selama bisa menemani ayah, aku tidak merasa lelah dan susah. Kini harapan terbesarnya adalah ayahnya bisa segera sembuh, dan bisa seperti dulu lagi menjemputnya pulang sekolah!” kata Mei Feng.

Akhir kata semoga lekas sembuh untuk ayah Chen Meifeng, gadis SD kelas 5 ini. (era/t)


LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.