Simpang Susun Semanggi yang Dimulai Ahok, Diselesaikan Djarot, dan Akan Diresmikan Jokowi...
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Pembangunan simpang susun Semanggi dimulai lebih kurang satu tahun lalu, pada Jumat (8/4/2016). Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang meresmikan awal pembangunannya.
Pembangunan simpang susun Semanggi tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan menggunakan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada dengan nilai sekitar Rp 360 miliar.
Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya. Dulu, Ahok begitu membanggakan proyek simpang susun Semanggi dan menyebutnya sebagai proyek monumental karena dibangun dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara full precast melengkung (hiperbolik).
"Ini sejarah sipil pertama Indonesia yang memasang precast membentang sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Jadi ini pertama kali sejarah Semanggi kita konstruksi sipil begitu luar biasa," kata Ahok, saat meresmikan pembangunan simpang susun Semanggi, Jumat (8/4/2016).
Ahok juga senang karena infrastruktur semegah ini dibangun tanpa menggunakan dana APBD. Dia bangga bisa membuat pengembang melunasi kewajiban KLB dalam bentuk infrsatruktur yang berguna untuk warga.
"Uang enggak cukup, di sini fungsi preman resmi. Tanah dan udara itu milik negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," ujar Ahok.
Sekitar satu tahun setelah dimulainya pembangunan, tepatnya pada Selasa (25/4/2017), simpang susun Semanggi tersambung dan melingkar. Desain simpang susun Semanggi kerap disamakan dengan logo band Slank dan juga daun semanggi.
Box girder terakhir dipasang di bentang flyover sisi barat yang menggantung di atas Jalan Jenderal Gatot Subroto, pada tengah malam.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memuji kecepatan pembangunan simpang susun tersebut.
"Saya dan Menteri Perhubungan datang ke sini untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya, yang telah membuktikan bahwa kalau kita kerja lebih serius itu bisa bekerja lebih cepat dengan kualitas yang mungkin lebih baik," kata Basuki, di Semanggi, Selasa malam.
Dengan terpasangnya box girder terakhir, konstruksi utama simpang susun Semanggi telah selesai.
Kemegahan simpang susun Semanggi dipercantik dengan lampu-lampu yang dipasang melingkar. Lampu-lampu tersebut akan mempercantik Simpang Susun Semanggi pada malam hari.
Manajer Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi (SSS), Dani Widiatmoko mengatakan, pemograman untuk animasi lampu itu ditangani perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan elektrik dari Australia yang sudah berpengalaman.
"Perusahaan lokal bekerja sama dengan perusahaan asal Australia yang biasa menangani Opera House dan pencahayaan di tempat-tempat ikonik," kata Dani.
Selain pemograman untuk animasi, lampu-lampu yang digunakan juga memakai produk Panasonic, Philips, dan Lumascape.
Diselesaikan di era Djarot dan akan diresmikan Jokowi
Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok optimis bisa hadir dalam peresmian simpang susun Semanggi. Sebab, pembangunannya begitu cepat dan ditargetkan selesai pada Agustus 2017.
Meski kalah pilkada dan tidak akan jadi gubernur lagi, dia senang karena masih sempat meresmikan simpang susun Semanggi.
"Iya (peresmiannya masih dengan saya), masih kebagian lah, he-he-he," ujar Ahok.
Namun nasib berkata lain. Ahok yang terjerat kasus penodaan agama kini mendekam di Mako Brimob.
Artinya, Ahok tidak akan ikut dalam peresmian simpang susun Semanggi. Ahok juga tidak bisa melihat ketika proyek tersebut selesai dan dibuka untuk umum.
Adapun, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lah yang melihat penyelesaian proyek pembangunan simpang susun Semanggi.
Pada Jumat, (28/7/2017), Djarot membuka uji coba Simpang Susun Semanggi yang sudah selesai dibangun. Saat itu, Djarot mengatakan simpang susun Semanggi tidak akan terwujud tanpa keputusan yang dibuat Ahok.
"Kalau saya boleh cerita sedikit saja, harus diakui bahwa pembangunan simpang susun Semanggi adalah berkat keberanian untuk mengambil keputusan dari Pak Basuki Tjahaja Purnama, bukan Pak Basuki menteri, (tapi) Pak Ahok, keberanian untuk mengambil keputusan," kata Djarot.
Simpang susun Semanggi rencananya akan diresmikan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI oleh Presiden Joko Widodo.
Pesan persatuan
Desain simpang susun Semanggi yang menyerupai daun semanggi memiliki makna tentang persatuan.
"Sebetulnya, si daun semanggi itu adalah sebagai suh atau pengikat," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, pengikat dalam hal ini bisa diartikan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Bisa juga diartikan pengikat atau penyatuan wilayah-wilayah di Jakarta atau Indonesia. Semua diikat dan dibuat "bulat" seperti lingkaran Semanggi.
Filosofi yang lebih lengkap disampaikan Djarot melalui akun instagramnya, @djarotsaifulhidayat. Djarot memosting foto simpang susun Semanggi yang mirip daun semanggi jika dilihat dari atas.
Djarot menulis, tanaman semanggi biasanya tumbuh di area sawah, rawa, dan saluran irigasi. Djarot mengatakan ada cerita bahwa kawasan Karet-Semanggi dulunya ditumbuhi banyak tanaman semanggi.
Dia menduga Sutami yang dulu merupakan Menteri Pekerjaan Umum mengambil nama semanggi berdasarkan cerita itu.
"Konon, area Karet Semanggi Jakarta dulu adalah rawa-rawa yang banyak tumbuh tanaman Semanggi. Apakah Ir Sutami terinspirasi dari tanaman ini untuk proyek gagasannya, atau kemudian yang menginspirasi Bung Karno menamai jembatan ini dengan nama Jembatan Semanggi?" tulis Djarot.
Djarot mengatakan, Bung Karno yang lebih dulu mengungkapkan filosofi daun semanggi yang seperti suh atau pengikat sapu lidi.
Batang lidi yang sudah disatukan dengan suh akan menjadi kokoh menjadi filosofi simpang susun Semanggi yang pembangunannya dimulai sewaktu Ahok menjadi Gubernur DKI, diselesaikan Djarot, dan akan diresmikan Presiden Jokowi.
"Lidi-lidi yang bersatu akan menjadi kuat. Semanggi dengan satu jembatannya dan 4 daunnya melambangkan penyatuan wilayah Ibukota, sekaligus perlambang persatuan bangsa," ujar Djarot. (komp/t)
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Pembangunan simpang susun Semanggi tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan menggunakan dana kompensasi lantai bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada dengan nilai sekitar Rp 360 miliar.
Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya. Dulu, Ahok begitu membanggakan proyek simpang susun Semanggi dan menyebutnya sebagai proyek monumental karena dibangun dengan bentang terpanjang di atas jalan tol dalam kota secara full precast melengkung (hiperbolik).
"Ini sejarah sipil pertama Indonesia yang memasang precast membentang sepanjang 80 meter di atas Semanggi. Jadi ini pertama kali sejarah Semanggi kita konstruksi sipil begitu luar biasa," kata Ahok, saat meresmikan pembangunan simpang susun Semanggi, Jumat (8/4/2016).
Ahok juga senang karena infrastruktur semegah ini dibangun tanpa menggunakan dana APBD. Dia bangga bisa membuat pengembang melunasi kewajiban KLB dalam bentuk infrsatruktur yang berguna untuk warga.
"Uang enggak cukup, di sini fungsi preman resmi. Tanah dan udara itu milik negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," ujar Ahok.
Sekitar satu tahun setelah dimulainya pembangunan, tepatnya pada Selasa (25/4/2017), simpang susun Semanggi tersambung dan melingkar. Desain simpang susun Semanggi kerap disamakan dengan logo band Slank dan juga daun semanggi.
Box girder terakhir dipasang di bentang flyover sisi barat yang menggantung di atas Jalan Jenderal Gatot Subroto, pada tengah malam.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memuji kecepatan pembangunan simpang susun tersebut.
"Saya dan Menteri Perhubungan datang ke sini untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya, yang telah membuktikan bahwa kalau kita kerja lebih serius itu bisa bekerja lebih cepat dengan kualitas yang mungkin lebih baik," kata Basuki, di Semanggi, Selasa malam.
Dengan terpasangnya box girder terakhir, konstruksi utama simpang susun Semanggi telah selesai.
Kemegahan simpang susun Semanggi dipercantik dengan lampu-lampu yang dipasang melingkar. Lampu-lampu tersebut akan mempercantik Simpang Susun Semanggi pada malam hari.
Manajer Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi (SSS), Dani Widiatmoko mengatakan, pemograman untuk animasi lampu itu ditangani perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan elektrik dari Australia yang sudah berpengalaman.
"Perusahaan lokal bekerja sama dengan perusahaan asal Australia yang biasa menangani Opera House dan pencahayaan di tempat-tempat ikonik," kata Dani.
Selain pemograman untuk animasi, lampu-lampu yang digunakan juga memakai produk Panasonic, Philips, dan Lumascape.
Diselesaikan di era Djarot dan akan diresmikan Jokowi
Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok optimis bisa hadir dalam peresmian simpang susun Semanggi. Sebab, pembangunannya begitu cepat dan ditargetkan selesai pada Agustus 2017.
Meski kalah pilkada dan tidak akan jadi gubernur lagi, dia senang karena masih sempat meresmikan simpang susun Semanggi.
"Iya (peresmiannya masih dengan saya), masih kebagian lah, he-he-he," ujar Ahok.
Namun nasib berkata lain. Ahok yang terjerat kasus penodaan agama kini mendekam di Mako Brimob.
Artinya, Ahok tidak akan ikut dalam peresmian simpang susun Semanggi. Ahok juga tidak bisa melihat ketika proyek tersebut selesai dan dibuka untuk umum.
Adapun, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lah yang melihat penyelesaian proyek pembangunan simpang susun Semanggi.
Pada Jumat, (28/7/2017), Djarot membuka uji coba Simpang Susun Semanggi yang sudah selesai dibangun. Saat itu, Djarot mengatakan simpang susun Semanggi tidak akan terwujud tanpa keputusan yang dibuat Ahok.
"Kalau saya boleh cerita sedikit saja, harus diakui bahwa pembangunan simpang susun Semanggi adalah berkat keberanian untuk mengambil keputusan dari Pak Basuki Tjahaja Purnama, bukan Pak Basuki menteri, (tapi) Pak Ahok, keberanian untuk mengambil keputusan," kata Djarot.
Simpang susun Semanggi rencananya akan diresmikan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI oleh Presiden Joko Widodo.
Pesan persatuan
Desain simpang susun Semanggi yang menyerupai daun semanggi memiliki makna tentang persatuan.
"Sebetulnya, si daun semanggi itu adalah sebagai suh atau pengikat," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, pengikat dalam hal ini bisa diartikan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Bisa juga diartikan pengikat atau penyatuan wilayah-wilayah di Jakarta atau Indonesia. Semua diikat dan dibuat "bulat" seperti lingkaran Semanggi.
Filosofi yang lebih lengkap disampaikan Djarot melalui akun instagramnya, @djarotsaifulhidayat. Djarot memosting foto simpang susun Semanggi yang mirip daun semanggi jika dilihat dari atas.
Djarot menulis, tanaman semanggi biasanya tumbuh di area sawah, rawa, dan saluran irigasi. Djarot mengatakan ada cerita bahwa kawasan Karet-Semanggi dulunya ditumbuhi banyak tanaman semanggi.
Dia menduga Sutami yang dulu merupakan Menteri Pekerjaan Umum mengambil nama semanggi berdasarkan cerita itu.
"Konon, area Karet Semanggi Jakarta dulu adalah rawa-rawa yang banyak tumbuh tanaman Semanggi. Apakah Ir Sutami terinspirasi dari tanaman ini untuk proyek gagasannya, atau kemudian yang menginspirasi Bung Karno menamai jembatan ini dengan nama Jembatan Semanggi?" tulis Djarot.
Djarot mengatakan, Bung Karno yang lebih dulu mengungkapkan filosofi daun semanggi yang seperti suh atau pengikat sapu lidi.
Batang lidi yang sudah disatukan dengan suh akan menjadi kokoh menjadi filosofi simpang susun Semanggi yang pembangunannya dimulai sewaktu Ahok menjadi Gubernur DKI, diselesaikan Djarot, dan akan diresmikan Presiden Jokowi.
"Lidi-lidi yang bersatu akan menjadi kuat. Semanggi dengan satu jembatannya dan 4 daunnya melambangkan penyatuan wilayah Ibukota, sekaligus perlambang persatuan bangsa," ujar Djarot. (komp/t)
LIHAT JUGA VIDEO DI BAWAH INI
Tidak ada komentar