Header Ads

Dana Lebaran tidak Merata, Kordinator Terminal Dikejar Anggotanya dan Pernah Dilempar Kampak

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Beberapa anggota Kementerian Perhubungan yang kesehariannya bertugas di Terminal Horas Tanjung Pinggir Tpye A, melakukan aksi protes kepada Koordinator Terminal yakni Pangihutan Sidabungke.

Sampai-sampai,anggota tersebut mengejar Koordinatornya usai melaksanakan apel pagi,Kamis pagi (13/7/2017) sekira pukul 08.15 WIB.

Hal ini ditengarai karena dana Posko Lebaran yang sebesar Rp 19.950.000, yang pembagiannya terkesan pilih buluh.

"Para anggota mengejar Pangihutan, untuk memperjelas dana Posko Lebaran yang diturunkan oleh pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang pembagiannya tidak merata atau bervariasi terkesan pilih buluh.


Kalo sama pegawai yang dianggap kawannya dikasinya 3 kali, ada yang 2 kali dan ada yang 1 kali. Akulah, cuma dikasi 1 kali, cuma Rp 80 . Entah apa maksudnya dibikin begitu, sama-sama kerjanya,”ujar salah seorang pegawai kemenhub di terminal Tanjung Pinggir itu.

Untuk merespon para anggotanya, Pangihutan mengajak para anak buahnya ke salah satu ruangan yang ada di Terminal tersebut.

“Udahlah, udah, kita bicarakan aja baik-baik. Jangan di sini kita bicarakan itu, tak ada jawabannya itu di sini,”ujar Pangihutan kepada para anggota yang mengerumuninya.

Sayangnya, usai melakukan pertemuan dengan para anggotanya, Pangihutan enggan memberikan penjelasan kepada awak media yang mempertanyakan hasil pertemuan.

“Udahlah, intern kamilah ini, gak usahlah diekspos‎, intern kamilah itu ya,” ujar Pangihutan sembari meninggalkan awak media.

Sementara, para pegawai Kementrian Perhubungan ketika ditemui di salah satu warung di dalam Terminal, meminta kepada pihak Kemenhub untuk segera mencopot Pangihutan dari jabatannya sebagai Koordinator Terminal Horas Tanjung Pinggir.

“Kami mendesak agar dia (Pangihutan) diganti ‎sebagai koordinator, dia itu pilih buluh dalam menjalankan pekerjaannya. Dia itu "oteriter", dalam mengambil suatu keputusan, dia tidak pernah mau merapatkannya terlebih dahulu. Udah gitu, mata duitan pulak,"tukas seorang pegawai Kemenhub itu diamini oleh rekannya lainnya.

“Dulupun, kami bisa gajian, setelah dia dilempar kampak, 2 hari kemudian langsung cairlah gaji kami. Kami sudah kesal, karena dia tidak mau memperjuangkan gaji kami ke Kementerian,”ujar seorang pegawai Kemenhub lainnya yang mengatakan bahwa pelemparan kampak itu terjadi saat gotong-royong.

‎Terkait dengan dana Posko Lebaran, diceritakan seorang pegawai, total dana Posko Lebaran dari Kemenhub adalah sebesar Rp 19.950.000.

“Rp 550.000 untuk pengadaan spanduk, Rp 1 juta untuk administrasi, Rp 2.400.000 untuk uang makan, sisanya Rp 16 juta untuk uang transportasi. Yang tak dibagi rata itu adalah uang makan dan uang transportasi, itu yang kami pertanyakan,” rincinya.

“Tadi keputusan dalam pertemuan tadi, uang sebesar Rp 16 juta yang sudah diterima dari Kemenhub dan sudah dibagikan sebagian itu, harus diaudit kembali. ‎Karena uang yang sudah dibagi kepada para pegawai itu hanya sekitar Rp 8 juta, sisanya yang Rp 8 juta lagi dikemanakan. Itu makanya kami minta diaudit kembali,” tandasnya.

LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI




Penulis     : franki
Editor       : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.